138 Pejabat Tinggi Tiongkok yang Mengalami Kejatuhan Semua Terlibat Penganiayaan Latihan Spiritual Falun Gong

Ketika pemimpin Tiongkok Xi Jinping mengambil alih posisi sebagai ketua Partai Komunis Tiongkok (PKT) pada November 2012, dia memulai sebuah kampanye anti korupsi tanpa henti untuk membasmi musuh-musuh politiknya di faksi oposisi.

Masih berlangsung kuat. Baru-baru ini, penyelidikan profil tinggi terhadap mantan ketua penyensor internet, Lu Wei, membuktikan bahwa Xi belum menyerah.

Setelah lima tahun berkampanye, banyak “harimau dan lalat”, masing-masing jargon untuk pejabat tinggi dan rendah, telah dibersihkan, dikenai tuduhan korupsi, penyuapan, dan penggelapan uang. Lebih kritis lagi, mereka adalah anggota faksi Jiang, yang setia pada mantan pemimpin PKT Jiang Zemin. Pada akhir 2014, sebanyak 55 “harimau” dibersihkan.

Pada bulan Oktober, majalah bisnis Tiongkok Caixin menerbitkan sebuah laporan ringkasan, menunjukkan berapa banyak Partai telah berubah sejak Kongres Nasional ke-18 ketika Xi mengambil alih kekuasaan. “Harimau” telah dijatuhi hukuman, dan di antara mereka, masing-masing menggelapkan lebih dari 100 juta yuan (sekitar $15 juta). 31 dari 33 propinsi di Tiongkok terlihat harimau teratas telah dihukum.

Namun, rezim Tiongkok telah gagal untuk mengidentifikasi kejahatan yang dilakukan oleh banyak pejabat yang telah dibersihkan ini, kejahatan penganiayaan terhadap pengikut Falun Gong di Tiongkok.

Falun Gong adalah ajaran spiritual Tiongkok kuno dengan latihan meditasi dan ajaran moral yang didasarkan pada prinsip-prinsip Sejati, Baik, Sabar. Menurut sebuah survei di negara bagian, ada 70 juta praktisi Falun Gong di Tiongkok pada tahun 1999, tujuh tahun setelah ajaran tersebut pertama kali diperkenalkan ke publik. Praktisi mengatakan jumlah sebenarnya lebih dari 100 juta. Khawatir bahwa popularitas Falun Gong akan mengancam kekuasaannya terhadap Partai tersebut, mantan pemimpi, Jiang Zemin, yang memerintah Tiongkok dari tahun 1989 sampai 2002, memprakarsai penganiayaan di seluruh negara terhadap praktisi, seringkali dengan siksaan, cuci otak, kerja paksa, dan hukuman penjara.

kejahatan terhadap falun gong
Praktisi spiritual Falun Gong melakukan latihan berdiri di Beijing sebelum penganiayaan dimulai pada tahun 1999. (Courtesy of Minghui.org)

Menurut Minghui.org, sebuah situs yang memantau penganiayaan di Tiongkok, ada 137.965 kasus terdokumentasi tentang praktisi Falun Gong yang dianiaya, baik mengalami penganiayaan fisik, penganiayaan psikologis, pelanggaran hak asasi manusia termasuk penahanan ilegal, dan penderitaan finansial seperti denda ilegal. Di antara mereka, 4.154 dipastikan telah meninggal, sampai 1 Desember tahun ini. Angka untuk insiden penganiayaan dan kematian masing-masing kemungkinan jauh lebih tinggi disebabkan oleh kesulitan dalam memperoleh dan menyampaikan informasi yang terverifikasi dari Tiongkok.

Kantor pers Falun Gong, Pusat Informasi Falun Dafa, memperkirakan bahwa jutaan praktisi telah menjalani pemenjaraan, pencucian otak, dan penyiksaan yang salah. Selain itu, periset independen telah melaporkan bahwa praktisi Falun Gong adalah sumber utama organ untuk digunakan dalam sistem transplantasi organ ekstensif Tiongkok, dengan membunuh para praktisi tersebut.

Sebuah pemeriksaan yang cermat terhadap Minghui.org dan statistik dari World Organization to Investigate the Persecution of Falun Gong (WOIPFG), Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan terhadap Falun Gong, mengungkapkan bahwa 138 pejabat pemerintah telah terlibat dalam penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong. Berikut adalah biografi singkat dari individu-individu tersebut.

Komisi Politik dan Hukum Pusat

Zhou Yongkang, tingkat nasional, mantan anggota Komite Tetap Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi PKT, dan mantan Kepala Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada bulan Juni 2015.

Zhou, seorang anggota faksi Jiang, adalah salah satu kaki tangan utama di balik penganiayaan tersebut. Sementara dia adalah sekretaris partai Propinsi Sichuan, upayanya untuk menganiaya praktisi Falun Gong setempat mendorongnya naik tangga politik.

kejahatan Zhou Yongkang
Sebelum hukuman penjara seumur hidup karena korupsi, Zhou Yongkang menghadiri sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional pada tanggal 5 Maret 2012. (Liu Jin / AFP / Getty Images)

Komisi Politik dan Hukum Pusat, yang mengendalikan semua aparat keamanan Tiongkok pada saat itu, bertindak seperti basis kekuatan kedua yang menandingi Zhongnanhai, markas PKT di Beijing. Zhou memastikan bahwa Komisi tersebut mencurahkan lebih banyak uang setiap tahun untuk melaksanakan penganiayaan daripada pengeluaran tahunan untuk militer Tiongkok. Zhou memimpin dalam memberi penerangan sistem pengambilan organ tubuh dari praktisi Falun Gong untuk operasi transplantasi, sehingga menghasilkan banyak korban tewas.

Zhu Mingguo, mantan ketua Komite Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok Propinsi Guangdong. Dia dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman pada bulan November 2016.

Zhu telah menjadi sekretaris partai untuk kantor lokal dari Komisi Urusan Politik dan Hukum Pusat di Chongqing, Propinsi Hainan, dan Propinsi Guangdong. Dia bertanggung jawab atas penganiayaan Falun Gong di tiga lokasi ini. WOIPFG telah mengeluarkan banyak pemberitahuan yang menjelaskan kejahatan Zhu dalam melakukan penganiayaan tersebut.

Militer

Xu Caihou, mantan anggota Politbiro, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat (CMC), dan mantan jendral tertinggi. Pada 11 Desember 2014, sebuah surat kabar militer Tiongkok menerbitkan sebuah artikel komentar, dengan menyebut Xu sebagai “Iblis Nasional.” Saat diadili, dia meninggal karena kanker pada 15 Maret 2015.

penganiaya Falun Gong mendapat balasan karma
Xu Caihou (kanan), menyambut Sekretaris Pertahanan A.S. Robert Gates di Pentagon di Washington, DC, 27 Oktober 2009. (Jim Watson / AFP / Getty Images)

Xu adalah salah satu dari orang-orang utama di militer yang bertanggung jawab atas penganiayaan dan pelaksanaan pengambilan organ paksa dari tahanan hati nurani di sistem rumah sakit militer Tiongkok. Dia adalah salah satu kaki tangan utama Jiang.

Guo Boxiong, mantan anggota Politbiro, mantan wakil ketua Komisi Militer Pusat (CMC), mantan jendral tertinggi. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Juli 2016.

pejabat tinggi korupsi
Guo Boxiong menghadiri sebuah pertemuan politik di Beijing pada tanggal 5 Maret 2013. (Goh Chai Hin / AFP / Getty Images)

Guo dianggap sebagai “harimau militer” dan kaki tangan utama lainnya untuk penganiayaan Jiang. WOIPFG mengeluarkan sebuah laporan investigasi yang menunjukkan bagaimana militer Tiongkok, yang berada di bawah kendali Jiang yang pertama dan berikutnya tersebut, Xu dan Guo, memainkan peran penting dalam mendirikan rumah sakit militer untuk melakukan pengambilan organ praktisi Falun Gong.

Front Bersatu

Ling Jihua, mantan wakil ketua Konferensi Konsultatif Politik Rakyat Tiongkok, badan penasihat PKT, dan mantan kepala Departemen Pekerjaan Front Bersatu, badan PKT yang bertanggung jawab atas subversi. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada Juli 2016.

pejabat korupsi
Ling Jihua menghadiri sesi penutupan Kongres Nasional ke-18 di Beijing pada 14 November 2012. (Feng Li / Getty Images)

Sebagai kepala Departemen Pekerjaan Front Bersatu, Ling yang mengawasi penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong di luar Tiongkok. Di Hong Kong, Macao, dan Amerika Serikat, dia mengendalikan organisasi masyarakat Tionghoa setempat untuk mengganggu aktivitas para praktisi.

Zhou Zhenhong, mantan kepala Departemen Pekerjaan Front Bersatu di Propinsi Guangdong. Dia dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman pada bulan Februari 2014.

Zhou, mantan walikota dan sekretaris partai Maoming City di Guangdong, aktif dalam penganiayaan tersebut. Kemudian, dia dipromosikan oleh Li Changchun, sesudah itu sekretaris Partai untuk Guangdong, untuk menjadi kepala Departemen Pekerjaan Front Bersatu Guangdong. Li akan terus menjadi kepala propaganda rezim tersebut dan anggota Komite Tetap Politbiro. Aparatus propaganda Li memainkan peran penting dalam penganiayaan dengan menyebarkan kebohongan tentang Falun Gong.

Dewan Negara

Huang Ju, mantan anggota Komite Tetap Politbiro, badan pembuat keputusan tertinggi PKT, paling berkuasa, dan mantan wakil menteri. Ia meninggal karena kanker pankreas pada usia 69, saat ia bertugas di posisi tersebut.

tindak kriminal dan korupsi pejabat tinggi negara
Huang Ju pada sesi pembukaan Kongres Rakyat Nasional di Beijing pada tanggal 5 Maret 2007. (Foto oleh Getty Images)

Pada tanggal 23 Juli 1999, Huang, yang merupakan sekretaris partai Shanghai pada saat itu, mengambil peranan penting di dalam membenarkan penganiayaan tersebut sebagai “sangat tepat waktu dan sepenuhnya benar.” Selama Kongres Nasional ke 16 pada tahun 2002, dia bertanggung jawab atas sebuah laporan yang merinci bagaimana penganiayaan harus menjadi “tujuan objektif dan tugas utama dalam lima tahun ke depan”. Pada tahun 2003, Huang dipromosikan menjadi wakil menteri, yang bertanggung jawab atas keuangan negara tersebut. Huanglah yang membantu Jiang untuk menghabiskan seperempat kekayaan negara tersebut dalam melaksanakan penganiayaan tersebut.

Sekretaris Partai Daerah

Bo Xilai, wakil tingkat nasional, mantan anggota Politbiro, mantan anggota Komite Pusat, dan mantan sekretaris partai Chongqing. Dia dijatuhi hukuman penjara seumur hidup pada bulan September 2013.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Bo Xilai pada sebuah pertemuan politik di Beijing pada tanggal 13 Maret 2012. (Lintao Zhang / Getty Images)

Bo, saat berada di posisi walikota dan sekretaris partai Kota Dalian di Propinsi Liaoning, gubernur Liaoning, dan sekretaris partai Chongqing, secara aktif mengikuti kebijakan penganiayaan dari Jiang. Bersama dengan Zhou Yongkang, dia adalah dalang dibalik penyempurnaan sistem pengambilan organ tubuh.

Sun Zhengcai, mantan anggota Politbiro, mantan sekretaris partai Propinsi Jilin, dan mantan sekretaris partai Chongqing, yang menggantikan Bo setelah terguling. Pada 24 Juli 2017, sebuah kasus anti korupsi dibentuk untuk menginvestigasi dia. Sun diyakini secara luas telah dipersiapkan oleh faksi Jiang, setelah jatuhnya Bo Xilai, untuk menjadi pemimpin PKT berikutnya, jika sebuah kudeta politik berhasil dilakukan.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Sun Zhengcai selama Kongres Rakyat Nasional tahunan di Aula Besar Rakyat di Beijing pada tanggal 6 Maret 2013. (Feng Li / Getty Images)

Saat memegang jabatan politik di Kabupaten Shunyi di Beijing, Propinsi Jilin, dan Chongqing, dia tidak menahan diri untuk melaksanakan penganiayaan tersebut. WOIPFG telah menyebutkan namannya dalam daftar para pelaku.

Zhou Benshun, mantan sekretaris partai Propinsi Hebei, dan mantan ketua komite tetap Kongres Rakyat Nasional Hebei. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Februari 2017.

Setelah menjadi anggota Komisi Pusat Urusan Politik dan Hukum, Zhou menjadi seorang pembunuh bayaran PKT dalam penganiayaan terhadap Falun Gong. Dia sangat aktif dalam mendorong kebijakan penganiayaan di seluruh negeri. Dia adalah tokoh ikon regional yang dipromosikan karena dia mengikuti jejak Jiang dan Zhou Yongkang.

Xu Youfang, mantan sekretaris partai Propinsi Heilongjiang, dan ketua panitia Kongres Rakyat Nasional Heilongjiang. Dia dilucuti dari jabatannya pada Maret 2003.

Di bawah Xu, Kamp Kerja Paksa Wanjia di Kota Harbin, pusat detoksifikasi di Harbin, Penjara Wanita Heilongjiang, kamp kerja paksa di Kota Daqing, dan basis cuci otak Hong Wei Xing di Daqing menjadi tempat untuk menganiaya praktisi Falun Gong. Xu secara langsung terlibat dalam sebuah insiden di Kamp Kerja Paksa Wanjia dimana 15 praktisi wanita dilemparkan ke dalam sel penjara laki-laki pada tahun 2001. Beberapa dari mereka kemudian meninggal karena penganiayaan yang mereka derita.

Gubernur Propinsi

Su Shulin, mantan wakil sekretaris partai di Propinsi Fujian, dan mantan gubernur Fujian. Dia ditempatkan dalam penyelidikan pada bulan Oktober 2015.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Su Shulin selama masa jabatannya sebagai ketua perusahaan minyak negara, Sinopec, di Hong Kong pada tanggal 24 Agustus 2009. (Mike Clarke / AFP / Getty Images)

Saat menjabat sebagai sekretaris organisasi Partai di ladang minyak Daqing, dia mendapatkan lebih dari 100 teknik penyiksaan yang berbeda untuk digunakan pada praktisi Falun Gong di Kota Daqing. Dia juga memegang posisi utama di dalam Biro Administrasi Perminyakan Daqing, yang mengelola pusat pencucian otak untuk memaksa praktisi lokal menyerahkan keyakinan mereka dengan penganiayaan psikologis. Su mengubah Daqing menjadi salah satu daerah penganiayaan terburuk. Sebagai gubernur Fujian, dia terus memberlakukan kebijakan penganiayaan.

Wei Hong, mantan wakil sekretaris partai Propinsi Sichuan dan mantan gubernur Sichuan. Dia diturunkan dari tingkat menteri ke tingkat wakil departemen. Pada Februari 2016, dia dilucuti dari posisinya sebagai wakil Kongres Rakyat Nasional, badan legislatif PKT.

Sementara dia menjabat sebagai kepala departemen organisasi partai tersebut di Propinsi Sichuan, dia secara terbuka memfitnah Falun Gong. Dia adalah pejabat utama yang bertanggung jawab atas penganiayaan di Sichuan. Minghui.org telah menempatkannya dalam daftar penganiaya Falun Gong yang terkenal.

Aparat keamanan

Li Dongsheng, mantan wakil menteri Kementerian Keamanan Publik, dan pembuat rekaya di balik insiden “Self Immolation” (Bakar Diri) yang dipentaskan di Lapangan Tiananmen. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada Januari 2016 karena penyuapan.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Li Dongsheng di Aula Besar Rakyat di Beijing pada 14 Oktober 2007. (Frederic J. Brown / AFP / Getty Images)

Sebagai mantan kepala Kantor 610, organisasi Partai yang dibentuk untuk menganiaya latihan spiritual Falun Gong, dia terlibat langsung dalam penangkapan, penahanan, hukuman, hukuman fisik, dan pengambilan organ praktisi Falun Gong secara ilegal. Sebagai mantan wakil presiden CCTV corong rezim Tiongkok, Li bertanggung jawab untuk menyebarkan propaganda yang memfitnah Falun Gong, yang memicu kebencian terhadap latihan spiritual tersebut di kalangan orang Tionghoa.

Wang Lijun, mantan kepala polisi dan wakil walikota Chongqing. Dia dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada bulan September 2012.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Wang Lijun pada pertemuan Kongres Rakyat Nasional tahunan di Beijing pada tanggal 6 Maret 2011. (Feng Li / Getty Images)

Saat bertugas sebagai kepala polisi di kota Tieling dan Jinzhou di Propinsi Liaoning, dia bertanggung jawab untuk melakukan penelitian tentang metode transplantasi dan untuk melakukan pengambilan organ praktisi Falun Gong.

Ma Jian, mantan wakil menteri Kementerian Keamanan Negara. Dia diusir dari Partai pada bulan Desember 2016.

Ma bertanggung jawab atas biro Kementerian No. 19, yang bertugas memonitor kegiatan praktisi Falun Gong di luar negeri. Sebagian besar mata-mata yang bekerja di luar negeri berasal dari biro ini.

Departemen kereta api

Liu Zhijun, mantan sekretaris partai Kementerian Perkeretaapian, dan mantan kepala Kementerian Perkeretaapian. Dia diperiksa pada Februari 2011 dan dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman pada bulan Juli 2013.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Liu Zhijun (kanan) sedang diwawancarai di Beijing pada tahun 2009. (STR / AFP / Getty Images)

Liu adalah anggota utama faksi Jiang. Ketika Liu menjadi menteri, sistem perkeretaapian tersebut memiliki pengadilan, badan penuntut, dan polisi sendiri. Mengakibatkan banyak praktisi Falun Gong yang bekerja di sistem perkeretaapian tersebut dianiaya.

Industri minyak

Wang Yongchun, mantan wakil presiden PetroChina. Dia dijatuhi hukuman 20 tahun penjara pada bulan Oktober 2015.

Wang dibuatkan daftar penjahat criminal di Minghui.org karena perannya dalam penganiayaan saat dia menjadi presiden Daqing Oil Field. Kemudian, saat berada di PetroChina, dia memberikan dana kepada Zhou Yongkang untuk melakukan penganiayaan tersebut.

Industri mobil

Xu Jianyi, mantan presiden, ketua, dan sekretaris partai perusahaan otomotif FAW Group. Dia dijatuhi hukuman 11 tahun 6 bulan penjara pada Februari 2017.

Xu pernah secara terbuka mengatakan bahwa “Falun Gong harus ditangani dengan kejam.” Ketika menjabat berbagai posisi, termasuk walikota Kota Jilin (sebuah kota metropolitan besar, kota terbesar kedua di Propinsi Jilin di timur laut Tiongkok), dia melakukan kebijakan penganiayaan tersebut dengan patuh, yang memungkinkan dia untuk dipromosikan ke posisi tinggi di FAW Group.

Pengadilan

Xu Qianfei, mantan sekretaris partai dan kepala Pengadilan Tinggi Rakyat Jiangsu. Dia diperiksa pada 24 Juli 2017.

Xu telah bekerja di berbagai pengadilan selama 25 tahun di tiga propinsi, Hainan, Yunnan, dan Jiangsu. Menurut Minghui.org, dia adalah pelaku utama di balik penganiayaan terhadap praktisi Falun Gong, yang menghukum praktisi melalui sistem pengadilan di Yunnan.

Kejaksaan

Chen Xu, mantan jaksa agung Kejaksaan Rakyat Shanghai. Dia diperiksa pada Maret 2017.

Chen, yang menjadi presiden Pengadilan Rakyat Menengah Shanghai pada tahun 1998 dan wakil sekretaris Komisi Urusan Politik dan Hukum Shanghai pada tahun 2002, telah didaftar oleh WOIPFG karena perannya dalam menganiaya praktisi melalui sistem peradilan.

SASAC

Jiang Jiemin, mantan ketua State Assets Supervision and Administration Commission (SASAC), Komisi Pengawasan Aset dan Administrasi Negara. Dia dijatuhi hukuman 16 tahun penjara pada bulan Oktober 2015.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Jiang Jiemin, selama masa jabatannya sebagai ketua perusahaan minyak negara, PetroChina, di Hong Kong pada tanggal 25 Maret 2010. (Mike Clarke / AFP / Getty Images)

Selama masa jabatannya di sektor minyak negara, praktisi Falun Gong yang bekerja di industri minyak ditahan, dijatuhi hukuman penjara dan kamp kerja paksa, dan dipaksa masuk ke pusat pencucian otak. Beberapa meninggal akibat penyiksaan.

Administrasi Cyberspace

Lu Wei, mantan direktur Administrasi Cyberspace, dan wakil kepala Departemen Propaganda. Pada 21 November, ia menjadi harimau pertama yang diinvestigasi setelah Kongres Nasional ke-19.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Lu Wei di Konferensi Internet Dunia di Wuzhen, di Provinsi Zhejiang, China timur, pada tanggal 19 November 2014. (Johannes Eisele / AFP Photo / Getty Images)

Lu tidak dapat mengabaikan tanggung jawabnya dalam penganiayaan, mengingat betapa banyak praktisi Falun Gong dianiaya karena posting dan komentar mereka secara online tentang penganiayaan yang sedang berlangsung oleh PKT.

Walikota

Xu Zongheng, mantan walikota Kota Shenzhen di Propinsi Guangdong. Dia ditempatkan di bawah “shuanggui,” proses persidangan ekstradisi PKT pada tahun 2009. Dia dijatuhi hukuman mati dengan penangguhan hukuman pada bulan Mei 2011.

tindak kejahatan dan korupsi pejabat tinggi
Xu Zongheng pada sebuah konferensi pers di Shenzhen pada tanggal 1 Desember 2008. (Francois Bougon / AFP / Getty Images)

Selama masa jabatannya di Shenzhen, tingkat penganiayaan tinggi, karena praktisi Falun Gong dipantau, telepon mereka disadap, dan mereka diculik.

Huang Xingguo, mantan sekretaris partai sementara Kota Tianjin, yang juga menjabat sebagai walikota. Dia dipecat pada bulan September 2016 dan merujuk pada sistem peradilan pidana pada bulan Januari 2017 untuk dituntut.

Selama karir politiknya di Ningbo (kota di Propinsi Zhejiang) dan Tianjin, dia secara terang-terangan memfitnah Falun Gong.

Menurut Minghui.org, sementara Huang bertugas di pemerintahan Tianjin, dia bekerja sama dengan Zhang Gaoli, yang merupakan sekretaris partai Tianjin dari November 2007 sampai Oktober tahun 2012, dalam menerapkan penganiayaan terhadap Falun Gong. Tepat sebelum pertemuan dua Sesi di tahun 2015, Huang tidak dapat menghindari tanggung jawab atas 37 praktisi Falun Gong yang dilecehkan atau digeledah rumah mereka. Selama waktu itu, setidaknya 60-70 praktisi ditahan, dan puluhan orang dinyatakan bersalah secara ilegal. (ran)

ErabaruNews

3 COMMENTS