Kisah Perjalanan ke Neraka : 5 Kasus Pengalaman Heboh Menjelang Kematian (1)

Zhang Xiaoqing

Apa yang terjadi ketika seseorang meninggal? Inilah misteri yang gigih dijelajahi oleh para ilmuwan, filsuf dan agamawan dari zaman ke zaman di dalam sejarah.

Cara paling langsung untuk menyingkap tabir kematian adalah mengalami kematian itu sendiri. Namun jika hendak seperti yang ditayangkan dalam film “Flatliners” dan memiliki tujuan untuk mengalami hidup kembali setelah mati, tidak pelak merupakan petualangan hidup paling besar.

Hingga kini, tulisan mengenai pengalaman menjelang kematian telah melimpah, banyak di antaranya menggambarkan cahaya menyilaukan yang mereka lihat yang menuntun mereka terbang ke dunia sebrang tersebut, bahkan ada beberapa saksi mendengar nyanyian malaikat menyambut kedatangan mereka di gerbang surga.

Namun, ada sejumlah orang justru mengalami kebalikannya. Mereka teringat situasi di neraka, gambaran yang paling umum adalah adegan menyeramkan tentang derita penyiksaan dan kehidupan yang jahat.

Ada juga yang melihat api neraka menyala dengan bahan belerang, ada yang bahkan melihat mahluk jahat atau wajah dari iblis.

Terkumpul 5 kasus yang mengenalkan pengalaman orang yang bangkit dari kematian dan pengalaman ke neraka bak mimpi buruk.

No. 5: Lubang api tunggal pupus harapan

Matthew Botsford (28) sedang berdiri di luar sebuah restoran di Atlanta AS dan sempat mendengar dua kali tembakan sebelum terjatuh pingsan. Disaat koma selama 27 hari, ia sempat menyaksikan pemandangan mengerikan dan mengalami siksaan dari neraka yang mungkin telah memotivasinya untuk kembali ke dunia. (INTERNET)

Pada 1992, pria Amerika Matthew Botsford (28) sedang berdiri di luar sebuah restoran di Atlanta dan sempat mendengar dua kali tembakan lantas pingsan.

Kepala Botsford tertembak peluru nyasar dan demi perawatan dan penyembuhannya dokter menggunakan obat bius yang membuatnya koma selama 27 hari.

Di saat itu ia melihat pemandangan mengerikan dari neraka, yang mungkin telah memotivasinya untuk kembali ke dunia.

Dalam ilustrasi pengalamannya disaat koma, Botsford menemukan tangan dan kakinya diborgol, tubuhnya tergantung di atas sebuah kawah batu vulkanik besar yang dipenuhi dengan endapan seperti lava. Melihat ke arah bawah, ia dapat dengan jelas mengidentifikasi bentuk sosok manusia yang datang dan pergi.

Yang membuatnya semakin ketakutan adalah bahwa ia merasa sangat terisolasi di puncak sebuah lubang yang berasap hitam.

Kalau direnungkan kembali, ia sepertinya mendengar teriakan penyiksaan, tapi tidak terlihat ada orang lain.

Dari waktu ke waktu, sekelompok setan dan makhluk berdatangan untuk mengunjunginya dan merobek serta memakan daging yang menempel di tulangnya.

Dan sebagai santapan untuk para iblis tersebut dengan segera tumbuh daging baru lagi pada tulang-tulang itu, ini merupakan semacam siksaan yang berlangsung abadi.

Untungnya, ia melihat sebuah tangan raksasa pada dinding di dekatnya yang membantunya melepaskan rantai dan membawanya keluar dari situasi menyakitkan yang kekal tersebut.

Kalimat terakhir yang ia dengar sebelum terbangun dari koma adalah: “Ajalmu belum tiba.”

Kasus No.4: Pintu yang tidak mirip dengan Surga

Ilustrasi

Menurut media dan budaya populer, fenomena yang dilihat oleh orang yang menjelang kematian ditentukan oleh apa yang mereka yakini: Kaum Kristiani melihat bahwa di suatu tempat terang benderang di atas awan, terdapat sebuah gerbang keemasan megah berkilauan, dan pada meja di gerbang itu, terlihat Santo Petrus, dengan jenggot putih bersih sewarna dengan jubahnya dan memegang Buku Surgawi sedang menanti kedatangan seseorang.

Namun, sebagian orang sayangnya telah melihat keberadaan neraka, maka fenomenanya tidak lagi indah. Bertentangan dengan gerbang emas berkilauan yang menanti dan menampung orang-orang yang benar-benar baik hati, gerbang selamat datang di neraka penuh dengan hal-hal mengerikan dan pertanda buruk, laiknya Gerbang Hitam Mordor dalam film “Lord of the Rings”.

Bagi yang berpengalaman seperti ini mengatakan bahwa semakin dekat pintu dengan gerbang itu semakin panas dan sampai seberapa panasnyakah? Berdiri di depan gerbang saja kulit terasa seperti tersulut api.

Ketika pintu gerbang terbuka, jiwa-jiwa tanpa bantuan dan tak berdaya itu ditampung di bawah tanah dan mengalami penderitaan yang abadi.

Cuplikan “Komedi Ilahi – Purgatorio” oleh Dante melukiskan pemandangan tersebut, di atas gerbang itu terukir sebuah kalimat: “Barang siapa yang memasuki pintu ini hendaknya melepaskan semua harapan.”

Bersambung

(Hui/WHS/asr)

Sumber : Epochtimes.com