Lima Wisatawan Inggris Tewas dalam Kecelakaan Pesawat Amfibi di Australia

ErabaruNews – Polisi Australia memastikan bahwa lima warga negara Inggris yang sedang berlibur di Australia tewas dalam kecelakaan pesawat amfibi. Satu korban lainnya adalah pilot pesawat berkebangsaan Australia.

Pada insiden akhir tahun itu seorang gadis berusia 11 tahun menjadi korban termuda di antara korban jiwa. Kecelakaan tersebut terjadi pada siang hari pada hari Minggu, 31 Desember 2017.

Pesawat jatuh setelah terbang selama 20 menit, dan sedang kembali untuk mendarat di Rose Bay, Pelabuhan Sydney yang ikonik. Para penumpang baru saja selesai makan siang di sebuah restoran di Sungai Hawkesbury di utara Sydney.

Korban kecelakaan tersebut adalah pilot berusia 44 tahun, Gareth Morgan. Kemudian lima korban lainnya adalah calon keluarga. Heather Bowden, 11, Emma Bowden, 48 tahun, tunangan Emma, Richard Cousins, 58 tahun, serta kedua putranya, Edward Cousins, 23, dan William Cousins, 25.
Seperti dikutip NTDTV dari ABC, Richard Cousins adalah kepala eksekutif perusahaan besar, Compass. Dia berencana untuk mundur dari jabatannya pada tahun baru, seperti dikutip dari The Telegraph.

Pesawat amfibi tersebut merupakan penerbangan yang digemari karena menyenangkan bagi turis asing, yang ditawarkan oleh perusahaan carter Sydney Seaplanes. Mereka sudah beroperasi sejak 2005.

Jenasah pada korban berhasil ditemukan pada hari Minggu malam. Bangkai pesawat masih terendam air sekitar 13 meter dan belum dievakuasi hingga Senin pagi.

Mark Hutchings, Komandan Komando Wilayah Laut Polisi NSW mengatakan kepada ABC bahwa penumpang joy flight sedang berlibur di Australia. Kecelakaan itu menurutnya tidak lebih dari sekedar bencana tragis.

“Kami telah melakukan penyelidikan. Kami juga sudah melakukan kontak dengan Inggris,” kata Hutchings.

“(Pesawat) itu membuat belokan tajam ke kanan, dan karena benar-benar miring, sayap pesawat menyentuh air, dan (pesawat) langsung menghujam ke air,” kata Baptiste pada media lokal, 9NEWS.

Pesawat amfibi tersebut dilaporkan langsung tenggelam dengan sangat cepat.

 

Sydney Seaplanes telah menghentikan operasinya sampai pemberitahuan lebih lanjut. Direktur Pelaksana perusahaan Aaron Shaw mengatakan bahwa mereka sangat terkejut. Sang Pilot, Gareth, adalah karyawan Sydney Seaplanes.

“Kami ingin menyampaikan belasungkawa sepenuh hati kepada keluarga dan teman-teman para penumpang dan pilot yang terbunuh secara tragis,” kata Shaw dalam sebuah pernyataan.

“Kami belum tahu penyebab kecelakaan itu.” (NTDTV/waa)