Gedung Putih Soroti Perdagangan Orang Internasional untuk Buruh dan Pekerja Seks

EpochTimesId – Sekitar 25 juta orang di dunia saat ini menjadi korban perdagangan manusia. Mereka diperjualbelikan untuk pekerja seks dan budak, seperti klaim data oleh Gedung Putih.

“Pelaku perdagangan manusia menjerat korban mereka dengan menjanjikan harapan dan kesempatan yang lebih besar. Padahal yang ada terjadi hanyalah perbudakan,” kata Presiden Donald Trump pada 29 Desember 2017, waktu setempat.

Trump mengumumkan Januari sebagai Bulan Pencegahan Perbudakan Nasional dan Perdagangan Manusia, akhir tahun kemarin.

Dia menyebut perdagangan manusia sebagai kejahatan yang memuakkan. Perdagangan manusia juga dinilai bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan.

“Alih-alih mengantarkan orang ke kehidupan yang lebih baik, para pedagang meraup keuntungan dari kerja keras korban mereka, yang mereka paksa-melalui kekerasan dan intimidasi-untuk bekerja di rumah pelacuran dan pabrik, di peternakan dan kapal penangkap ikan, di rumah-rumah pribadi dan di industri yang tak terhitung jumlahnya,” Kata Trump, seperti dikutip dari The Epoch Times.

Februari tahun lalu, Trump menandatangani sebuah perintah eksekutif yang mendesak penegak hukum untuk menggunakan semua sumber daya untuk membongkar kejahatan luar biasa internasional. Instruksi Presiden itu juga memerintahkan penegak hukum di negaranya untuk mengadili setiap organisasi kriminal transnasional, kartel, dan kelompok lain yang terlibat dalam perdagangan manusia.

Pemerintahannya juga telah mengambil langkah lain untuk mencegah perdagangan tenaga kerja dan pekerja seks komersial. Termasuk pembentukan satuan tugas antar negara, untuk memantau dan memerangi perdagangan manusia. Satuan tugas bekerja sama dengan negara lain, kalangan bisnis, organisasi masyarakat sipil, dan korban perdagangan manusia yang selamat.

Tahun ini, Departemen Tenaga Kerja merilis sebuah aplikasi mobile yang mendukung usaha sektor swasta untuk memberantas kerja paksa dari rantai pasokan global.

Dan pada bulan September 2017, Departemen Luar Negeri mengarahkan anggaran sebesar 25 juta dolar AS sumbangan global untuk pencegahan perbudakan moderen.

Situs pendanaan mengatakan bahwa, untuk semua bentuk perbudakan, total korban ada sekitar 40,3 juta orang di seluruh dunia. Mereka mengklaim bahwa perbudakan modern menghasilkan keuntungan kriminal hingga 150 miliar dolar AS, setiap tahunnya.

Keuntungan dari perdagangan manusia adalah yang kedua setelah perdagangan narkoba sebagai bentuk kejahatan transnasional yang paling menguntungkan, menurut Departemen Keamanan Dalam Negeri (DHS) AS.

“Perdagangan manusia adalah kejahatan tersembunyi, karena korban jarang datang untuk mencari bantuan. Mereka memiliki kendala bahasa, takut pada pelaku perdagangan, dan/atau takut akan penegakan hukum,” tulis situs web DHS.

“Pelaku perdagangan menggunakan kekerasan, kecurangan, atau pemaksaan untuk menarik korban mereka dan memaksa mereka melakukan eksploitasi seksual komersial atau kekerasan seksual. Mereka mencari orang-orang yang rentan karena berbagai alasan, termasuk kerentanan psikologis atau emosional, kesulitan ekonomi, kurangnya jaring pengaman sosial, bencana alam, atau ketidakstabilan politik. Trauma yang disebabkan oleh para pedagang bisa begitu besar sehingga banyak orang mungkin tidak mengidentifikasi diri mereka sebagai korban atau bahkan meminta pertolongan, bahkan di tempat yang sangat umum.”

Presiden Donald Trump berbicara dalam sesi presentasi tentang perdagangan manusia domestik dan internasional di Ruang Roosevelt, Gedung Putih di Washington DC, pada 23 Februari 2017. (Oliver Douliery/Pool-Getty Images/The Epoch Times)

Januari ini, Trump akan menandatangani dua RUU dan mengesahkannya menjadi undang-undang. Dua UU itu diloloskan hampir dengan suara bulat di Kongres Amerika Serikat, seminggu sebelum Natal, yaitu S.1536 tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia terkait Kendaraan Komersial, dan S.1532 tentang Pencegahan Perdagangan Manusia di Jalan Raya.

“RUU ini akan mencegah orang-orang melakukan pelanggaran perdagangan manusia melalui operasi kendaraan komersial, meningkatkan koordinasi pencegahan perdagangan manusia di dalam badan-badan federal dan di seluruh pemerintah negara bagian dan daerah, serta memperbaiki upaya untuk mengenali, mencegah, dan melaporkan perdagangan manusia,” kata Trump dalam proklamasi-nya.

Trump juga mengatakan bahwa penting bagi orang Amerika untuk belajar bagaimana mengidentifikasi dan membantu memerangi perbudakan.

“Ini sangat penting bagi mereka yang paling mungkin menghadapi pelaku perbudakan dan korbannya, termasuk petugas kesehatan, pendidik, petugas penegak hukum, dan profesional layanan sosial,” sambung pemilik Trump Tower ini.

Dia mengatakan bahwa orang Amerika dapat belajar mengenali tanda-tanda perdagangan manusia dan bagaimana melaporkan kejadian yang dicurigai melalui Kampanye Biru DHS.

Kampanye tersebut menguraikan indikator utama perdagangan manusia dan memecah mitos umum dan kesalahpahaman.

“Dengan mengambil langkah-langkah untuk mengenali tanda-tanda para pedagang atau sinyal korban mereka, orang Amerika dapat menyelamatkan nyawa orang-orang yang tidak bersalah,” kata Trump.

Berikan Bantuan, atau Dapatkan Bantuan :
Untuk melaporkan dugaan perdagangan manusia, hubungi 1-866-347-2423.
Untuk mendapatkan bantuan dari National Human Trafficking Hotline, hubungi 1-888-373-7888,
atau SMS BANTUAN atau INFO ke (233733) bebas pulsa.
(The Epoch Times/waa)