Hampir 200 Orang Terluka Akibat Kembang Api Saat Perayaan Tahun Baru di Filipina

Epochtimes.id- Kementerian Kesehatan Filipina mengatakan hampir 200 orang terluka akibat kembang meskipun Presiden Duterte sudah menandatangani peraturan membatasi penggunaan kembang api.

Peraturan yang ditandatangani pada Juni lalu membatasi bahan-bahan yang dipasok untuk kembang api sebagai langkah pembatasan. Pasalnya, kembang api membuat puluhan orang Filipina tewas atau terluka setiap tahunnya.

Perayaan Tahun Baru di Filipina menjadi meriah apalagi kepercayaan warga setempat, suara bising akan mengusir nasib buruk.

Menteri Kesehatan Francisco Duque mengatakan 191 orang terluka pada festival tahun baru 2018. Angka ini turun 77 persen dibandingkan rata-rata selama lima tahun terakhir.

Namun demikian, Kementerian Kesehatan mungkin merekomendasikan larangan kembang api secara total untuk memastikan tidak ada korban jiwa.

“Kami relatif senang, karen korban cedera karena kembang api menurun,” kata Duque kepada wartawan. Dia juga mengucapkan terima kasih kepada Duterte karena telah mengeluarkan perintah tersebut.

Ketika Ditanyai wartawan, bagaimana mengurangi korban terluka Duque mengatakan: “Saya pikir tujuan akhirnya adalah melarang kembang api sepenuhnya.”

Duterte yang memenangkan pemilihan presiden pada pertengahan 2016 berjanji untuk secara ketat menerapkan tindakan hukum dan ketertiban.

Perintah presiden pada bulan Juni menyatakan bahwa kembang api hanya dapat digunakan di daerah-daerah yang disetujui oleh pemerintah daerah. Penggunaan kembang api juga di bawah pengawasan orang-orang yang terlatih dan berlisensi.

Kemenkes Filipina mengatakan sebagian besar korban terluka tahun ini terjadi di jalan-jalan ibukota Manila akibat “piccolo” semacam petasan kotak korek api. Bahkan di antara yang terluka adalah bayi berusia 11 bulan.

Duterte pada 2016 mengatakan bahwa luka akibat kembang api adalah “masalah kesehatan masyarakat yang sangat serius.” Duterte menambahkan bahwa dia khawatir dengan anak-anak karena merupakan korban paling banyak.

Sebagai walikota Davao, dia menandatangani sebuah peraturan yang melarang pembuatan, penjualan, distribusi, kepemilikan dan penggunaan kembang api di kota.

Juru bicara Duterte mengatakan pada presiden mungkin mempertimbangkan untuk menerapkan total larangan penggunaan kembang api secara nasional. (asr)

Sumber : Saudigazette/philstar.com