Amerika Serikat Blokir Penjualan MoneyGram untuk ‘Ant Financial’ Tiongkok

Rencana Ant Financial untuk mengakuisisi perusahaan transfer uang AS, MoneyGram International Inc hancur pada hari Selasa setelah panel pemerintah AS menolaknya karena kepentingan-kepentingan keamanan nasional, kesepakatan profil tertinggi Tiongkok tersebut telah digagalkan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Gagalnya kesepakatan US$1,2 miliar tersebut merupakan pukulan bagi Jack Ma, ketua eksekutif konglomerat internet Tiongkok Alibaba Group Holding Ltd., yang memiliki Ant Financial bersama dengan para eksekutif Alibaba. Dia ingin memperluas jejak Ant Financial di tengah persaingan domestik Tiongkok yang sengit dari platform pembayaran WeChat milik Tencent Holdings Ltd.

Ma, seorang pengusaha Tiongkok yang sering bertemu dengan para pemimpin dari eselon tertinggi Partai Komunis Tiongkok, telah berjanji pada Trump dalam sebuah pertemuan setahun yang lalu bahwa dia akan menciptakan satu juta pekerjaan AS.

Jack Ma, ketua eksekutif Alibaba Group
Jack Ma, ketua eksekutif Alibaba Group, berbicara di Bloomberg Global Business Forum di New York City pada tanggal 20 September 2017. (John Moore / Getty Images)

Perusahaan-perusahaan tersebut memutuskan untuk menghentikan kesepakatan mereka setelah Komite Penanaman Modal Asing di Amerika Serikat (CFIUS) menolak proposal mereka untuk mengurangi kekhawatiran atas keamanan data yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi warga AS, menurut sumber yang mengetahui diskusi rahasia tersebut.

“Terlepas dari upaya-upaya terbaik kami untuk bekerja sama dengan pemerintah AS, sekarang menjadi jelas bahwa CFIUS tidak akan menyetujui penggabungan ini,” Chief Executive MoneyGram, Alex Holmes, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa.

jasa pengiriman uang Ant Financial
Logo Ant Financial dipajang di acara Ant Ant Financial di Hong Kong, Tiongkok pada tanggal 1 November 2016. (Bobby Yip / File Photo / REUTERS)

Pemerintah A.S. telah memperkuat pendiriannya terhadap penjualan perusahaan ke entitas-entitas Tiongkok, pada saat Trump mencoba memberi tekanan kepada Tiongkok untuk membantu mengatasi ambisi nuklir Korea Utara dan lebih akomodatif terhadap masalah perdagangan dan devisa.

Kesepakatan MoneyGram adalah yang terbaru dalam serangkaian akuisisi Tiongkok untuk perusahaan-perusahaan AS yang telah gagal untuk membersihkan CFIUS, termasuk pembelian $1,3 miliar oleh dana pembelian seluruh saham Canyon Bridge Capital Partners LLC yang didukung Tiongkok dari pembuat chip A.S. Lattice Semiconductor Corp.

Pada bulan November, China Oceanwide Holdings Group Co Ltd dan Genworth Financial Inc. memperpanjang tenggat waktu sampai 1 April untuk pengambilalihan perusahaan asuransi jiwa AS yang direncanakan di Tiongkok.

Komentar yang dipublikasikan setelah runtuhnya kesepakatan tersebut oleh kantor berita Tiongkok, Xinhua, menggambarkan sebuah keramahtamahan persahabatan yang memudar di antara kedua Negara tersebut, dimana Amerika Serikat “terjebak di dalam mentalitas kosong tanpa angka”.

“Tiongkok dan Amerika Serikat akan mengendarai sebuah perjalanan yang bergelombang dalam perdagangan pada tahun 2018 jika pemerintah A.S. berjalan dengan caranya sendiri, dan tindakan balasan oleh Tiongkok bisa berada di atas meja tersebut,” katanya.

Penawaran Jasa Keuangan

Terkuburnya kesepakatan MoneyGram tersebut juga merupakan contoh terbaru bagaimana CFIUS memusatkan perhatian pada keamanan cyber dan integritas data pribadi yang mendorongnya untuk memblokir kesepakatan-kesepakatan di sector-sektor yang tidak terkait dengan keamanan nasional, seperti layanan keuangan.

Departemen Keuangan A.S. mengatakan bahwa dilarang oleh undang-undang untuk mengungkapkan daftar informasi pada CFIUS dan menolak memberikan komentar mengenai kesepakatan MoneyGram tersebut.

Kesepakatan-kesepakatan jasa keuangan A.S. lainnya melalui perusahaan-perusahaan Tiongkok sedang menunggu persetujuan dari CFIUS, termasuk akuisisi HNA Group Co terhadap perusahaan pengelola investasi SkyBridge Capital LLC dari Anthony Scaramucci, direktur komunikasi mantan direktur Trump.

SkyBridge dan HNA tidak segera menanggapi permintaan komentar.

MoneyGram berbasis di Dallas memiliki sekitar 350.000 lokasi pengiriman uang di lebih dari 200 negara. Ant Financial mencari untuk mengambil alih MoneyGram, tidak sebanyak seperti keberadaan di AS melainkan untuk memperluas di pasar yang sedang berkembang di luar Tiongkok.

Ant Financial dan MoneyGram mengatakan bahwa mereka sekarang akan mengeksplorasi dan mengembangkan inisiatif untuk bekerja sama dalam pembayaran remitansi dan pembayaran digital di Tiongkok, India, Filipina dan pasar Asia lainnya, dan juga di Amerika Serikat, dalam bentuk perjanjian komersial, salah satu dari sumber tersebut mengatakan.

Setiap pengaturan apapun yang dilakukan oleh Ant Financial dan MoneyGram yang tidak melibatkan transaksi tidak akan ditinjau oleh CFIUS.

“Apa yang lebih mungkin terjadi pada saat ini adalah bahwa MoneyGram akan menjual ke perusahaan lain, dan satu perusahaan yang telah menunjukkan ketertarikannya di masa lalu adalah Euronet,” kata Gil Luria, seorang analis ekuitas di D.A. Davidson & Co.

Ant Financial menyetujui kesepakatan tunai sebesar $18 per saham untuk mengakuisisi MoneyGram pada bulan April, dengan melihat dari persaingan dari Euronet Worldwide Inc. yang berbasis di AS, dimana telah membuat penawaran yang tidak diminta untuk MoneyGram dan secara terbuka melobi anggota parlemen AS, mengatakan usulan Ant menciptakan resiko keamanan nasional.

Euronet selanjutnya percaya ada logika komersial yang menarik untuk kombinasi antara Euronet dan MoneyGram. Namun, perkembangan signifikan telah diungkapkan oleh MoneyGram sejak penawaran Euronet, dan Euronet belum melakukan evaluasi terhadap bisnis pada saat itu. Sementara kita terus melihat transaksi dengan MoneyGram sebagai logis, tidak ada jaminan penawaran apapun akan dilakukan atau transaksi apapun pada akhirnya akan terjadi,” kata Euronet dalam sebuah pernyataan.

Ant Financial mengatakan bahwa ia membayar MoneyGram $30 juta biaya terminasi untuk kesepakatan tersebut. (ran)

Dilansir oleh Greg Roumeliotis di New York. Laporan tambahan oleh Nikhil Subba dan Vibhuti Sharma di Bengaluru, Philip Wen di Beijing, Kane Wu di Hong Kong

ErabaruNews