Apa Hubungan Ratu Wu Zetian Dinasti Tang dengan Era Presiden Reagan?

Sudut Pandang Unik Pakar Sejarah Zhang Tianliang

Epoch Times

Pada 16 Desember 705 M (27 tahun sebelum Kerajaan Mataram Kuno didirikan di Jawa Tengah, Red.), Wu Zetian dari dinasti Tang, meninggal dunia karena sakit di Istana Shang Yang, pada usia 82 tahun. Dengan wasiat meniadakan sebutan Kaisar,  melainkan dengan sebutan “Empress Consort Zetian Dasheng (Ratu Maha Bijak Zetian)”, dan dimakamkan bersama kaisar Gaozong di Mausoleum Qianling. Dia mendirikan sebuah monumen tanpa bertuliskan kata-kata untuk dirinya sendiri yang menunjukkan jasa dan dosa, membiarkan orang lain berkomentar. Lalu bagaimana para sejarawan biasanya melihat ini?

Di dalam sejarah, penilaian terhadap ratu Wu Zetian tidaklah begitu bagus, hal itu tidak bisa sepenuhnya dikatakan karena para cendekiawan Konfusius mendiskriminasikan wanita, karena untuk menjadi seorang kaisar, dia telah menggunakan segala cara persekongkolan dan telah membunuh banyak orang yang tidak berdosa.

Tentu saja, ada juga beberapa ilmuwan generasi belakangan yang mengatakan bahwa ketika Wu Zetian ataupun ratu Lu (241 SM – 180 SM, permaisuri dari Gaozhu dari Han, Dinasti Han) memegang pemerintahan, ekonomi negara berkembang dengan sangat baik.

Oleh karena itu, dianggap bahwa kedua orang ini secara politis sangat mumpuni dan membenarkan kemampuan mereka. Beberapa orang bahkan memberikan penilaian agak positif.

Namun, saya pribadi tidak berpikir begitu, penulis sangat tidak setuju dengan pandangan ini. Pada saat itu, perkembangan ekonomi sebenarnya tidak banyak berhubungan dengan Wu Zetian ataupun ratu Lu.

Di Amerika Serikat terdapat seorang presiden yang sangat hebat bernama Reagan (1981 – 1989). Sebelum Reagan menjadi presiden, tingkat inflasi di Amerika Serikat sangat tinggi, tingkat pengangguran dan penerimaan pajak juga sangat tinggi.

Pada masa itu, dalam menghadapi begitu banyak masalah, banyak orang berharap agar memiliki pemerintahan yang lebih kuat untuk memecahkan masalah.

Reagan mengatakan kepada para pemilih bahwa dalam krisis saat ini, pemerintah sendiri tidak bisa menyelesaikan masalah, pemerintah sendirilah merupakan masalahnya. Karena pemerintah yang gemuk, pasti akan memperluas susunan sistemnya, diantaranya akan ada banyak orang yang tidak berguna. Kemudian, untuk memberi makan orang-orang ini, pasti akan menarik pajak yang berat.

Ketika Reagan menjabat, telah melakukan pemotongan pungutan pajak secara besar-besaran, pada tahun ke 3 pemerintahannya barulah ekonomi AS memasuki jalur pertumbuhan yang cepat dengan siklus pertumbuhan ekonomi yang mencapai 25 tahun. (Istimewa)

Pada saat yang sama, perluasan kekuasaan pemerintah pasti akan menyebabkan menyusutnya hak-hak pribadi rakyat. Dan Reagan percaya bahwa kemakmuran ekonomi suatu negara bergantung pada rakyat. Bila mereka memiliki kebebasan maka kreativitas mereka dapat terangsang.

Menurutnya orang yang paling luar biasa di negerinya adalah pria dan wanita pekerja keras. Reagan berpikir sangatlah tidak masuk akal jika hasil kerja mereka tidak dapat dikendalikan sendiri, melainkan harus diserahkan untuk membayar pajak.

Jadi setelah Reagan menjabat, dilakukan pengurangan besar-besaran terhadap skala pemerintahan, bersamaan juga dilakukan pemotongan pajak besar-besaran.

Dia mengurangi tingkat pajak penghasilan pribadi dari 70% menjadi 28%. Ini adalah angka yang mengerikan, artinya jika Anda mendapatkan hasil 10 dolar maka Anda harus membayar pajak kepada pemerintah sebesar 7 dolar.

Jadi pada saat itu kekayaan yang diciptakan oleh kerja keras Anda telah berubah menjadi manfaat untuk memfasilitasi orang-orang malas, dan memelihara personil pemerintah yang tidak berguna. Jadi Reagan sangat yakin bahwa jika sebuah Negara ingin berkembang maka semakin sedikit yang diatur pemerintah akan semakin baik.

Kita dapat melihat bahwa selama masa kemakmuran ekonomi di zaman Tiongkok kuno, biasanya selalu terjadi pada saat seorang raja berhemat menjatuhkan hukuman, memberlakukan pajak rendah dan tidak banyak memberlakukan dinas militer.

Selama raja bisa berhemat dan tidak membuat proyek besar, rakyat akan menjadi sejahtera dengan sendirinya. Karena asalkan rakyat bercocok-tanam tepat waktu dan tidak ada bencana alam, ekonomi negara akan cepat makmur. Hal ini sama, baik di Tiongkok maupun di Amerika Serikat!

Potret Ratu Wu Zetian (Wikipedia)

Selama Periode Musim Semi dan Gugur, raja Lu Aigong (494SM – 468SM) dari Negeri Lu pernah bertanya pada You Ruo, seorang murid Konfusius, katanya: Sekarang pemerintah kami miskin dan pendapatan fiskal tidak mencukupi, apa yang harus kita lakukan? You Ruo lantas menjawab: Lakukan pemotongan pajak! Turunkan tarif pajak menjadi sepuluh persen,bukankah sudah selesai?

Lu Aigong berkata: Sekarang saya menarik dua puluh persen pajak, uang saya masih tidak cukup, Anda inginkan saya menarik hanya sepuluh persen pajak, bagaimana mungkin? You Ruo menjawab, “Anda menarik lebih sedikit pajak, rakyat akan kaya, setelah rakyat kaya, negara dengan sendirinya akan kaya!” Jika Anda menarik terlalu banyak pajak, rakyat akan menjadi miskin. Jika rakyat miskin, bagaimana mungkin negara bisa menjadi kaya?

Ketika Reagan menjabat, dia melakukan pemotongan pungutan pajak besar-besaran, dan hanya sedikit yang percaya bahwa pendekatan tersebut akan berhasil karena negara tersebut memang minus secara finansial.

Pada tahun pertama dan tahun kedua, ekonomi negara semakin buruk karena penerimaan pajak pemerintah lebih sedikit dan menjadi lebih miskin. Namun pada tahun ketiga, ekonomi A.S. telah memasuki jalur pertumbuhan yang cepat, dari tahun 1983 sampai 2008, siklus pertumbuhan ekonomi yang mencapai 25 tahun, merupakan manfaat yang berasal dari keringanan pajak.

Mengapa berbicara tentang evaluasi ratu Lu dan Wu Zetian, saya perlu membicarakan Reagan? Ataupun membicarakan beberapa hal tentang You Ruo. Karena harus memberitahukan bahwa dalam perkembangan ekonomi negara, ratu Lu hanya memperpanjang kebijakan rehabilitasi seusai perang yang sudah dirumuskan oleh Liu Bang kaisar Gaozu dari Han ketika mendirikan negara.

Potret Ratu Wu Zetian

Di dalam istananya sendiri dia melakukan pembantaian semena-mena, tapi itu tidak berhubungan dengan rakyat.

Dia tidak terlalu mengurusi rakyat, maka ekonomi dengan sendirinya baik-baik saja. Era Wu Zetian juga sama, dia bergantung pada peninggalan kaisar Taizong. Kebijakan kaisar Taizong, tidak diubah oleh ratu Wu, maka masyarakat sebenarnya masih maju terus seperti biasanya.

Namun, dilihat dari pendekatan brutal kedua orang ini dalam memperlakukan orang-orang yang mereka benci atau wanita yang mereka iri, dan lingkup pembantaian yang mereka lakukan, dia bahkan sudah tidak memiliki hal yang paling mendasar dalam hidupnya sebagai manusia.

Pada waktu itu, putra ratu Lu, Liu Ying kaisar Hui, pernah berkata pada ratu Lu, bahwa yang Anda lakukan bukanlah sesuatu yang bisa dilakukan oleh manusia. Kami melihat banyak hal yang dilakukan oleh Wu Zetian juga demikian. Jika karakter seseorang sebegitu buruk, maka saya tidak ingin memberikan evaluasi positif apapun terhadap aspek lain-lainnya. (PUR/WHS/asr)

Sumber : ntdtv.com