Mengungkap Office 39 : Departemen Produksi Duit Tak Berseri Kim Jong-Un

James Burke

Epochtimes.id- Seorang pembelot Korut mengatakan sanksi yang dijatuhkan PBB dengan mudah bisa dilangkahi Korut karena bantuan Tiongkok. Apa yang disampaikan pembelot ternyata dia memegang rahasia besar.

Pembelot ini mengungkapkan adanya mesin uang Kim Jong-Un, dia dulunya pernah bekerja di Office 39, sebuah departemen memberikan pasokan uang untuk pimpinan Korea Utara.

Seorang pembelot dengan identitas anonim kepada ABC mengungkapkan tentang pekerjaannya menjual emas Korea Utara ke luar negeri.

Untuk melakukan itu, upaya yang ditempuh menyeludupkan emas ke Tiongkok kemudian dijual ke pasar internasional sebagai emas buatan Tiongkok.

Pria tersebut mengungkap mudah bagi Korut menghindari sanksi PBB. Apalagi Tiongkok memainkan peran utama.

Gambar tak bertanggal yang dirilis Kantor Berita Korea Utara (KCNA) pada 4 November 2017, menunjukkan diktator Korea Utara, Kim Jong Un mengunjungi pabrik 16 Maret 2017 di tempat yang tidak diungkapkan. (STR/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

“Anda hanya mengganti nama perusahaan dan memiliki cabang di negara lain,” jelas pria tersebut.

“Mudah sekali dioperasikan di Tiongkok. Perbatasannya seribu kilometer dan terbuka lebar, jadi mudah untuk menyelundupkan apa saja. ”

Laporan ini bagian dari wawancara pembelot anonim dengan ABC yang diatur dengan izin dari National Security Korea Selatan.

Ini adalah salah satu contoh bagaimana Office 39 menghasilkan mata uang asing – baik secara legal maupun ilegal – untuk Kim Jong Un dan orang-orang yang dekat dengannya.

“Office 39 adalah sebuah organisasi untuk mendapatkan mata uang asing bagi pemimpinnya,” jelas pembelot.

“Di Korea Utara kami menyebutnya ‘dana revolusioner’.

“Kami mengekspor apapun yang kami bisa – emas, perhiasan, barang pertanian – semua yang kami jual untuk mendapatkan uang untuknya.”

Si pembelot mengatakan bahwa dia bekerja untuk Office 39 selama lima tahun di berbagai lokasi di Asia.

Dalam pidato menyambut tahun baru Kim Jong-un menyatakan bahwa negaranya sudah menjadi salah satu negara yang memiliki senjata nuklir. (Jung Yeon-je/AFP/EpochTimes.com)

“Kantor 39 hanya mengambil sesuatu yang menghasilkan uang di Korea Utara. Jika menghasilkan uang, mereka mengambilnya, memonopoli itu, “kata pembelot itu.

“Saya memperkirakan menyumbang 30 sampai 40 persen dari total ekonomi, semua akan diraup puncak kepemimpinan sementara rakyat hidup dalam kemiskinan.”

Kantor 39 mengendalikan jaringan perusahaan di seluruh dunia yang memiliki laba sekitar $ 500 juta sampai $ 2 miliar per tahun untuk rezim Korea Utara seperti dilaporkan ABC. Office 39 memiliki kepentingan di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.

Di tengah sanksi global yang dirancang untuk melumpuhkan rezim Kim Jong Un, operasi Office 39 tidak diragukan lagi sangat penting untuk membuatnya tetap berkuasa.

Office 39 bahkan melakukan praktek pemalsuan, penjualan narkotika dan senjata serta cybercrime untuk mendapatkan uang.

Si pembelot mengatakan bahwa dia tidak tahu bagaimana kegiatan departemen ini terus beroperasi tapi departemen ini menjadi semakin sulit karena diekspos oleh masyarakat internasional.

Berbicara kepada ABC dalam sebuah wawancara sebelumnya, analis pertahanan Andrea Berger mengatakan bahwa Office 39 beroperasi sebagai semacam ‘uang tunai bagi kerajaannya’.

“Di atas kertas Office 39 hanyalah departemen lain di Partai Pekerja Korea, namun dalam praktiknya Office 39 adalah mesin uang,” kata Berger.

“Ini kombinasi dalam praktek legal maupun ilegal dan menciptakan semacam dukungan internal di Korea Utara untuk menjaga kepemimpinan dan kesenangan para elit,” katanya.

“Banyak yang berpendapat bahwa Korea Utara sebenarnya sangat terisolasi dari masyarakat internasional, ia tidak memiliki hubungan dagang dengan dunia luar, namun Tiongkok tidak dapat melangkah lebih jauh dari itu,” lanjutnya.

“Korea Utara sangat canggih dalam menyembunyikan fakta bahwa memang melakukan bisnis di luar negeri. Ada baiknya bersembunyi di depan mata. ” (asr)

Sumber : The Epochtimes