Gelombang Panas Tewaskan Ribuan Kelelawar Raksasa Australia

ErabaruNews – Para Relawan bergegas membantu ribuan kelelawar yang merana karena gelombang panas di beberapa bagian kota Sydney, Australia. Kelelawar buah Raksasa, berjatuhan dari pepohonan di dua bagian kota di wilayah barat karena suhu udara mencapai 47,3 derajat Celcius (117 derajat Fahrenheit) pada hari Minggu (7/1/2018) lalu.

Sebagian hewan bersayap yang juga dikenal sebagai rubah terbang yang tewas berjatuhan adalah kelelawar bayi raksasa. Relawan kesejahteraan hewan di pinggiran kota Campbelltown melakukan yang terbaik untuk melembabkan kembali si Rubah Terbang yang menderita karena kepanasan.

Sebuah posting Facebook oleh badan bantuan Save the Wildlife and Bushlands di Campbelltown menggambarkan bagaimana gelombang panas mempengaruhi koloni kelelawar raksasa. Ratusan diantaranya ditemukan berjatuhan di tanah, dan ribuan lainnya tewas bergelantungan di pohon.

“Begitu banyak nyawa kecil yang hilang akibat panas yang ekstrem. Tidak banyak penutup kanopi yang bisa menaungi mereka atau membuat mereka tetap dingin,” kata pos FB tersebut.

https://www.facebook.com/helpsavethewildlifeandbushlandsincampbelltown/posts/1411735942305531

“Raksasa dewasa mencari naungan dan lebih banyak tempat berlindung dengan menyusuri sungai sehingga banyak bayi ditinggalkan, untuk mengatasi panas ekstrim. Banyak bayi raksasa menghembuskan nafas terakhir mereka sebelum mendapatkan bantuan anggota WIRES yang sangat dibutuhkan,” kata pos Facebook tersebut.

“Ketika mayat-mayat itu ditemukan kembali dan ditempatkan di sebuah tumpukan untuk menghitung jumlahnya, itu telah mencapai 200 ekor. Itu tidak termasuk ratusan yang tersisa di pepohonan yang tidak terjangkau, sayangnya beberapa raksasa dewasa juga termasuk dalam hitungan. Itu adalah sore yang panjang dan memilukan,” lanjut pos tersebut.

“Sebuah koloni rubah terbang di pinggiran kota Parramatta juga terkena dampak gelombang panas,” kata kelompok kesejahteraan hewan WIRES yang memuji pekerjaan ‘heroik’ yang dilakukan oleh sukarelawan mereka.

“Terimakasih para relawan, untuk membantu hewan-hewan tersebut pada hari yang sangat sulit dan sangat menyedihkan.”

“Upaya para relawan kami kemarin sangat heroik dan memilukan. Dalam kondisi (cuaca) yang sangat sulit mereka bekerja tanpa lelah untuk menyediakan cairan sub-kutaneous untuk bayi raksasa yang bisa dijangkau. Banyak nyawa diselamatkan, tapi sayangnya lebih banyak nyawa yang melayang,” kata WIRES.

“Ratusan raksasa muda akhirnya tersesat dan tersapu oleh panas kemarin. Jumlah hitungan terakhir bisa mencapai ribuan.”

https://www.facebook.com/WIRES.wildlife.rescue/posts/10156281298769750

WIRES menyarankan masyarakat untuk membantu jika mereka menemukan seekor kelelawar yang tertekan karena panas. Namun organisasi kesejahteraan hewan juga memperingatkan agar masyarakat tidak langsung menyentuh rubah terbang dengan tangan tanpa sarung.

“Penting untuk tidak menyentuh atau menangani rubah terbang dalam keadaan apapun karena kontak yang sangat kecil pun dapat menimbulkan risiko tertularnya Bat Lyssavirus di Australia, sebuah penyakit yang ditularkan melalui gigitan dan goresan,” kata peringatan tersebut.

Pekerja relawan WIRES yang melakukan tes triase menekankan sebagian kelelawar divaksinasi terhadap penyakit ini.

Selain Kelelawar raksasa, hewan lain juga terkena gelombang panas di Australia. Beberapa hewan beruntung karena memiliki tetangga dan warga yang bisa membantu mereka.(waa)