Sejumlah Sinar Misterius Terangi Langit Rusia Membuat Saksi Mata Kebingungan

ErabaruNews – Sebuah sinar misterius melintas di langit Rusia pada Senin (8/1/2018) malam. Sinar yang menyala pun membuat langit gelap berubah menjadi terang-benderang.

Sinar aneh itu sempat memicu spekulasi bahwa Korea Utara sedang meluncurkan serangan nuklir, seperti dikutip dari The EPoch Times, Rabu (10/1/2018). Sebagian warga menduga, pemerintah Rusia sedang menguji senjata baru.

Namun spekulasi itu dibantah oleh otoritas setempat. Mereka mengatakan bahwa sinar misterius itu adalah meteor.

https://youtu.be/2PmyynEdviA

Sejumlah warga Rusia yang melihat dan merasakan kejadian tersebut mengaku tidak yakin bawa itu hanya meteor biasa.

Artyom Russkikh mengaku melihat lampu kilat. Dia juga merasakan gelombang yang mengejutkan.

“Kami melihat ini saat mengemudi, ada getaran dan suara ledakan di langit. Luar biasa,” kata Russkikh kepada The Siberian Times.

“Apa itu? Sebuah meteor, sebuah roket dari luar angkasa, UFO, Korea Utara?”

Saksi lain, Firaya Zaripova, berpendapat, “Mungkin itu adalah pengujian beberapa senjata militer, itu jika tanahnya bergetar.”

Pusat ledakan tampak di atas pegunungan Ural, di daerah Udmurtia, Bashkortostan, dan Tatarstan.

“Saya melihat lampu kilat di Menzelinsk. Ada juga suara ledakan dan kemudian getaran, aku merasakannya,” tutur Ilnaz Shaykhraziev kepada Daily Mail.

Menzelinsk terletak sekitar 250 mil sebelah utara Kazakhstan dan 500 mil sebelah timur Moskow. Kawasan itu berjarak sekitar 150 mil sebelah timur Kazan, ibu kota Tatarstan.

Russia Barat (Screenshot—Bing Maps/The Epoch Times)

Sejumlah Misteri
Salah satu alasan penghuni wilayah trans-Ural bisa menduga bahwa ledakan dan sinar itu adalah buatan manusia karena ini bukan yang pertama kali terjadi. Ada banyak kilatan dan ledakan yang sangat terang selama beberapa tahun terakhir di tengah-tengah Rusia barat.

Sebuah benda diduga meteor meledak di Rusia Tengah pada bulan Februari 2013.Ledakan melukai sekitar 1.200 orang. Ledakan itu berpusat di Chelyabinsk, sebuah kota yang berjarak sekitar 950 mil sebelah timur Moskow, seperti dikutip dari Reuters.

Kilatan lain terlihat pada bulan Februari 2014, di semenanjung Kola, sekitar 600 mil utara Moskow. Menurut Military.com, kilat itu terlihat sekitar pukul 02:10 pukul 21 Pebruari, dan berlangsung dalam senyap, tidak ada suara dan tidak ada gelombang kejut.

Benda astronomi ini menerangi langit pada 19 April 2014.

November 14, 2014 several people in the Sverdlovsk region of Russia, also in the Ural Mountains, filmed the night sky bursting into a bright orange-red fireball that quickly dissipated.

Pada 14 November 2014 beberapa orang di wilayah Sverdlovsk di Rusia, dan juga di Pegunungan Ural, mengabadikan langit malam yang diterobos bola api. Namun bola api oranye dan merah itu dengan cepat menghilang.

Hanya sebuah meteor
Para astronom dari Universitas Federal Kazan mengklaim bahwa sinar dan ledakan itu bukan buatan manusia. Fenomena itu hanyalah sebuah meteor yang meledak di atmosfer Bumi.

“Ini adalah bolide, ketika semua zat terbakar di atmosfer dan tidak sampai ke Bumi,” jelas Dr. Sergey Golovkin, dari Institut Fisika Universitas Kazan, kepada The Siberian Times.

“Ini disertai dengan suara keras. Itu bisa saja merupakan fragmen pesawat ruang angkasa yang terbakar, tapi biasanya dibutuhkan lebih banyak waktu untuk memasuki atmosfer, sehingga bisa diamati lebih lama.”

“Ini adalah bolide yang terbakar di lapisan atmosfer yang padat, itulah sebabnya mengapa pemandangan itu terlihat dalam cakupan wilayah yang luas. Kita tidak melihat kilatan flash karena ada badai salju yang kuat malam ini.”

Namun, tidak semua ilmuwan Rusia sependapat dengan hipotesa itu.

Yuri Nefefyev, direktur Observatorium Astronomi Engelhardt, mengatakan bahwa ledakan tersebut sebenarnya adalah debit listrik atmosfer yang besar.

“Ada sejumlah besar efek yang terkait dengan listrik di atmosfer, yang banyak di antaranya tidak dipelajari dengan benar karena jarang terjadi,” kata Yuri kepada The Siberian Times.

Seorang saksi mata, Denis Rozenfeld, mengatakan kepada Daily Mail bahwa dia setuju dengan para ilmuwan.

“Sebuah meteor terbakar habis, tidak sampai ke lapisan bawah atmosfer. Sebelum ini, ia meledak dan terpecah menjadi beberapa bagian kecil. Itulah sebabnya ada suara seperti itu, yang sampai pada kita dalam beberapa detik.”(waa)