Mantan Kepala Keamanan Uber Bantah Mata-Matai Pesaing

EpochTimesId – Mantan kepala keamanan Uber Technologies, Joe Sullivan, bersumpah dalam sebuah proses hukum tertutup. Dia mengatakan sepengetahuannya, tidak ada upaya untuk mencuri rahasia dagang dari siapapun, termasuk unit mengemudi sendiri milik Alfabet Inc, Waymo.

Dalam sebuah deposisi yang dilakukan pada pertengahan Desember di dekat San Francisco, kepala keamanan Uber dari tahun 2015 sampai 2017 itu mengatakan bahwa klaim paling eksplosif yang dibuat oleh pegawai Uber lain adalah tidak etis. Itu adalah perilaku tidak sah oleh anggota tim keamanannya, dan hal tersebut adalah suatu kesalahan.

Kesaksian tersebut, yang dijelaskan kepada Reuters oleh orang-orang yang mengenalnya, muncul menyusul sebuah tuntutan hukum yang diajukan oleh Waymo. Sang Kompetitor menuduh pesaing utama mereka, Uber mencuri rahasia dagang.

Kesaksian Sullivan belum dipublikasikan. Dia belum berbicara di tempat terbuka atau di depan umum sejak meninggalkan Uber karena dipecat pada bulan November 2017.

Pernyataan yang sebelumnya tidak dilaporkan dari pejabat senior Uber, serta wawancara yang dilakukan oleh Reuters dengan lima karyawan dan mantan karyawan Uber, membantah pernyataan yang dibuat dalam sebuah surat terbuka setebal 37 halaman tahun lalu. Pernyataan itu memicu penyelidikan internal dan menarik perhatian jaksa federal, yang masih menyelidiki.

Pernyataan tersebut ditulis oleh pengacara dari Richard Jacobs. Jacobs adalah seorang analis keamanan yang bekerja di Uber dari tahun 2016 sampai 2017 dan akan dipecat.

Pengacara Jacobs menulis bahwa aparat keamanan Uber terlibat dalam pencurian rahasia dagang. Mereka juga memata-matai para eksekutif dan penyadapan terhadap pesaing usaha.

Penyelidikan internal Uber terhadap klaim Jacobs juga menemukan sesuatu yang baru, yang tidak disebutkan dalam surat Jacobs. Hal baru itu adalah pelanggaran data 2016 yang tidak diungkapkan dan pembayaran 100.000 dolar AS kepada peretas di Florida.

Penemuan ini menyebabkan Uber memecat Sullivan dan wakil divisi hukum, Craig Clark karena gagal mengungkapkan pelanggaran terhadap data pelanggan dan regulator.

Waymo menggunakan klaim yang dibuat oleh Jacobs karena mereka secara eksplisit disebut-sebut. Uber disebut telah mencuri rahasia bisnis Waymo.

Waymo telah menggugat Uber di pengadilan federal. Uber dituduh melakukan pencurian rahasia dagang.

Juru bicara Uber tidak berkomentar mengenai implikasi kesaksian Sullivan. Namun mereka mengatakan bahwa Uber telah membuktikan beberapa klaim Jacobs, walaupun tidak ada yang berhubungan dengan Waymo.

Mereka menambahkan bahwa perusahaan tersebut telah mengubah cara menjalankan bisnis. Mereka menerapkan integritas pada inti dari semua hal yang dilakukan.

Pengacara Waymo mengatakan di pengadilan bahwa mereka sudah mengumpulkan bukti tentang Uber selama satu tahun. Mereka siap untuk membukanya di pengadilan.

Waymo sudah mengajukan dokumen ke pengadilan yang menguatkan beberapa klaim Jacobs tentang upaya pengumpulan data oleh Uber.

Dalam wawancara dengan Reuters, tiga eksekutif Uber saat ini mengulangi penolakan Sullivan terhadap klaim Jacobs dan mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui tuduhan pelanggaran hukum oleh Jacobs. Mereka menyebut pernyataan Jacobs adalah palsu.

Uber menerima surat dari Jacobs pada bulan Mei 2017, namun tidak diumumkan ke publik sampai November.

Surat itu terungkap setelah jaksa federal menyerahkan surat tersebut kepada hakim yang menyidangkan gugatan Uber-Waymo. Hakim menunda persidangan untuk mengizinkan pengacara Waymo menanyai Sullivan dan karyawan Uber lainnya tentang surat tersebut.

Dalam kesaksian terbaru di pengadilan kasus Waymo, Jacobs membela klaimnya bahwa tim keamanan Uber memata-matai dan mencuri data dari pesaing dan berusaha menutup jejaknya. Tapi dia mengaku tidak tahu kalau Uber mencuri rahasia dagang dari Waymo. Dia menghubungkan kontradiksi dengan miskomunikasi dengan pengacara yang menuliskan atas namanya. (Reuters/TheEpoch Times/waa)