Mobil Berwarna Hitam Dilarang di Turkmenistan, Nekat Mengenderainya? Polantas Menanti, Kenapa?

Epochtimes.id- Laporan media Turkmenistan “Chronicles of Turkmenistan” sebelumnya telah melaporkan sejak 2 Januari 2018 sebuah larangan penggunaan mobil berwarna gelap diperkenalkan di Turkmenistan.

Namun demikian, polantas di negera itu ternyata menghentikan tidak hanya kendaraan hitam dan abu-abu gelap, tapi juga mobil dengan warna lain.

Menurut koresponden Turkmenistan dan pembaca “Chronicles of Turkmenistan”, tanpa memberikan penjelasan, polisi meminta mobil berwarna biru, merah, hijau dan lainnya ditarik.

Diduga gara-gara tidak ada peraturan tertulis atau keputusan yang dikeluarkan sehubungan dengan penggunaan kendaraan hitam, staf Layanan Patroli Jalan menafsirkan instruksi tersebut dengan kebijaksanaan mereka sendiri.

Petugas dinilai membuat keputusan sewenang-wenang mengenai warna kenderaan yang diizinkan dan diperbolehkan.

Beberapa pengemudi bisa lolos dari tilang. Namun sebagian besar pemilik mobil diperintahkan untuk mengecat ulang mobil mereka atau menahan diri dengan tidak menggunakannya.

Bahkan, perempuan di negara itu dilarang mengemudi kenderaan. Kantor editorial “Chronicles of Turkmenistan” mengakui telah berulang kali menerima keluhan dari wanita larangan mengemudi.

Pada 5 Januari lalu salah satu saluran televisi Turkmen menunjukkan siaran yang berisi prosedur mendapatkan SIM. Namun demikian, tidak ada seorang pun wanita di antara mereka yang mengikuti tes mengemudi.

Larangan Mobil Hitam

Presiden Turkmenistan Kurbanguly Berdymukhamedov beberapa waktu lalu resmi melarang semua mobil hitam di ibu kota negara Asia Tengah itu, mulai Januari 2018.

Sejumlah laporan menyebutkan, alasan utama pelarangan ini dikarenakan Presiden negara itu mengganggap warna putih sebagai keberuntungan. Presiden ini tinggal di istana putih dan berpergian dengan limusin putih sesuai dengan keyakinannya.

Peta Turkmenistan

Bahkan, sejumlah pemilik mobil di negara itu diminta menandatangani dokumen persetujuan untuk mengingatkan agar mengecat ulang mobil mereka dengan warna yang lebih terang.

Turkmenistan adalah sebuah negara yang terjepit di antara Iran, Kazakhstan, Afghanistan, dan Uzbekistan.

Menurut publikasi online lokal Chronicles of Turkmenistan, beberapa warga Ashgabat baru-baru ini kaget dengan mobil mereka yang hilang tak berbekas. Tak lama kemudian, mereka mengerti kendaraan mereka diderek ke tempat parkir.

Aturan dari pemerintah federal ini menyebabkan harga bodi mobil lokal naik dari sekitar $ 500 hingga $ 1.000 lebih, di sebuah negara dengan upah rata-rata kurang dari $ 500 per bulan.

Aturan terkait mobil yang tidak populer di Ashgabat termasuk melarang jendela berwarna pada tahun 2014 dan membatasi ukuran mesin pada mobil impor pada tahun 2015.

Presiden di negara itu juga diyakini telah memaksa bangunan apartemen untuk memindahkan unit pendingin udara mereka untuk menjamin penampakan murni ibukota dengan warna putih yang bersinar. (asr)

Sumber : en.hronikatm.com/hronikatm.com