Swedia Siapkan Bunker dan Wajib Militer Antisipasi Agresi Militer Rusia

ErabaruNews – Pemerintah Swedia kini mulai menyiapkan bunker untuk mengantisipasi kondisi perang, khususnya jika Rusia menginvasi mereka. RUang aman bawah tanah yang disiapkan tersebut adalah bekas bunker yang digunakan pada masa Perang Dingin.

Swedia juga menyiapkan selebaran yang akan dibagikan pada 4,7 juta rumah, seperti dikutip dari CNN. Selebaran itu diantaranya berisi peringatan ancaman perang di tengah agresi Rusia.

Selain berisikan panduan menghadapi agresi militer, selebaran itu juga akan berisikan panduan krisis dan bencana non perang. Selebaran berisi tips praktis agar warga mempersiapkan stok makanan, air, dan selimut di rumah masing-masing.

Badan Kontengensi Sipil Swedia mengatakan langkah ini merupakan strategi terbaru untuk merespons agresi dari Rusia. Namun, mereka juga sekaligus mengantisipasi situasi keamanan di kawasan Baltik.

Selebaran akan dipublikasikan pada akhir tahun 2018.

Swedia baru-baru ini kembali meningkatkan anggaran dan investasi pada sektor pertahanan. Mereka diantaranya menambah jumlah tentara penuh waktu dan tentara paruh waktu.

Swedia menargetkan untuk segera memiliki 6.000 prajurit tetap dan 10.000 prajurit paruh waktu. Para tentara ditempatkan di lokasi-lokasi strategis di perbatasan dan kawasan kepulauan strategis.

Guna menambah jumlah tentara, Swedia kembali memberlakukan wajib militer yang sudah dihentikan pada tahun 2010. Pada tahun 2018 ini, kebijakan wajib militer akan kembali diterapkan.

Menteri Pertahanan Swedia, Peter Hultqvist pada pertengahan tahun lalu mengatakan anggaran pertahanan sudah dinaikkan menjadi 720 juta dolar per lima tahun sejak Februari 2015. Kenaikan anggaran itu guna menyikapi pernyataan Rusia, yang menyatakan siap menggunakan kekuatan militer untuk memenuhi tujuan politik Internasional ex-Soviet itu. (cnn/waa)