Mencuri Kode Hak Paten IBM, Insinyur dari Tiongkok Dijatuhi Lima Tahun Penjara

NEW YORK – Seorang mantan insinyur perangkat lunak untuk IBM di Tiongkok dijatuhi hukuman lima tahun penjara setelah dia mengaku bersalah telah mencuri kode hak paten dari perusahaan tersebut, kata jaksa penuntut pada hari Jumat.

Jiaqiang Xu, 32 tahun, dijatuhi hukuman pada hari Kamis oleh Hakim Wilayah AS, Kenneth Karas, di hotel White Plains, New York, menurut sebuah pernyataan dari kantor kejaksaan AS, Geoffrey Berman. Xu mengaku bersalah pada Mei 2017 terhadap spionase ekonomi dan pencurian rahasia dagang.

Leanne Marek, pengacara Xu, tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Xu bekerja sebagai pengembang perangkat lunak sistem untuk International Business Machines Corp (IBM) dari tahun 2010-2014, menurut profil LinkedIn publik. Perusahaan tersebut tidak menyebutkan nama dalam dokumen pengadilan, dan tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.

Xu ditangkap pada bulan Desember 2015 setelah bertemu dengan petugas yang menyamar di hotel White Plains, di mana para pihak berwenang mengatakan bahwa dia tercatat mengatakan bahwa dia telah menggunakan kode hak paten IBM untuk membuat perangkat lunak untuk dijual kepada pelanggan, menurut jaksa penuntut.

Awalnya dia dikenakan dakwaan pencurian rahasia dagang. Tuduhan spionase ekonomi tersebut ditambahkan dalam mengganti dakwaan yang diajukan Juni lalu.

Jaksa mengatakan kode hak paten komputer yang dicuri Xu terkait dengan yang disebut file system cluster, yang memudahkan kinerja komputer lebih cepat.

Xu, yang mulai bekerja di IBM di Tiongkok pada tahun 2010, memiliki akses penuh untuk kode sumber tersebut sebelum mengundurkan diri secara sukarela pada bulan Mei 2014, kata jaksa.

Menurut pengaduan yang diajukan pada tahun 2015, Biro Investigasi Federal pada tahun 2014 menerima laporan bahwa seseorang di Tiongkok mengklaim memiliki akses terhadap kode tersebut dan menggunakannya untuk usaha bisnis, yang mendorong penyelidikan dan menyebabkan penangkapan tersebut. (ran)

ErabaruNews