Kapal Perang Baru Amerika Terjebak Es di Kanada

EpochTimesId – Sebuah kapal perang baru Angkatan Laut Amerika Serikat terjebak di Montreal, Kanada. Dia dipastikan akan tertidur selama musim dingin, karena pelayarannya ke Florida dihadang oleh cuaca dingin.

USS Little Rock turun ke air di Buffalo pada 16 Desember 2018. Kapal baru ini kemudian berangkat ke pelabuhan induk Mayport, Florida. Di sana akan menjadi rumah bagi kapal varian Freedom 118-meter itu, seperti dikutip The EPoch Times dari CBC Kanada.

Kini, es yang berat membuat kapal itu melaju kencang dan terdampar. Ini memaksa anggota terbaru kesatuan Tempur Littoral ini, untuk tetap berlabuh di area Pelabuhan Tua Montreal sejak Malam Natal.

Letnan Komodor Courtney Hillson mengatakan bahwa Angkatan Laut mengeluarkan ijin untuk membiarkan kapal dan awak untuk beristirahat di Kanada.

“Suhu di Montreal dan di sepanjang area transit lebih dingin dari biasanya, dan termasuk suhu rendah yang hampir mendekati rekor, yang menciptakan kondisi historis dan signifikan pada akhir Desember, awal periode Januari,” ujar Komodor Hillson kepada Toronto Star.

“Dengan menjaga kapal di Montreal sampai jalur air bersih, guna memastikan keamanan kapal dan awak kapal, dan akan berdampak terbatas pada jadwal operasional kapal.”

Juru bicara angkatan laut tidak memberikan rincian tentang seberapa lama kapal tersebut menghadapi penundaan terkait musim dingin. Namun, mereka mengatakan bahwa kapal-kapal sebelumnya tidak menghadapi masalah pada bulan Desember.

Kru kapal telah dilengkapi dengan pakaian cuaca dingin dan akan fokus pada pelatihan misi, ketika penundaan pelayaran berlangsung.

“Penangguhan tersebut akan memiliki dampak operasional yang terbatas,” sambung Hillson.

Dia menambahkan bahwa kapal tersebut dilengkapi dengan unit pemanas sementara. Kapal tempur ini juga berisi 16 ikon untuk menjaga agar lambung aluminium yang inovatif tidak membeku.

Menurut New York Post, kapal Angkatan Laut AS lainnya, kesatuan jenis Kapal Tempur Littoral juga menghadapi masalah teknis. Masalah yang terjadi termasuk kesalahan mesin dan kegagalan terkait otomasi.

Lambung aluminium, menurut New York Post, mungkin menjadi faktor mengapa kapal yang karam tidak bisa berlayar kembali ke laut lepas. Bahkan dengan bantuan dari kapal pemecah es Angkatan Laut.

Masalah baru ini datang ketika sebelumnya serentetan tabrakan mengganggu Armada ke-7 Angkatan Laut. Sejumlah insiden terjadi karena dipicu kelelahan awak kapal dan penundaan pemeliharaan kapal dan pelatihan perawatan kapal.

Tujuh dari 300 pelaut yang berada di kapal USS Fitzgerald tewas dalam tabrakan kapal pada 17 Juni 2017. Kapal itu bertabrakan dengan kapal kontainer sipil asal Jepang yang berukuran jauh lebih besar. (waa)