Trump Klaim Twitternya Ampuh Perangi Hoax dan Berita Fitnah

EpochTimesId – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengaku sangat terbantu dengan keberadaan sosial media, khususnya Twitter. Trump mengaku Twitter sangat ampuh untuk menghadapi Hoax atau berita palsu, bahkan ampuh juga untuk mengklarifikasi berita palsu yang diterbitkan media ternama.

Trump seperti dikutip Reuters dari stasiun televisi Inggris, ITV News, Senin (29/1/2018) menyebut media sosial dengan logo burung berkicau itu ampuh untuk mempertahankan basis pendukungnya.

Akun Twitter @realDonaldTrump pada tanggal 11 Juli 2017.(@realDonaldTrump/Handout/File Foto via REUTERS)

“Saya mendapat banyak sekali (serangan) berita palsu, berita yang salah, atau berita yang dibuat-buat. Jika saya tidak punya (twitter), saya tidak dapat membela diri,” ujar Trump dalam wawancara-nya.

Trump mengklaim bahwa sebagian besar kicauan akun @RealDonaldTrump ada dibawah kendalinya. Namun, kicauan akun itu tidak semuanya diketik sendiri dari telepon pintarnya.

“Terkadang (diketik) di ranjang, terkadang saat sarapan atau makan siang. Biasanya saat pagi hari, atau saat malam hari. Tapi saya kadang hanya mendikte dan mengarahkan sesuatu secara singkat salah staf, agar memposting apa yang saya katakan,” beber Trump.

Trump memang sudah sejak lama aktif di Twitter. Kebiasaan itu terbawa ketika berkompetisi dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat pada akhir 2016. Bahkan, setelah menjabat sejak 2018 dia juga masih menggunakan twitter untuk menyerang lawan politik, menanggapi berita terkait pribadi dan kebijakannya, serta mengkritik ideologi terorisme dan Korea Utara.

Kicauan Trump di Twitter bahkan sering dikutip oleh media-media Amerika Serikat dan Internasional. Setelah menjabat, Trump juga menggunakan akun @POTUS yang merupakan akun resmi kepresidenan, dengan kepanjangan ‘President of the United States’.

Namun, Trump tetap lebih sering menggunakan akun pribadi @realDonaldTrump yang memiliki 47,2 juta followers. Akun @POTUS sendiri hingga kini lebih banyak me-retweet kicauan @realDonaldTrump dan kebijakan pemerintah AS. (waa)