Sebelum Dibunuh Diracun, Kim Jong Nam Bertemu Warga AS Misterius

Epochtimes.id- Kim Jong Nam, saudara tiri dari pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, bertemu dengan seorang warga negara Amerika Serikat di sebuah hotel di Malaysia. Pertemuan ini beberapa hari sebelum pembunuhaannya pada Februari lalu.

Kejadian ini diungkapkan seorang pejabat polisi mengatakan saat persidangan pada Senin (29/01/2018).

Dua wanita, Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong warga Vietnam, telah didakwa dengan empat pelarian Korea Utara atas pembunuhan tersebut.

Jaksa mengatakan wanita tersebut mengoleskan wajahnya dengan VX, sebuah racun kimia mematikan di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari.

Pengacara mengatakan kedua wanita tersebut hanya mengira mereka memainkan lelucon untuk sebuah reality show. Mereka terancam hukuman mati, jika terbukti bersalah.

Kim tiba di Malaysia pada 6 Februari sebelum bepergian dua hari kemudian ke Pulau Langkawi, tempat wisata di lepas pantai barat Malaysia. Laporan ini dibeberkan penyidik utama kepolisian dalam kasus tersebut, Wan Azirul Ni

Tapi dia tidak dapat mengonfirmasi lebih banyak rincian lebih lanjut. Polisi ini menuturkan tidak dapat mengingat nama hotel tempat Kim tinggal dan tidak tahu nama pria Amerika tersebut pada 9 Februari.

“Sampai hari ini, identitas orang yang dirujuk tidak bisa didapat,” katanya.

Pengacara Siti Aisyah, Gooi Soon Seng, bertanya kepada Wan Azirul pada sebuah laporan Mei 2017 di harian Jepang, Asahi Shimbun, bahwa Kim telah bertemu dengan seorang agen intelijen Amerika Serikat di Langkawi.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Kim diyakini telah memberikan sejumlah besar data ke agen tersebut, dengan mengutip sebuah analisis forensik Malaysia tentang laptop yang ditemukan di ransel Kim setelah kematiannya.

Wan Azirul mengonfirmasi bahwa laptop tersebut dikirim ke laboratorium forensik di ibukota Malaysia di Kuala Lumpur. Temuan menyebutkan komputer tersebut telah digunakan pada 9 Februari.

Laporan forensik yang diberikan kepada wartawan di persidangan, menunjukkan beberapa data telah diakses dari flashdisk USB dicolokkan ke laptop pada hari yang sama.

Tapi Wan Azirul mengatakan dia tidak yakin apakah Kim telah menyampaikan data di Langkawi atau apakah pertemuan tersebut terkait dengan pembunuhan di bandara tersebut.

Gooi menuduh saksi polisi mengelak.

“Ayolah, Anda melupakan sesuatu yang perlu diingat?” kata pengacara kepada Wan Azirul.

“Kamu bilang kamu menyelidiki tapi kamu sudah lupa semuanya? Hotel yang mana? Apa penyelidikan ini, jika tidak terkait kasus ini?, ” katanya. (asr)