Amerika Inginkan Pemilu Bebas Adil di Venezuela

ErabaruNews – Amerika Serikat menginginkan pemilu yang bebas, adil dan bisa diverifikasi di Venezuela. Hal itu dikatakan oleh Menteri Luar Negeri Amerika Rex Tillerson, di Argentina, Minggu (4/2/2018) waktu setempat, seperti dikutip dari VOA.

Oleh sebab itu, Amerika mempertimbangkan untuk menerapkan pembatasan penjualan minyak dari Venezuela. Pembatasan akan diambil guna memberikan tekanan untuk mengakhiri krisis di negara Amerika Latin itu.

Pemerintah Venezuela menghadapi kecaman luas atas keputusan mereka mempercepat pemilihan presiden. Percepatan itu menurut pihak oposisi menghasilkan kondisi yang sangat menguntungkan petahana, Presiden Nicolas Maduro.

Tillerson pun mengaku siap mencari cara untuk mengurangi dampak negatif sanksi-sanksi yang mungkin diberlakukan terhadap negara Amerika Selatan itu. Khususnya terhadap perusahaan-perusahaan minyak Amerika, Venezuela dan negara-negara lain yang bergantung pada minyak bumi yang disedot dari Venezuela.

“Situasi di Venezuela menjadi sangat buruk, jadi salah satu aspek untuk mempertimbangkan pemberlakuan sanksi minyak ini adalah dampaknya pada warga Venezuela, dan apakah ini merupakan langkah yang bisa mengakhiri krisis secara lebih cepat,” ujar Tillerson, seperti dikutip dari VOA, Senin (5/2/2018) WIB.

“Tidak melakukan apapun untuk mengakhiri ini semua juga berarti membiarkan warga Venezuela lebih lama menderita,” sambung Tillerson.

Venezuela merupakan salah satu negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia. Mereka menjadi merupakan pemasok minyak mentah terbesar ketiga untuk Amerika.

Industri minyak Amerika mengatakan larangan impor minyak dari Venezuela bisa jadi akan sangat merugikan. Khususnya, akan mengurangi lapangan pekerjaan di Amerika dan menaikkan harga BBM untuk warga AS. (VOA/waa)