Sebulan Terdampar di Pedalaman Setelah Diterjang Banjir, Sekelompok Orang Ini Bertahan dengan Makan Ulat

Simon Veazey

Epochtimes.id- Setelah dihajar banjir di sebuah kawasan terpencil pedalaman Australia yang terkenal berbahaya, sebanyak lima orang berhasil selamat berkat kemampuan bertahan di alam liar.

Kelompok tersebut, yang termasuk anak berusia 8 tahun, harus meninggalkan kendaraan mereka. Mereka selanjutnya hanya makan oatmeal dan minum dari kumpulan air di bebatuan agar tetap hidup.

Mereka awalnya melakukan perjalanan sepanjang 660 kilometer melintasi kawasan terpencil di wilayah Barat Australia yang luas dan jarang berpenghuni. Mereka terjebak ketika terjadi banjir pada 3 Januari lalu.

Ketika mereka tak berhasil tiba di desa tujuan Tjuntjuntjara, mereka melapor kepada polisi dari daerah yang masih tidak terjangkau melalui jalan darat. Akhirnya aparat melakukan pencarian lewat udara.

Sebuah pesawat akhirnya menemukan kelompok tersebut, 10 km dari mobil Hyundai Excel mereka pada 3 Februari.

Mereka kemudian dijemput dan dibawa pulang dengan helikopter.

Seekor ulat digambarkan dalam foto file ini. (Greg Schechter / Flickr)

Polisi kepada ABC menyebutkan kelompok tersebut masih dengan kondisi “kesehatan yang relatif baik” dengan memakan ulat untuk bertahan hidup selama di alam liar.

Pemimpin masyarakat setempat, Moray Ralph mengatakan sekelompok orang tersebut tak mungkin dapat bertahan jika mereka bukan pemburu yang terampil.

“Kita bisa membayangkan di mana mobil akan terdampar dan sekarang akan berubah menjadi danau,” kata Ralph, kepala eksekutif Paupiyala Tjarutja Aborigin Corporation, kepada ABC.

Seluruh masyarakat Paupiyala Tjarutja berkumpul di bandara untuk menyambut mereka kembali.

“Ada banyak kelegaan di masyarakat, banyak orang merasa senang karena mereka telah kembali,” katanya.

Kelompok ini nampaknya telah terjebak oleh perubahan cuaca.

“Matahari bersinar saat orang-orang ini pergi, jalannya sekitar 260 mil,” kata Ralph.

Mungkin perlu satu minggu lagi untuk membiarkan banjir mereda.

Orang-orang dewasa dalam kelompok tersebut identitas mereka dibeberkan polisi sebagai Rex Mitchell, Janice Stevens, Shonna Jamieson, dan Bruce Stevens.

Kelompok tersebut awalnya bermaksud melakukan perjalanan dari Kalgoorlie di Australia bagian barat selatan, sebuah wilayah dengan populasi 2,5 juta yang tersebar di 1,6 juta mil persegi – hampir empat kali ukuran daerah Texas AS. (asr)

Sumber : The Epochtimes