Gempa Mengguncang Taiwan, Gedung Bertingkat Miring dan 7 Korban Tewas Serta Ratusan Hilang

Epochtimes.id- Tim penyelamat menyisir reruntuhan bangunan yang roboh pada Rabu (06/02/2018) dalam pencarian terhadap 67 orang yang hilang setelah gempa kuat menewaskan sedikitnya tujuh orang di Hualien, Taiwan.

Gempa berkekuatan 6,4, yang melanda dekat kota pesisir sesaat sebelum tengah malam (1600 GMT) pada Selasa waktu setempat. Gempa ini menyebabkan 260 orang terluka dan menyebabkan empat bangunan roboh.

Walikota Hualien Fu Kun-chi mengatakan jumlah korban hilang mendekati angka 60, meski demikian angka belum dipastikan secara resmi. Sebanyak 150 orang jiwa awalnya dikhawatirkan hilang.

Sementara Taiwan News menyebutkan 7 orang tewas, 254 orang terluka, dan 177 orang hilang setelah gempa yang melanda di kawasan Hualien, Taiwan. Angka korban terus mengalami perkembangan setiap saat.

Banyak warga hilang diyakini masih terjebak di dalam bangunan, beberapa di antaranya gedung miring, setelah gempa tersebut melanda sekitar 22 km (14 mil) timur laut Hualien di Pantai Timur Taiwan.

Di Hotel Marshal di kota itu, tim penyelamat mencoba menyelamatkan dua warga Taiwan yang terperangkap dan berhasil diselamatkan. Namun korban lainnya dinyatakan meninggal dunia.

Sejumlah Warga Tiongkok, Ceko, Jepang, Singapura dan Korea Selatan termasuk di antara korban luka.

“Ini adalah gempa terburuk dalam sejarah Hualien, atau setidaknya selama 40 tahun terakhir,” kata relawan Yang Hsi Hua.

Hualien County, Taiwan pada malam hari tanggal 6 Februari pukul 23.50 waktu setempat dialnda gempa berkekuatan Richter 6 SR (Central News Agency)

“Kami tidak pernah mengalami hal seperti ini, kami tidak pernah mengalami bangunan yang roboh. Itu terus-menerus gemetar, jadi semua orang benar-benar ketakutan, kami berlari ke tempat kosong untuk menghindarinya. ”

“Gempa susulan dengan kekuatan minimal 5.0 bisa mengguncang pulau itu dalam dua minggu ke depan,” kata otoritas setempat. Guncangan dengan skala lebih kecil menggetarkan kota Hualien di sepanjang hari.

Warga terus menanti dan menyaksikan dengan cemas saat petugas darurat mencari warga yang terjebak di reruntuhan apartemen.

Hualien adalah kota dengan penduduk sekitar 100.000 orang. Jalanan di kota tersebut turut terpapar gempa. Gempa turut menyebabkan sekitar 40.000 rumah dibiarkan tanpa air dan sekitar 1.900 KK tanpa listrik.

Pasokan air kembali normal bagi 5.000 rumah pada Rabu siang harinya. Sementara pasokan listrik terhadap 1.700 rumah tangga kembali dipulihkan.

Kerusakan Gempa dan Kepanikan

Petugas darurat mengelilingi gedung bertingkat 12 lantai yang rusak parah. Evakuasi ini merupakan fokus utama upaya penyelamatan. Jendela gedung tersebut runtuh dan bangunan itu miring sekitar 40 derajat.

Tim penyelamat terus berusaha keras melakukan evakuasi di sekitar Gedung.

“Kami sedang bekerja saat kejadian,” kata Lin Ching-wen, yang bekerja di sebuah restoran di dekat sebuah rumah sakit militer yang rusak.

“Saya meraih istri dan anak-anak saya dan kami berlari keluar dan mencoba menyelamatkan orang,” katanya.

Video Reuters menunjukkan adanya lubang besar di jalanan, sementara polisi dan petugas darurat mencoba membantu penduduk yang waswas di jalanan.

Sebuah mobil terlihat terbenam dengan reruntuhan saat pekerja penyelamat menyisir reruntuhan gedung di dekatnya.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengunjungi tempat kejadian pada Rabu pagi.

“Presiden telah memerintahkan kabinet dan kementerian terkait untuk segera menggerakkan ‘mekanisme bencana’ dan mempercepat operasi bantuan bencana,” kantor Tsai dalam sebuah pernyataan.

Taiwan, sebuah pulau yang memiliki pemerintahan sendiri. Kepulauan ini masih dianggap Tiongkok termasuk berada di wilayahnya.

Lebih dari 100 orang tewas ketika gempa 7,6 SR melanda Taiwan selatan pada tahun 2016. Sebelumnya gempa bumi menewaskan lebih dari 2.000 jiwa pada 1999 silam. (asr)

Sumber : Reuters via The Epochtimes/Taiwan News