Tenggak 25 Kaleng Minuman Energi Seorang Pria Alami Pendarahan Otak

EpochTimesId – Seorang pria, Nick Mitchell, sekarat dan nyaris tewas setelah meminum 25 kaleng minuman energi dalam enam jam. Dia pun meminta agar pemerintah Inggris melarang penjualan energy drink.

Pria 56 tahun itu menderita pendarahan otak dan tiga stroke mini. Dia minum puluhan kaleng Red Bull dan Monster, saat dia menjadi tuan rumah sebuah acara malam karaoke.

Setelah acara karaoke selesai dan hendak tidur, kepalanya mulai sakit.

“Rasanya seperti seseorang telah memecahkan kepalaku, memukulnya dengan palu godam. Saya bisa mendengar detak jantung saya di telinga saya,” kata Mitchell seperti dikutip The Epoch Times dari suratkabar The People.

“Saya pernah menderita migrain di masa lalu, tapi ini tidak bisa dibandingkan. Rasa sakit itu tidak bisa dijelaskan. Saya memanggil ambulans, tapi saya sangat khawatir saya pingsan. Saya membuka jendela saya kalau-kalau saya tidak bisa sampai ke pintu saat paramedis tiba.”

Nick Mitchell. (Photo : Facebook)

Mitchell harus dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dokter memberitahu bahwa dia mengalami pendarahan di otak akibat overdosis kafein.

Montir dari West Yorkshire di utara Inggris itu diperingatkan bahwa ia mungkin mengalami pendarahan otak dalam beberapa hari ke depan. Hal itu bisa berakibat fatal.

Mitchell menderita tiga kali struk mini yang membuatnya tidak bisa berbicara.

“Saya terserang tiga struk dalam waktu seminggu. Minuman ini hampir membunuhku. Saya sangat dekat dengan kematian dan mengira saya tidak bisa melakukannya melalui operasi. Minuman itu seharusnya tidak dijual. Mereka seburuk narkoba dan harus dilarang,” beber Mitchell.

Baca Juga : Chef Terkemuka Jamie Oliver Serukan Boikot Penjualan Minuman Energi Anak

Insiden itu dituturkan oleh Mitchell baru-baru ini. Namun, peristiwa itu terjadi sudah delapan tahun yang lalu.

Kini, dia masih merasakan dampaknya. Dia kesulitan untuk berbicara, dan membuat hatinya tergerak untuk memperingatkan orang lain terhadap bahaya minuman berenergi.

“Itu bisa saja jauh lebih buruk. Saya bergidik untuk berpikir, ketika remaja tidak bisa membeli alkohol, mereka bisa membeli minuman ini. Ini sama, dan bahkan bisa lebih berbahaya. Itu konyol. Mereka sangat adiktif,” sambungnya.

Juru bicara Red Bull mengklaim bahwa satu kaleng minuman mereka mengandung 80mg kafein. Jumlah itu hampir sama dengan secangkir kopi rumahan.

“Otoritas Keamanan Pangan Eropa telah menyatakan bahwa asupan kafein hingga 400mg per hari (lima kaleng 250 ml atau lima cangkir kopi) tidak menimbulkan masalah keamanan bagi populasi orang dewasa yang sehat secara umum.” (The Epoch Times/waa)