Amerika Serikat dan Kolombia Bahas Krisis Kemanusiaan Venezuela dan Narkoba

EpochTimesId – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Rex Tillerson mengatakan bahwa Amerika Serikat sedih dengan situasi ekonomi dan sosial yang melanda Venezuela. Amerika menurutnya menghargai tindakan Kolombia yang bergabung dalam upaya untuk membantu mengatasi krisis kemanusiaan di negara tetangga.

Tillerson dan Presiden Kolombia, Juan Manuel Santos awal pekan ini menggelar pertemuan membahas Venezuela. Tillerson mengatakan bahwa berdiskusi mengenai bagaimana negara-negara lain dapat membantu Venezuela, terutama melalui organisasi multilateral seperti Organisasi Negara-Negara Amerika.

“Satu-satunya tujuan kami adalah untuk melihat Venezuela bisa kembali kepada konstitusi, mengembalikan majelisnya yang terpilih, untuk menyelenggarakan pemilihan yang bebas dan adil,” ujar Tillerson, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters.

Menteri dengan nomenklatur Sekretaris Negara itu juga mengunjungi Argentina, Meksiko, Peru dan Jamaika dalam tur lima negara Amerika Latin.

Presiden Venezuela Nicolas Maduro kini mengalami penurunan elektabilitas karena ekonomi negara yang ambruk. Inflasi melambat dan kasus kekurangan gizi meningkat di negara penghasil minyak itu.

Negara itu kini sedang bersiap menggelar pemilihan umum kembali. Pemungutan suara harus diadakan pada akhir April 2018.

“Kami semua sedih dengan apa yang kami lihat terjadi di Venezuela, sebuah negara besar, dan kami juga patah hati melihat dampak yang ditimbulkannya terhadap Kolombia,” kata Tillerson.

Seorang wanita berjalan di antara rak-rak kosong sebuah supermarket di Caracas, Venezuela pada 11 Januari 2018. Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, pada hari Kamis menghubungi rekan senegaranya Nicolas Maduro agar mau menerima bantuan internasional guna membantu masyarakat Venezuela agar berhenti ‘menderita kelaparan dan kekurangan obat-obatan’. (JUAN BARRETO/AFP/Getty Images)

Venezuela menghadapi krisis ekonomi setelah harga minyak mentah dunia terjun bebas. Jutaan orang bahkan nyaris tidak memiliki makanan. Ratusan ribu orang pun akhirnya melarikan diri ke Kolombia, Cile dan negara-negara Amerika lainnya.

Sekitar 30.000 warga lain yang memiliki cukup uang memilih untuk menggunakan pass lintas batas harian. Perjalanan lintas negara itu dilakukan hanya untuk membeli makanan dan kebutuhan pokok lainnya.

Presiden Santos mengaku akan mengunjungi kota perbatasan Cucuta, akhir pekan ini. Dia akan memeriksa upaya kemanusiaan di perbatasan kedua negara.

Orang-orang antri di halte bus di Catia, sebuah kawasan di Caracas, pada 1 November 2017. Orang-orang antri untuk naik bus lintas negara. (FEDERICO PARRA/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Amerika Serikat dan pemerintah Barat lainnya menuduh pemerintah Maduro melanggar hak politik dan hak asasi manusia di Venezuela. Amerika pun telah memberlakukan sanksi ekonomi.

Pemerintah Maduro sendiri mengatakan bahwa pihaknya sedang memerangi sebuah konspirasi yang dipimpin oleh AS yang bertekad untuk mengakhiri sosialisme di Amerika Latin. Dia menuding Amerika menjatuhkan ekonomi Venezuela dan mencuri kekayaan minyaknya.

Sementara itu, dalam kunjungan Tillerson ke Kolombia, kedua negara juga membahas usaha Kolombia memerangi perdagangan obat-obatan terlarang. Mereka juga membahas lonjakan budidaya pohon koka, bahan baku untuk membuat kokain.

“Kami akan terus bekerja sama dengan Kolombia untuk mendukung usaha-usaha ini di mana kita dapat membantu juga; Ini adalah tantangan bersama bagi kedua negara kita,” kata Tillerson.

Santos mengulangi ucapan Tillerson, “Kami bekerja sama dalam sebuah masalah dan tantangan yang membutuhkan kerja sama kedua negara.” (The Epoch Times/waa)