Ekspor Minyak Amerika ke Tiongkok Meningkat Ubah Aturan Main Global

 

EpochTimesId – Industri minyak Amerika Serikat sedikit demi sedikit sedang mengubah posisi pasar minyak dunia. Awalnya, AS mengurangi impor minyak mentah dari dunia, sehingga melemahkan pengaruh OPEC dan pasar produsen minyak terbesar selama ini.

Kini, dengan melonjaknya jumlah ekspor minyak mentah AS kembali menjadi tantangan bagi pasar OPEC lainnya, yakni Asia. Reuters melaporkan bahwa sejak 2 tahun lalu pemerintah Amerika Serikat mencabut larangan ekspor minyak yang sudah berjalan selama 40 tahun.

Alhasil, kapal-kapal tanker sarat minyak mentah AS telah mengirim minyak ke lebih dari 30 negara termasuk Tiongkok, India, Togo di Afrika Barat dan negara lainnya.

Jumlah pengiriman minyak AS ke Tiongkok terus meningkat, membantu Washington mengurangi defisit perdagangannya dengan Tiongkok. Sebelum tahun 2016, antara dua kekuatan ekonomi utama dunia ini belum pernah terjadi transaksi perdagangan semacam ini.

Angka yang dirilis dalam beberapa hari terakhir menunjukkan bahwa Amerika Serikat sekarang memproduksi lebih banyak minyak daripada Arab Saudi, negara pengekspor minyak terbesar dunia. Ini berarti bahwa Amerika Serikat kemungkinan akan menggeser kedudukan Rusia dan menjadi negara penghasil minyak nomor satu pada akhir tahun ini.

Pesatnya pertumbuhan produksi minyak AS bahkan mengejutkan pejabat Administrasi Informasi Energi AS (EIA). Mereka dalam pekan ini akan menaikkan perkiraan produksi minyak mentah untuk tahun 2018 menjadi angka 10.590.000 barel, naik 300.000 barel dari perkiraan satu minggu sebelumnya.

Ketika minyak AS mulai diekspor pada tahun 2016, pengiriman pertama masuk ke mitra FTA yakni Korea Selatan dan Jepang. Saat itu hanya sedikit pihak yang memperkirakan bahwa Tiongkok akan menjadi pembeli utama minyak Amerika.

Dari angka yang dirilis Reuters dapat diketahui bahwa minyak mentah AS yang diekspor ke Tiongkok naik dari angka nol sebelum tahun 2016 sampai 400.000 barel per hari pada bulan Januari tahun ini. Transaksi tersebut bernilai sekitar 1 miliar dolar AS.
Selain itu, pada bulan Januari, 500.000 ton LNG AS juga diekspor ke Tiongkok, nilainya mencapai USD 300 juta.

Defisit perdagangan AS mulai menurun
Ekspor minyak AS ke Tiongkok akan membantu mengurangi defisit perdagangan yang besar antara kedua negara.

“Tekanan yang diberikan oleh pemerintahan Trump kepada Tiongkok untuk menyeimbangkan transaksi perdagangan dapat teratasi dengan membeli minyak Amerika,” kata Marco Dunand, CEO Mercuria, salah satu pedagang komoditas terbesar di dunia.

Seiring meningkatnya jumlah ekspor energi AS, defisit perdagangan AS dengan Tiongkok berkurang menjadi 21,89 miliar dolar AS pada bulan Januari. Pada bulan Desember tahun lalu angka itu menunjukkan 25,55 miliar dolar AS.

Memang jika ibandingkan dengan ekspor minyak OPEC ke Tiongkok bulan Januari yang sebesar 9,7 miliar dolar, ekspor energi Amerika Serikat ke Tiongkok masih relatif kecil. Namun initinya, kini mereka sudah memasuki pasar yang didominasi Arab Saudi dan Rusia.

Seorang manajer perusahaan perminyakan Tiongkok ‘Sinopec’ mengatakan kepada Reuters bahwa minyak mentah AS diperlakukan sebagai penambah cadangan minyak mentah yang diimpor dari Timur Tengah dan Rusia. Dia mengatakan Sinopec bermaksud untuk memesan lebih banyak minyak mentah AS pada tahun ini.

Mengubah pasar minyak dunia
Data resmi Tiongkok menunjukkan bahwa pada Januari jumlah impor minyak mentah naik ke rekor tertinggi yang 9,57 juta barel. Pada saat yang sama, impor dari AS turun di bawah 4 juta barel.

Bila dikaji menurut volume ekspor Desember-Januari, maka ekspor minyak Amerika Serikat ke Tiongkok setiap tahun akan bernilai sekitar 10 miliar dolar. Jika kita menambahkan ekspor minyak AS ke Jepang, Korea Selatan dan Taiwan, maka angka ini akan berlipat ganda.

Produser minyak Amerika juga telah memasuki pasar India. India merupakan negara pengimpor minyak terbesar ketiga di dunia.

Menurut data pelayaran yang dikumpulkan Reuters, India mengimpor minyak mentah dari AS untuk pertama kalinya pada bulan Oktober tahun lalu dengan jumlah total impor setahun mencapi 8 juta barel.

Untuk Eropa, menurut data yang terkumpul di pabean, pada bulan November tahun lalu Amerika Serikat telah menjadi pemasok minyak kelima terbesar di Prancis, menyalip pemasok dari Nigeria, Libya, Iran dan Laut Utara.

Harga minyak AS sangat menarik
Bagi pembeli Tiongkok, daya tarik terpenting minyak mentah AS adalah harganya. Karena booming minyak serpih, harga minyak mentah AS lebih murah daripada produsen lainnya.

Harga minyak mentah AS sekarang adalah 60,5 dolar AS per barel, lebih muruh 4 dolar daripada minyak mentah Brent.

Bagi banyak eksportir minyak lama (organisasi) seperti OPEC atau Rusia, ekspor minyak AS telah merusak pangsa pasar mereka. Minyak AS bahkan diperkirakan dapat mengubah cara penetapan harga minyak mentah dunia.

Sebagian besar produsen OPEC menjual minyak mentah dengan kontrak jangka panjang, dengan harga yang ditetapkan setiap bulan. Sebaliknya, produsen AS menentukan harga ekspor berdasarkan biaya pengangkutan dan perbedaan harga antara minyak AS dengan minyak mentah lainnya.

Hal ini memungkinkan terjadinya lonjakan tajam jumlah kontrak perdagangan berjangka untuk minyak Texas (WTI) dan membuat minyak Brent atau perdagangan berjangka minyak Dubai tertinggal di belakang. (Qin Yufei/ET/Sinatra/waa)