DNA Nanorobots Buru dan Bunuh Sel Kanker

ErabaruNews – Para ilmuwan berhasil menempatkan ‘DNA nanorobots’ untuk membunuh sel kanker. Hal itu dilakukan dalam sebuah studi baru, seperti dikutip NTD.TV dari Nature Biotechnology pada 12 Februari 2018.

DNA nanorobots mampu menargetkan tumor pada tikus dan memotong suplai darah. Aksi ‘DNA nanorobots’ itu berhasil mengecilkan tumor dan membunuhnya.

Robot DNA berukuran nanometer adalah mesin molekuler yang diprogram untuk melakukan tugas tertentu pada mikroskop, juga di dalam tubuh manusia. Dalam kasus ini, para ilmuwan merancang DNA yang melepaskan obat pembekuan darah yang disebut trombin saat berhubungan dengan lokasi tumor.

“Kami telah mengembangkan sistem robot DNA mandiri yang sepenuhnya otonom untuk merancang obat yang sangat tepat dan terapi kanker yang ditargetkan,” kata Profesor Hao Yan, salah satu penulis jurnal penelitian itu.

“Teknologi ini adalah strategi yang bisa digunakan untuk berbagai jenis kanker, karena semua pembuluh darah pembawa tumor padat, pada dasarnya sama,” tambah Direktur Pusat Biologi Molekuler dan Biomimetika Arizona State University ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk menemukan cara merancang nanorobots yang bisa digunakan untuk mengobati kanker pada manusia, seperti dikatakan Profesor Yan kepada The Scientist.

Dengan menggunakan ‘origami DNA’, para peneliti melipat DNA-nanorobot ke dalam struktur tabung yang berisi trombin di bagian dalam. Nanorobot berbentuk tabung juga diprogram untuk membuka dan melepaskan muatannya saat dikunci ke nukleolin, protein yang spesifik untuk permukaan pembuluh darah yang memberi makan sel tumor.

Ketika para ilmuwan menyuntikkan nanorobots ke tikus yang membawa sel tumor kanker payudara manusia, robot-nano berhasil menempel ke pembuluh darah di sekitar tumor. Hal itu menyebabkan penggumpalan darah ekstensif dalam 48 jam pertama. Hal ini menyebabkan tumor menyusut dan mulai mati.

Terpenting lagi bahwa robot tersebut tidak menyebabkan pembekuan di area non-kanker lainnya pada tubuh. Hal itu memastikan bahwa pengobatan tersebut hanya menargetkan sel kanker.

Seorang peneliti independen, Mauro Ferrari mengatakan hasil tes pada hewan biasanya dapat memiliki implikasi yang signifikan bagi manusia. Tantangan berikutnya bagi para peneliti adalah bisa mengujicoba hal itu pada manusia.

“Model ujicoba dari tikus ke manusia adalah langkah besar. Aspek terobosannya adalah (peralihan) platform ini. Mereka bisa menggunakan pendekatan serupa untuk hal lain, yang sangat menggairahkan. Ada implikasi besar,” ujar Insinyur biomedis di Houston Methodist Hospital dan Weill Cornell Medical College ini, kepada The Scientist. (NTD.TV/waa)