Rakyat Miskin Amerika Lebih Suka Beli Minuman Bersoda Daripada Makanan

EpochTimesId – Sebuah studi pemerintah mengungkap bahwa minuman bersoda menjadi pilihan utama rakyat kurang mampu Amerika Serikat yang mendapat subsidi kupon makanan. Faktanya, soft drink menjadi pembelian terbanyak atau teratas oleh penerima kupon makanan di sebuah jaringan toko kelontong yang populer di seluruh negeri.

Survei dilakukan oleh Badan Makanan dan Nutrisi AS, Food and Nutrition Service (FNS), sebuah badan federal yang menangani program stempel makanan. Program subsidi itu secara resmi dikenal sebagai Program Bantuan Nutrisi Tambahan (Supplemental Nutrition Assistance Program/SNAP).

Analisis tahun kalender 2011 pembelian melalui kupon makanan menunjukkan bahwa penerima menghabiskan sekitar 357.700.000 dolar AS untuk membeli minuman ringan dari jaringan supermarket tersebut.

Badan itu tidak mengumumkan nama jaringan supermarket yang menjadi basis penelitian. Supermarket itu hanya digambarkan sebagai ‘peritel grosir terkemuka AS’.

Pembelanjaan minuman ringan melebihi pengeluaran kategori lainnya, seperti ‘produk susu cair’ yang berada di urutan kedua dengan pengeluaran 253.700.000 dolar.

Pembelanjaan terbanyak berikutnya barulah daging sapi mentah (201.000.000 dolar), disusul makanan ringan ($ 199.300.000), dan keju ($ 186.400.000) (lima besar).

Lima komoditas berikutnya yang paling banyak dibeli adalah roti bakar, sereal dingin, ayam segar, makanan ringan beku, dan makan siang.

Dan 10 rpioritas berikutnya adalah permen, susu formula, pizza beku, jus/minuman dingin, es krim dan serbat, kopi dan krim, biskuit, air, jus tanpa pendinginan, dan telur/muffin/kentang.

Penelitian ini dilakukan oleh sebuah perusahaan analisis data yang dipekerjakan pemerintah. Mereka ditugasi untuk menganalisis makanan apa yang orang-orang beli dengan kupon makanan.

“FNS memberikan kontrak kepada IMPAQ International, LLC, untuk mengamati makanan apa yang biasanya dibeli oleh rumah tangga yang menerima manfaat bantuan nutrisi tambahan (SNAP),” jelas studi tersebut.

“Studi ini meneliti data pembelian makanan point-of-sale (POS) untuk menentukan makanan apa makanan rumah tangga SNAP memiliki pengeluaran terbesar, termasuk manfaat SNAP dan sumber daya lainnya, dan bagaimana pengeluaran mereka dibandingkan dengan rumah tangga non-SNAP,” sambungnya.

Studi Mengungkapkan Soft Drinks sebagai pembelian terbanyak oleh Penerima Kupon Makanan atau penerima bantuan subsidi dari pemerintah. (Photo : Food and Nutrition Service/The Epoch Times)

Pengeluaran kupon non makanan juga dianalisis.

Soft drink tampaknya juga menjadi favorit rakyat AS yang berbelanjatanpa ‘kupon makanan’. Namun minuman bersoda berada di urutan nomor 2. Minuman ringan itu kalah dari belanja susu.

Jadi, masyarakat non subsidi justru lebih peduli nutrisi daripada masyarakat yang tidak mendapat subsidi.

Laporan tersebut juga mencatat bahwa rumah tangga dengan kupon subsidi makanan membeli minuman ringan hingga 5,4 persen dari total pengeluaran mereka. Sedangkan untuk rumah tangga non-subsidi mengalokasikan pengeluaran 1,263,300,000 dolar hanya mewakili 4 persen dari pengeluaran mereka.

Rumah tangga non-subsidi mengalokasikan lebih banyak uang (4 persen) untuk belanja susu. Sedangkan rumah tangga kupon subsidi makanan sedikit lebih rendah, yaitu 3,8 persen.

Penulis penelitian mencatat dalam temuan utama mereka bahwa, tidak ada perbedaan besar dalam pola pengeluaran rumah tangga SNAP (subsidi) dan non-SNAP.

Di antara temuan utama adalah bahwa sekitar 40 sen dari setiap dolar (40 persen) yang dikeluarkan oleh rumah tangga SNAP dihabiskan untuk barang-barang dasar seperti daging, buah, sayuran, susu, telur, dan roti. Penelitian seperti ini sudah dilakukan sejak tahun 2016. (waa)