Enam Pelajar Texas Ditangkap karena Membawa Pistol ke Sekolah

EpochTimesId – Pelajar dari empat sekolah yang berbeda di Texas, Amerika Serikat ditangkap pada hari Kamis (15/2/2018) pekan lalu. Mereka ditangkap polisi karena memiliki senjata api.

Penangkapan ini terjadi sehari setelah penembakan massal di sebuah SMA di Florida. Insiden penembakan itu menewaskan 17 orang dan melukai puluhan siswa lainnya.

Remaja dari Marcus High di Flower Mound, Plano West, South Garland dan Houston Can Academy Hobby, dibawa ke sel tahanan. Mereka kedapatan membawa senjata mematikan ke sekolah.

Dua pelajar lainnya, masing-masing dari Nichols Junior High dan Weatherford High, juga ditangkap karena membuat ancaman teror. Mereka mengancam akan menembaki sekolah tersebut, seperti dikutip The Epoch Times dari Dallas News.

Juru bicara kepolisian Plano David Tilley mengatakan fakta bahwa insiden semacam itu terjadi sehari setelah penembakan di Florida hanya kebetulan belaka.

“Ini mengganggu terlepas dari apa yang terjadi kemarin atau waktu lainnya; Selalu mengganggu saat anak membawa pistol ke sekolah,” kata Tilley. “Anda benar-benar tidak pernah tahu apa motif mereka di balik tindakan itu.”

Sejumlah pelajar dievakuasi dari gedung SMA Marjory Stoneman Douglas setelah insiden penembakan yang menewaskan 17 orang pada 14 Februari 2018 di Parkland, Florida. (Foto : Joe Raedle/Getty Images/The Epoch Times)

Tilley menambahkan, siswa harus mengerti bahwa senjata api bukanlah sesuatu yang patut dicontoh.

“Saya tidak begitu memahaminya, terutama di iklim yang kita hadapi saat ini,” katanya. “Ini adalah tren yang mengganggu yang sedang terjadi, dan jika anak-anak ini berpikir bahwa lucu membawa pistol ke sekolah meskipun mereka tidak berniat menggunakannya … mereka tahu itu tidak lucu.”

Tidak segera jelas dimana siswa berhasil mendapatkan pistol. Para siswa belum mengaku dan tidak ada amunisi yang ditemukan pada siswa tersebut.

Otoritas Plano Barat mengirim surat kepada semua orang tua yang memberitahukan kejadian tersebut.

“Kami akan mengikuti kebijakan dan prosedur kabupaten dan mengambil tindakan yang sesuai dengan tingkat hukum sepenuhnya,” kata surat tersebut, dikutip dari WFAA News. “Kami ingin meyakinkan Anda bahwa kami menangani semua insiden terkait keamanan dengan sangat serius dan kami akan selalu berhati-hati dalam hal keselamatan.”

Sementara itu, Departemen Kepolisian Houston (HPD) menahan siswa Universitas Houston Can, Jaquinn Alani Smith, yang membawa pistol di tas ranselnya. Tersangka didakwa membawa senjata di tempat yang dilarang.

Senjata tersebut ditemukan oleh petugas sekolah saat pemeriksaan keamanan dilakukan pada siswa sebelum mereka memasuki gedung sekolah. Senapan itu disita oleh kepala sekolah dan disimpan dengan aman di kantornya, sebelum petugas penegak hukum tiba.

“Selama pemeriksaan normal, seorang petugas keamanan menemukan sebuah pistol, yang kami percaya adalah sebuah revolver, pada jaket salah satu siswa,” ujar salah seorang Kapten HPD, William McPherson.

Dalam insiden di sekolah lainnya, sejumlah siswa melaporkan bahwa seorang remaja membawa senjata api secara sembunyi-sembunyi. Polisi lalu tiba di SMA Marcus High dan menangkap seorang tersangka berusia 16 tahun, yang identitasnya tidak dipublikasikan.

Tersangka telah dikeluarkan dari kelas dan segera setelah itu, sebuah senapan dan amunisi kaliber kecil ditemukan pada remaja tersebut. Kepala sekolah SMA Marcus, Gary Shafferman mengatakan kepada orang tua dalam sebuah surat, bahwa polisi belum menemukan niat bahwa siswa tersebut bermaksud menyakiti seseorang di kampus.

Dalam insiden terakhir, seorang pelarar lainnya, Kerry Guery, 19 tahun, kedapatan memiliki telepon curian, pistol dan ganja. Barang-barang itu ditemukan dari ranselnya setelah petugas sumber daya sekolah dan kepala sekolah menggeledahnya.

Dia telah didakwa membawa obat-obatan dan senjata api. Dimana kedua hal itu dilarang di negara bagian setempat.

Polisi belum bisa memastikan asal muasal sejumlah pistol yang disita tersebut. (waa)