Pelajar Amerika Sebut Politisi NRA Biang Kerok Penembakan Massal di SMA

ErabaruNews – Pelajar SMA yang selamat dari aksi penembakan brutal di SMA Florida menuding kalangan politisi menjadi penyebab aksi anarkis tersebut. Sejumlah politisi dituding menerima uang dari Asosiasi Senjata Api Nasional (NRA).

Kiprah NRA dalam mendanai kampanye sebagian politisi dinilai mendorong budaya penggunaan senjata tumbuh subur. Efek sampingnya adalah maraknya insiden kekerasan yang melibatkan senjata api.

“Ini sudah pernah terjadi sebelumnya dan belum ada perubahan. Sekarang waktunya,” ujar pelajar SMA FLorida, Cameron Kasey, seperti dikutip VOA dari stasiun TV ABC, Minggu (18/2/2018) waktu Amerika.

Kasey mengatakan bahwa para para pelajar SMA yang selamat dalam penembakan massal di Florida pekan lalu, akan melakukan pawai ke Washington dan kota-kota besar di Amerika Serikat lainnya.

Aksi pawai sendiri akan digelar pada bulan depan. Mereka akan menuntut para pemangku kepentingan untuk mengambil tindakan nyata, daripada hanya menampilkan retorika politik semu.

Mereka berharap aksi ini akan berhasil mencegah terjadinya penembakan di sekolah lainnya. “Kami akan berpawai bersama sebagai siswa, memohon agar nyawa kami diselamatkan,” sambungnya.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa Presiden Donald Trump akan mengadakan rapat dengar pendapat dengan para pelajar SMA dan para guru, Rabu (21/2/2018). Namun, mereka tidak merinci materi yang dibahas dan asal dari perwakilan pelajar dan guru tersebut.

Sebelumnya, Insiden penembakan terjadi di sebuah sekolah menengah atas (SMA) kota Broward, Florida, Amerika Serikat (AS), Rabu (14/2/2018) waktu setempat. Belasan siswa dipastikan tewas dalam aksi kowboy itu.

Sheriff Florida, Scott Israel, mengkonfirmasi bahwa 17 orang terbunuh dalam penembakan itu. Belasan korban lainnya mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit.

“Saya sedih mengatakan bahwa 17 orang kehilangan nyawa mereka,” ujar Scott, seperti dikutip dari akun twitter Sheriff kota Broward, @Browardsheriff, Kamis (15/2/2018) WIB.

Biro Investigasi Federal (FBI) dikabarkan langsung menurunkan penyidik dan petugas pendukung lainnya, seperti dikuti The Epoch Times dari Fox News. Mereka bekerjasama dengan petugas kepolisian setempat, atau kantor Sheriff Florida.

Pelaku penembakan sendiri diduga adalah seorang pelajar SMA. Seorang siswa mengatakan kepada WSVN bahwa dia mengenal si penembak.

“Dia anak yang bermasalah, dan dia selalu mengalami sejumlah masalah,” kata seorang siswa SMA Marjory Stoneman Douglas itu. “Dia menembakkan senjata karena dia merasa itu memberinya, kurasa, perasaan yang menggembirakan.”

Kantor operasional Sheriff kota Broward memastikan bahwa nama tersangka adalah Nicolas Cruz.

Menyusul insiden tersebut, sejumlah pelajar dari empat sekolah yang berbeda di Texas, Amerika Serikat ditangkap pada hari Kamis (15/2/2018) pekan lalu. Mereka ditangkap polisi karena memiliki senjata api.

Pelajar yang diamankan diantaranya seorang remaja dari Marcus High di Flower Mound, Plano West, South Garland dan Houston Can Academy Hobby. Mereka kedapatan membawa senjata mematikan ke sekolah.

Dua pelajar lainnya, masing-masing dari Nichols Junior High dan Weatherford High, juga ditangkap karena membuat ancaman teror. Mereka mengancam akan menembaki sekolah tersebut, seperti dikutip The Epoch Times dari Dallas News.

Juru bicara kepolisian Plano David Tilley mengatakan fakta bahwa insiden semacam itu terjadi sehari setelah penembakan di Florida hanya kebetulan belaka.

“Ini mengganggu terlepas dari apa yang terjadi kemarin atau waktu lainnya; Selalu mengganggu saat anak membawa pistol ke sekolah,” kata Tilley. “Anda benar-benar tidak pernah tahu apa motif mereka di balik tindakan itu.”

Polisi belum bisa memastikan asal muasal sejumlah pistol yang disita tersebut. (waa)