Dampak Hebatnya Letusan Gunung Sinabung, Siang Jadi Gelap Gulita Hingga Pertanian Rusak

Epochtimes.id- Setelah beberapa waktu tak meletus, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, kembali memuntahkan abu vulkanik pada Senin (19/02/2018) pagi. Dampak letusan membuat desa-desa terdekat menjadi gelap gulita saat pagi hari.

Tak hanya suasana gelap gulita, jarak pandang menjadi pendek. Letusan ini merupakan terbaru dari sekian banyak letusan dan yang paling terdahsyat.

“Bayangkan betapa gelap gulita saat Gunung Sinabung meletus dahsyat tadi pagi. Ini kondisi 19/2/2018 pukul 09.27 WIB. Jarak pandang hanya 2-5 meter karena tertutup oleh hujan abu vulkanik,” tulis Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam akun Twitternya@Sutopo_BNPB.

Data yang dihimpun menyebutkan, gelap gulita terjadi terhadap desa-desa yang terletak di sejumlah kecamatan di Kabupaten Karo, yakni Simpang Empat, Payung, Tiga Nderket, Naman Teran dan Munthe.

Tak hanya menyebabkan adanya desa yang mengalami gelap gulita. Sejumlah lahan pertanian warga juga mengalami kerusakan.

“Tanaman tomat dan lahan pertanian tertutup abu vulkanik tebal pasca letusan Gunung Sinabung (19/2/2018). Petani mengalami kerugian akibat tanaman pertanian mati. Petani menjadi tambah miskin,” tweet Sutopo.

Laporan yang dipublikasi oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tingkat aktivitas Level IV (AWAS). G. Sinabung (2460 m dpl) mengalami erupsi menerus sejak tahun 2013.

Pengamatan PVMBG sejak Minggu (18/02/2018) visual gunungapi dapat teramati hingga tertutup kabut. Asap kawah teramati setinggi 300 m di atas puncak. Teramati erupsi eksplosif pada pukul 08:53 WIB dengan tekanan kuat di mana ketinggian kolom berwarna kelabu dengan intensitas tebal teramati mencapai setidaknya 5000 m di atas puncak.

Letusan Sinabung 19 Februari 2018 (Dokumentasi BNPB)

Laporan PVMBG menyebutkan, erupsi Gunung Sinbung kali ini disertai awan panas Letusan dengan jarak luncur sektoral ke arah selatan-tenggara sejauh 4900 m dan ke arah tenggara-timur sejauh 3500 m.

Catatan PVMBG, erupsi berlangsung selama 607 detik dan disertai suara gemuruh yang terdengar hingga Pos PGA Sinabung (lk. 9 km di sebelah tenggara puncak G. Sinabung). Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah selatan dan barat.

Laporan PVMBG menyebutkan, Gunung Sinabung mengalami 1 kali gempa letusan, 10 kali awan panas guguran, 60 kali gempa guguraan, 18 kali Gempa Low-frequency, 9 kali Gempa Hybrid/Fase Banyak, 1 kali Gempa Vulkanik Dangkal (VB) dan 40 kali Gempa Vulkanik Dalam (VA).

Atas kondisi Gunung Sinabung, masyarakat/pengunjung direkomendasikan agar tidak melakukan aktivitas di dalam radius 3 km dari puncak, dan secara sektoral dari puncak dalam jarak 7 km ke selatan-tenggara, 6 km ke tenggara-timur dan 4 km timur-utara. (asr)