Kebijakan Trump Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi AS Hingga Sepuluh Tahun Mendatang

EpochTimesId – Laporan tahunan 2018 dari Komite Penasihat Ekonomi Pemerintah Amerika Serikat meramalkan bahwa ekonomi dalam 10 tahun mendatang akan tumbuh dengan setidaknya 3 persen per tahun. Pertumbuhan itu diklaim akibat reformasi pajak pada tahun 2017 dan manfaat deregulasi yang telah melampaui ekspektasi.

“Pihak berwenang mengantisipasi bahwa pada tahun 2028 reformasi pajak dan agenda kebijakan penuh pemerintah akan mendorong ekonomi mencapai tingkat pertumbuhan tahunan 3 persen. Tanpa kebijakan tersebut, pertumbuhan ekonomi AS hanya akan berkisar pada angka tahunan hanya 2,2 persen,” ujar Kevin Hassett, Ketua Komisi Penasihat Ekonomi AS, Rabu (21/2/2018) waktu setempat.

Dalam jangka panjang, jika ketentuan pengeluaran dalam undang-undang perpajakan tersebut diabadikan, ekonomi AS akan tumbuh lebih dari 3,8 persen. Jika masa belanja itu berakhir dalam lima tahun, ekonomi AS diperkirakan akan mampu mencapai pertumbuhan yang lebih dari 2,9 persen.

Pertumbuhan ekonomi AS tahun 2017 adalah 2,3 persen dengan 2 kuartalnya yang mencapai lebih dari 3 persen. Terjadi kenaikan sebesar 0.8 persen dari tahun 2016.

Sementara itu, lapangan kerja juga telah bertambah sebanyak 2,2 juta. Itu termasuk 189.000 di bidang manufaktur dan 53.000 di bidang pertambangan.

“Pemotongan, reformasi pajak dan deregulasi merupakan agenda utama pemerintah dalam mempromosikan pertumbuhan ekonomi. Mereka telah menumbuhkan kepercayaan ekonomi yang besar, dan membangkitkan optimisme terhadap kemakmuran ekonomi yang akan terus berlanjut,” tulis Trump dalam kata pengantarnya untuk Laporan Ekonomi Presiden.

Seperti biasanya, Laporan Ekonomi Presiden akan diterbitkan bersamaan dengan laporan tahunan Komisi Penasihat Ekonomi yang tahun ini berisi 568 halaman.

Gedung Putih di Washington pada 23 Januari 2018. (Charlotte Cuthbertson/The Epoch Times)

Gedung Putih mengatakan bahwa di masa mendatang masih akan ada lebih banyak kebijakan ekspansi ekonomi yang akan diluncurkan pemerintah. Didorong oleh reformasi pajak Trump, kenaikan keuntungan perusahaan diharapkan dapat menunjang kenaikan gaji karyawan sebesar rata-rata 4.000 dolar AS.

Selain itu, laporan Komite Penasihat Ekonomi Pemerintah Amerika Serikat juga mencatat bahwa sejak reformasi pajak yang disahkan bulan Desember tahun lalu dan dilaksanakan mulai bulan Januari tahun ini, sudah ada 350 perusahaan yang mengumumkan akan menginvestasikan dana miliaran dollar.

Investasi itu akan digunakan untuk membangun pabrik atau membeli peralatan di Amerika Serikat. Mereka juga berjanji akan melaksanakan perbaikan remunerasi bagi karyawan mereka.

Selain menjelaskan manfaat ekonomi yang terkait dengan reformasi perpajakan, Gedung Putih juga menjelaskan secara rinci mengenai pergerakan ekonomi AS di masa depan. Pergerakan itu diharapan terus mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk rencana perbaikan sejumlah infrastruktur di AS yang bakal menelan anggaran sebesar 1,5 triliun dollar.

Pemerintah federal (pusat) AS baru-baru ini berjanji untuk menginvestasikan 200 miliar dolar untuk negara bagian. Investasi pemerintah itu dilakukan agar mereka mampu menarik investasi swasta asing bagi pendanaan proyek-proyek besar.

Program ini dirancang untuk menurunkan waktu proses persetujuan lisensi hingga tidak lebih dari dua tahun.

“Amerika Serikat tetap mempertahankan keterbukaan untuk bisnis dan kami sekarang sudah memiliki daya kompetitif,” tulis Trump dalam Laporan Ekonomi Presiden.

Presiden AS Donald Trump memegang gunting emas dan bersiap memotong pita merah yang diikat di antara dua tumpukan kertas yang melambangkan peraturan pemerintah tahun 1960an hingga saat ini. Seremoni ini digelar setelah Trump menggelar rapat deregulasi di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, Washington, DC, 14 Desember 2017. (SAUL LOEB/AFP/Getty Images)

Selain itu, Gedung Putih juga menekankan perlunya memastikan kesepakatan perdagangan yang adil dan saling menguntungkan dengan pihak asing. Amerika juga akan melakukan renegosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA), Dan KORUS FTA (Korea-US Free Trade Agreement), sebagai prioritas utama.

Meningkatkan keamanan internet dan melindungi kekayaan intelektual juga muncul di garis depan daftar tugas Gedung Putih. Menurut data yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, bahwa kerugian tahunan yang disebabkan oleh pencurian kekayaan intelektual dan jaringan di Amerika Serikat berkisar antara 185,7 sampai 577,1 miliar dollar AS.

Kerugian itu menyita kira-kira 1-3 persen dari Produk Domestik Bruto AS. (Lin Yan/ET/Sinatra/waa)