Pertemuan Rahasia dengan Wapres AS di Olimpiade Tiba-Tiba Dibatalkan Korut

oleh Wu Ying

Epochtimes.id- Pemerintahan Trump pada Selasa (20/2/2018) menyampaikan bahwa Wakil Presiden AS Mike Pence sedianya akan menghadiri pertemuan rahasia dengan delegasi Korea Utara saat ia berada di Korea Selatan untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin.

Namun Korea Utara tiba-tiba membatalkan rencananya pada saat terakhir. Diduga, pembatalan tersebut berkaitan dengan ucapan Pence yang menegaskan sikap Presiden Trump atas rencananya untuk memberikan sanksi lebih keras terhadap Korut.

The Washington Post pada Selasa lalu mengutip laporan pejabat kantor Wakil Presiden Mike Pence mengatakan bahwa pertemuan rahasia antara Kim Yo-jong (saudara perempuan Kim Jong-un) bersama Kim Yong-nam dengan Pence yang awalnya telah disepakati bersama tiba-tiba dibatalkan sepihak oleh pihak Korut pada 2 jam sebelum pertemuan.

Sebelum Korut memutuskan untuk membatalkan pertemuan, Pence yang mengunjungi Asia mengecam ambisi nuklir Korea Utara dan mengklaim akan memberlakukan sanksi yang lebih ketat terhadap rezim Kim, selain itu berjanji akan memperkuat hubungan sekutunya dengan Jepang dan Korea Selatan.

Fox News dalam pemberitaannya menyebutkan bahwa Kepala Staf untuk wakil presiden, Nick Ayers mengatakan Korea Utara sebelumnya berharap melalui pertemuan rahasia, Pence dapat menjembatani atau mentolerir sikap mereka. Membiarkan Korea Utara melalui penyelenggaraan Olimpiade untuk mencapai apa yang mereka propagandakan.

Heather Nauert, jurubicara Kementerian Luar Negeri AS mengatakan, Pence telah bersiap menggunakan kesempatan tersebut untuk memberitahu seluruh pejabat DPRK tentang pendirian tegas Amerika Serikat mengenai program nuklir dan rudal balistik Korea Utara.

Kantor wakil presiden mengatakan bahwa Korea Utara mungkin akan sangat mendukung pertemuan rahasianya dengan Pence jika Pence tidak menyatakan dalam kunjungannya ke Asia bahwa pemerintah Trump akan meningkatkan tekanannya terhadap Korea Utara yang mempertahankan sikap tetap mengembangkan program nuklirnya.

“Mungkin karena itulah mereka membatalkan pertemuan, atau mereka memang tidak ingin duduk (di depan meja perundingan) dengan itikad baik” kata Ayers.

“Seperti yang kami katakan pada hari pertama perjalanan ini, pemerintah Trump tidak ingin membiarkan rezim Kim Jong-un menggunakan topeng indah di Olimpiade untuk menutupi  karakternya yang pembunuh”

Setibanya di Washington dari perjalan Asia, Pence dalam Twitter tanggal 12 Pebruari menyebutkan : Baik dialog antara kedua Korea maupun dialog antara Amerika Serikat dengan Korea Utara, tidak akan mempengaruhi Amerika Serikat untuk memberikan sanksi baru kepada Korea Utara. Dan tekanan hanya akan bertambah kuat sampai Korea Utara meninggalkan program nuklirnya. (Sinatra/asr)