Seorang Pria di Australia Salahkan Laba-Laba Atas Kematian Bayi Pacarnya

EpochTimesId – Seorang pria di Melbourne, Australia dituduh membunuh bayi pacarnya. Dia diduga menakut-nakuti sang Bayi dengan seekor laba-laba, hingga menyebabkan kematian bayi laki-laki berusia 6 bulan itu.

Seperti dikutip The Epoch Times dari 9news, Dwayne Lindsey kini sedang diadili di Mahkamah Agung Victoria. Dia didakwa membunuh bayi Chayse Dearing pada bulan Juni 2016. Dugaan pembunuhan itu dilakukan hanya beberapa hari setelah dia melamar sang Ibu anak tersebut, Michelle Dearing.

Dearing dikabarkan meninggalkan bayi bayinya bersama sang pacar. Dia harus meninggalkan bayinya karena pergi berbelanja.

Michelle Dearing (L) dan Chayse Dearing. (Photo : Facebook)

Menurut The West Australian, Chayse menderita luka parah pada otak dan sumsum tulang belakangnya. Bayi itu juga memiliki bekas luka di lehernya.

Selain itu, dia juga mengalami luka memar dan lecet pada selangkangannya. Bahkan, bayi malang itu juga dilaporkan mengalami pendarahan retina. Bayi tersebut meninggal di rumah sakit dua hari kemudian.

Lindsey mengaku tertidur, ketika bayi itu di berbaring di dadanya. Dia kemudian tersentak, terbangun kaget karena mengira seekor laba-laba merangkak di tubuhnya. Dia mengatakan bahwa saat dia melompat, bayi itu terlempar dan terbentur ke pemanas ruangan.

Dia mengaku tidak bersalah.

Dwayne Lindsey diadili atas tuntutan pembunuhan bayi perempuannya berumur 6 bulan. (Photo : Kepolisian Victoria)

Tapi jaksa penuntut umum, Nicholas Papas membantah kesaksian Lindsey, dengan mengatakan bahwa catatan medis tidak sesuai dengan penjelasan Lindsey tentang apa yang terjadi. Papas mengatakan tidak mungkin sebuah kecelakaan menyebabkan trauma kepala yang ditemukan sebagai penyebab kematian balita.

Jaksa menuduh bahwa Lindsey memang bermaksud menyakiti Chayse.

Sementara, pengacaranya mengatakan kepada juri bahwa kliennya mungkin telah menggoncang bayi itu. Namun kliennya tidak bermaksud menyakiti anak pacarnya.

Juri mendengar kesaksian pada hari Senin, 26 Februari 2018, bahwa Lindsey, Dearing, dan dua wanita lainnya mengisap narkoba jenis methamphetamine beberapa jam sebelum kejadian tersebut.
Pada sekitar pukul 4 dinihari, ketiga wanita tersebut pergi ke Kmart 24 jam sementara Chayse ditinggal bersama Lindsey, yang oleh Dearing sering diminta menjaga anak tersebut.

Ketika Dearing meninggalkan anaknya, dia berkata bahwa dia merasa tenang. Tapi pada pukul 8:20 pagi, dia mengatakan bahwa dia menerima telepon dari Lindsey bahwa ada sesuatu yang salah dengan Chayse, bahwa dia tidak bernafas.

Anak itu juga disebut mengalami pendarahan yang keluar dari hidungnya. Menurut Dearing, Lindsey terdengar kesal dan menangis.

“Dia tidak mengatakan apa yang salah, dia tidak mengatakan apapun. Dia hanya terus berkata, ‘Cepatlah, cepatlah’ (datang),” tutur Dearing.

Jaksa menggambarkan kejadian itu saat sang Ibu kembali. “Terjadi adegan emosional dan kacau saat Dearing dan dua wanita lainnya kembali. Dia shok dan langsung kolaps dan roboh,” kata Papas dalam persidangan.

Jaksa juga mengklaim, Lindsey sempat mengatakan kepada seorang saksi bahwa dia sebenarnya telah memukul dan menendang bayi tersebut.

Namun, Pengacara Scott Johns kembali mengatakan bahwa Lindsey tidak berniat membunuh anak tersebut.

“Apa pun pendapat Anda tentang Dwayne Lindsey, dia bukan pembunuh. Tidak ada tindakannya yang datang dari niat untuk menimbulkan bahaya sama sekali,” ujar Johns di pengadilan.

Persidangan terhadap Lindsey masih berlanjut dan diperkirakan akan berlangsung selama seminggu. (Tom Ozimek/The Epoch Times/waa)