Indonesia Akan Terus Berkontribusi untuk Jaga Perdamaian Dunia

ErabaruNews – Indonesia tidak akan berhenti untuk berkontribusi bagi upaya-upaya menjaga perdamaian dunia. Sebab, kontribusi Indonesia bagi perdamaian dunia sudah tidak terbantahkan.

“Indonesia memiliki kredensial, track record, dan sejarah panjang. Dunia menaruh kepercayaan besar terhadap komitmen dan kontribusi Indonesia terhadap perdamaian dunia,” ujar Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Retno L.P. Marsudi dalam keterangan tertulis Kemenlu, Sabtu (3/3/2018).

Menlu Retno baru-baru ini mengunjungi kontingen Indonesian Battalyon (Indobatt) di Adchit Al-Qusayr, Lebanon. Menlu pun meminta para pasukan penjaga perdamaian asal Indonesia untuk selalu menjaga nama baik bangsa dan negara.

“Seluruh rakyat Indonesia bangga dengan peran dan kontribusi kontingen Garuda di Lebanon dan seluruh misi pasukan perdamaian kita di seluruh penjuru dunia, yang berprestasi dan berkinerja sangat baik dan berhasil merebut hati dan kepercayaan masyarakat setempat,” sambung Retno.

Kepada para personil infantri mekanis UNIFIL, Menlu menegaskan bahwa komitmen dan kontribusi Indonesia yang berkesinambungan terhadap perdamaian dunia merupakan DNA bangsa Indonesia. Sebab hal itu diamanatkan oleh konstitusi.

Di Indobatt, Menlu Retno juga melakukan diskusi dengan personil perempuan dari kontingen Garuda yang jumlahnya mencapai 48 orang. Peacekeepers perempuan menurut Menlu RI memiliki keunggulan dan nilai tambah tersendiri. Mereka dapat lebih mudah diterima dan dipercaya dalam membantu masyarakat perempuan dan anak-anak.

Dari 41 negara yang berkontribusi kepada UNIFIL, kontingen Garuda saat ini adalah pasukan terbesar dengan jumlah 1.290 personil, diikuti Italia 1.007 personil dan India 899 peronil. Pasukan Garuda memiliki kedekatan khusus dengan masyarakat setempat.

Dibawah program Civil Military Coordination (CIMIC), kontingen Garuda secara rutin melakukan kegiatan seperti kegiatan budaya, pemberian pelayanan kesehatan, sosialisasi ke sekolah mengenai Indonesia dan UNIFIL, pemberian bantuan buku dan bahan ajar, kerja bakti membersihkan desa dan fasilitas umum desa, serta memberi pelatihan kepada polisi setempat.

Pasukan UNIFIL dibentuk PBB pada tahun 1978 untuk mendukung pelaksanaan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 425 dan 426. Sejak tahun 2006 dengan mandat resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tahun 2006, terdapat peningkatan jumlah personil pasukan perdamaian PBB, termasuk dengan keikutan serta kontigen Garuda dari Indonesia.

Saat ini Indonesia merupakan kontributor pasukan terbesar pada UNIFIL dengan jumlah total 1.290 personil. Mandat dari pasukan UNIFIL antara lain memonitor gencatan senjata antara Lebanon dan Israel. (waa)