Amerika Terus Beri Tekanan Hingga Semenanjung Korea Bebas Senjata Nuklir

EpochTimesId – Istana Kepresidenan Korea Selatan, Cheong Wa Dae menyebutkan bahwa Korea Utara bersedia melakukan dialog langsung dengan Amerika Serikat perihal denuklirisasi semenanjung, Selasa (6/3/2018). Gedung Biru juga berjanji akan menghentikan uji coba senjata nuklir selama dialog berlangsung.

Sebagaimana dilaporkan oleh media CNA dan Business Insider, bahwa delegasi Korea Selatan sudah kembali dari kunjungan ke Pyongyang. Mereka menjelaskan bahwa Korea Utara telah menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan AS.

Wakil Presiden Amerika Serikat, Mike Pence segera menanggapi situasi terbaru semenanjung Korea itu. Pence mengatakan bahwa Washington tetap akan menggunakan tekanan dalam menghadapi Korea Utara.

Pernyataan Pence menjadi tanggapan pertama Gedung Putih terhadap isu pertemuan antara delegasi Korea Selatan dengan Utara dalam upaya dialog dan denuklirisasi semenanjung.

Tekanan kepada Korut akan terus dilakukan sampai negara tersebut melakukan tindakan nyata dalam upaya membebaskan Korea dari keberadaan senjata nuklir. Ia menegaskan bahwa AS tidak akan mengubah sikap tersebut.

“Tidak peduli apa arah negosiasi dengan Korea Utara, namun tekad teguh kami adalah, Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya akan terus mempertahankan komitmennya untuk memberikan tekanan maksimum kepada rezim Kim Jong-un.”

“Sampai negara itu bersedia mengakhiri program pengembangan senjata nuklir mereka. Dan semua pilihan sudah ada di depan kita sampai kita melihat langkah menuju denuklirisasi yang kredibel. Sampai pilihan yang ada dapat diverifikasi dan konkret,” jelas Pence.

Chung Eui-Yong (kanan) bersama Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un. (South Korean Presidential Blue House/Getty Images/The Epoch Times)

Presiden Donald Trump dalam hal ini tidak memberikan tanggapan kecuali menulis dalam akun Twitter-nya. “Perundingan dengan Korea Utara telah mencapai beberapa kemajuan. Selama bertahun-tahun, pihak yang terkait untuk pertama kalinya telah menunjukkan upaya yang serius.”

“Dunia sedang melihat dan menunggu! Mungkin saja pupus harapan yang diperoleh, namun Amerika Serikat telah siap dengan kedua cara (negosiasi dan militer),” kicau Trump.

Di Kantor Oval Gedung Putih, Trump memberitahu kepada para wartawan, bahwa pernyataan kedua Korea itu sangat positif. “Tidak diragukan lagi ada langkah kemajuan besar yang dicapai, paling tidak dalam pemahaman lewat kata-kata. Ini adalah hal baik bagi dunia, bagi Korea Utara dan Semenanjung Korea. Tetapi kita juga harus melihat bagaimana perkembangan(Nyata)-nya,” ujar Trump.

Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, Dan Coats, dalam dengar pendapat Senat Komite Angkatan Bersenjata tentang ancaman global mengatakan, “Saya masih berpendirian ragu. Meskipun ini sudah sebuah terobosan besar. Tetapi saya masih meragukan (keseriusan Korea Utara).”

Coats mengatakan bahwa pemerintah AS telah berulang kali mengambil langkah mengalah. Namun, dia berharap Korea Utara mau kembali ke meja perundingan.

Namun, kesempatan tersebut bisa saja justru dimanfaatkan oleh Korea Utara untuk mendapatkan waktu lebih panjang demi mengembangkan kemampuan senjata nuklir.

“Hanya dengan modal mulut, semua orang juga bisa melakukannya. Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengandalkan kelicikan,” ketus Coats.

Pemimpin delegasi Korea Selatan, Chung Eui-yong, yang mengunjungi Pyongyang dalam siaran pers di Seoul mengatakan, pejabat tinggi dari kedua Korea akan bertemu di Rumah Perdamaian di Panmunjom akhir April 2018.

Sebenarnya, kedua Korea masih belum sepenuhnya berdamai.Tapi, sejak Olimpiade Pyeongchang tingkat kerukunan sedikit membaik.

Central News Agency dalam laporannya menyebutkan bahwa dalam waktu tidak terlalu lama, pertemuan Panmunjon sudah 2 kali diadakan. Dalam pertemuan yang terdahulu itu kedua Korea juga menandatangani sejumlah deklarasi.

Akan tetapi, semenanjung Korea sampai sekarang masih belum beralih dari situasi yang layak dijuluki medan perang. ‘Bau mesiu masih kuat’, perdamaian sulit terwujud gara-gara rezim Korea Utara. (ET/Sinatra/waa)