Google Bekerjasama dengan Militer AS Kembangkan Teknik Identifikasi Pesawat Tak Berawak

oleh Zhang Bingkai

Epochtimes.id- Kecerdasan buatan sedang digunakan di bidang militer. Google sedang bekerjasama dengan Departemen Pertahanan AS untuk menggunakan Artificial Intelligence (AI) untuk meningkatkan kemampuan identifikasi pesawat tak berawak (UAV)

Menurut situs teknologi ‘Gizmodo’  Rabu (07/03/2018) mengatakan, Google berpartisipasi dalam Proyek Maven, sebuah penelitian yang dipimpin Dephan AS dalam rangka membantu militer untuk memecahkan masalah bagaimana menggunakan TensorFlow dan teknologi kecerdasan buatan lainnya demi kepentingan militer.

Pihak militer berencana menggunakan teknologi “open source” dari TensorFlow Google untuk menganalisis rekaman video yang dikumpulkan oleh pesawat tak berawak.

Proyek Maven adalah proyek penelitian militer yang dipimpin oleh Departemen Pertahanan AS yang dicanangkan pada bulan April 2017. Proyek ini juga dikenal sebagai Tim Algoritma Warfare Cross-Functional.

Salah satu tugas pengembangan Proyek Maven adalah membantu Departemen Pertahanan menganalisis konten video yang direkam pesawat tak berawak, seperti mengidentifikasi gambar dari berbagai objek misalnya kendaraan.

Juru bicara Google memberitahu ‘Gizmodo’ bahwa Google menyediakan program API TensorFlow untuk Departemen Pertahanan yang akan dimanfaatkan oleh militer untuk membantu mendeteksi objek dalam gambar yang terkumpul.

Juru bicara tersebut mengatakan bahwa pembelajaran mesin adalah topik yang kontroversial untuk tujuan militer, dan bahwa Google saat ini sedang berkonsentrasi pada pembuat kebijakan demi pengamanan langkah yang diambil.

“Kami sudah lama menggunakan teknologi cerdas untuk membantu penyelesaian pekerjaan dari instansi pemerintah, tetapi proyek militer yang kami ikuti adalah konten penelitian awal Departemen Pertahanan AS. Kami menyediakan program API TensorFlow untuk meningkatkan kemampuan identifikasi data-dat yang tidak rahasia” demikian juru bicara Google menjelaskan.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Departemen Pertahanan telah menetapkan jadwal yang ketat untuk Proyek Maven dan telah menggunakan proyek ini sejak Desember 2017 dalam tindakan konkretnya untuk memerangi organisasi teroris Islamic Sate.

Selain Google, Departemen Pertahanan tidak menunjukkan apakah ada perusahaan teknologi cerdas lainnya yang terlibat dalam proyek militer tersebut. (Sinatra/asr)