Kim Jong-un Dilarang Permainkan Trump Jika Ingin Umur Panjang

ErabaruNews – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un diperkirakan akan bertemu pada bulan Mei 2018. Korea Selatan mengatakan bahwa hal ini dapat menunjang terciptanya denuklirisasi Semenanjung Korea untuk menuju perdamaian yang permanen.

Sebagian besar opini publik Amerika menyebutkan bahwa ini adalah hasil dari tekanan kuat yang diberikan oleh Trump kepada Korea Utara. Senator Partai Republik AS, Lindsey Graham, mengirim sebuah Tweet yang berisi peringatan kepada Kim Jong-un.

“Jangan mempermainkan Trump jika Anda ingin berumur panjang,” kicau Graham.

Kepala Keamanan Nasional Istana Cheong Wa Dae (Gedung Biru), Chung Eui-yong yang berada di Gedung Putih, dalam siaran persnya pada 8 Maret 2018 menyebutkan bahwa kedua kepala negara diharapkan dapat bertemu sebelum akhir bulan Mei.

Wakil juru bicara Kementerian Unifikasi Korea Selatan mengatakan bahwa pencapaian tersebut tidak hanya dihasilkan dari dialog antara Korea Selatan dan Korea Utara. Hasil ini juga dicapai berkat dukungan kuat Amerika Serikat.

Gedung Putih juga menegaskan bahwa Trump berjanji akan menemui Kim Jong-un meskipun lokasinya belum ditentukan. Perkembangan situasi di Semenanjung Korea ini cukup dramatis dan mengejutkan berbagai pihak.

Chung Eui-Yong (kanan) bersama Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un. (South Korean Presidential Blue House/Getty Images/The Epoch Times)

Menanggapi Kim Jong-un yang tiba-tiba berubah pikiran dan bersedia kembali ke meja perundingan, partai-partai di Amerika Serikat semua sepakat bahwa tekanan paling kuat yang diberikan Trump tampaknya menunjukkan hasil.

Namun mereka juga mengingatkan Trump, agar jangan terlalu senang. Sebab, kredibilitas Pyongyang selama ini sangat buruk.

Senator Partai Republik Lindsey Graham dalam pernyataan Twitter-nya menyebutkan bahwa, “setelah melakukan banyak diskusi dengan Presiden Trump, saya yakin bahwa Trump menentang keras ancaman nuklir Korea Utara dan bahwa pertemuan kedua pemimpin ini merupakan kesempatan terbaik untuk menyelesaikan secara damai ancaman Korea Utara.”

“Dengan melihat apa yang Korea Utara lakukan di masa lalu, mereka hanya bicara tetapi tidak bertindak. Tetapi saya pikir Korea Utara sekarang paham bahwa Trump akan menggunakan serangan militer jika dipandang perlu,” sambung Lindsey, dalam kicauannya.

Sebagai penutup Lindsey Graham memperingatkan Kim Jong-un, “Jika Anda bertemu kemudian mempermainkan Trump, ini akan menjadi hal terburuk yang pernah Anda lakukan. Begitu Anda benar-benar melakukannya, Anda beserta rezim Anda akan habis.”

Lindsey Graham adalah pesaing Trump selama pemilihan kandidat calon presiden Partai Republik pada tahun 2016. Namun setelah Trump memenangkan kursi presiden AS, Lindsey Graham menjadi sekutu kuat Trump.

Pada masa lalu, ia telah berulang kali memperingatkan bahwa Korea Utara mampu memproduksi senjata nuklir yang dapat mengancam ketertiban dunia. Amerika Serikat dan Korea Utara pun sering berada di ambang perang.

Graham pernah mengatakan dalam acara TV ‘Today’ di NBC bahwa tekanan diplomatik selama ini tidak efektif. Jadi, Amerika Serikat tidak memiliki pilihan lain kecuali mengambil tindakan militer. (NTDTV/Sinatra/waa)

Video Pilihan :