Puluhan Orang Terinfeksi Racun Saraf Langka Agen Ganda Rusia

EpochTimesId – Sebanyak 21 orang dirawat intensif setelah mantan mata-mata Rusia dan putrinya diserang dengan racun saraf di Inggris. Mantan Agen Ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya termasuk dari 21 korban itu, seperti dikutip The Epoch Times dari Sky News.

Pada hari Minggu, 4 Maret 2018, Sergei Skripal, 66, dan putrinya Yulia, 33, ditemukan pingsan di bangku. Korban muntah dan kolaps di sebuah restoran di Kota Salisbury, Inggris.

Keduanya diduga diracun dengan racun saraf ‘sangat langka’.

Sebuah tenda polisi terlihat berada di belakang sebuah kompleks pusat perbelanjaan The Maltings di Salisbury, Inggris selatan, pada tanggal 6 Maret 2018. (Chris J Ratcliffe/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Keduanya hingga kini masih kritis dan dalam proses karantina di rumah sakit.

Salah satu responden pertama, petugas polisi Nick Bailey, juga jatuh sakit setelah membantu mengevakuasi korban. Dia dibawa ke tempat perawatan intensif, dimana saat ini dia dalam kondisi terpapar serius namun masih stabil.

Delapan belas orang lainnya, termasuk anggota masyarakat, petugas polisi, dan petugas layanan darurat, juga mendapat perawatan akibat serangan racun saraf tersebut.

“Beberapa orang telah dirawat, sekitar 21 orang, termasuk pria dan wanita yang ditemukan di bangku,” kata Pelaksana Tugas Kepala Polisi Wiltshire, Kier Pritchard.

“Sejumlah dari mereka telah menjalani proses perawatan di rumah sakit, mereka menjalani tes darah, tindakan medis dan konseling.”

Pritchard mengatakan bahwa Skripal, Yulia, dan Bailey adalah korban yang paling parah terpapar racun saraf. Mereka dirawat dengan tindakan karantina di rumah sakit.

Serangan tersebut ditetapkan sebagai percobaan pembunuhan oleh polisi setempat. Namun, kronologis dan motif kasus masih tidak jelas, termasuk siapa yang menyebar racun, motif mereka, dan bagaimana serangan itu dilakukan.

Kepada parlemen, Menteri Dalam Negeri Inggris, Amber Rudd menuding serangan tersebut sebagai ‘kejahatan serius’. Dia menegaskan bahwa pemerintah akan bertindak tanpa ragu-ragu karena fakta kini mulai menjadi jelas.

“Penggunaan racun saraf di tanah Inggris adalah tindakan yang kurang ajar dan sembrono. Ini adalah percobaan pembunuhan dengan cara yang paling kejam,” kata Amber, seperti dikutip dari BBC.

Investigasi kasus ini melibatkan ratusan petugas kepolisian. Mereka menelusuri setiap kemungkinan timbal balik untuk menemukan para pelaku yang bertanggung jawab.

Rudd menolak untuk mengomentari apakah Rusia terlibat dalam insiden tersebut. Dia menegaskan penyelidikan harus didasarkan pada fakta, dan bukan didasari oleh rumor.

Rusia sudah membantah terlibat dalam serangan tersebut.

Sebuah detail layar kamera sebagai jurnalis yang memotret rekaman CCTV di ponsel yang diyakini merekam Sergei Skripal (66) dan putrinya, Yulia Skripal, 30 tahun, yang ditemukan tidak sadarkan diri di pusat kota Salisbury. Foto ini diambil pada 6 Maret 2018 di Salisbury, Inggris. (Dan Kitwood/Getty Images/The Epoch Times)

Penyelidikan diperkirakan membutuhkan waktu berminggu-minggu sebelum memperoleh kesimpulan apakah ada keterlibatan Rusia dalam kasus serangan ini.

Racun saraf adalah ramuan bahan kimia beracun yang mengganggu jaringan saraf antara otak dan tubuh. Mereka menghentikan sistem saraf yang bekerja, serta mematikan fungsi tubuh.

Racun saraf yang belum teridentifikasi jenisnya digunakan dalam serangan ini telah digambarkan sebagai ‘sangat langka’. Hanya beberapa laboratorium di seluruh dunia yang memiliki kemampuan untuk memproduksinya.

Dua ahli mengatakan kepada Sky News bahwa mereka yakin ini adalah serangan profesional yang terorganisir.

Skripal diberi perlindungan oleh Inggris dalam pertukaran mata-mata Perang Dingin di bandara Wina pada tahun 2010. Dia adalah satu dari empat tahanan Moskow yang setuju untuk dibebaskan dengan imbalan 10 mata-mata Rusia yang ditangkap oleh FBI, demikian dilaporkan BBC.

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) menangkap Skripal pada tahun 2004 karena dicurigai mengkhianati puluhan agen Rusia. Skripal menyerahkan nama dan data mereka kepada badan intelijen Inggris, MI6. Dia dijatuhi hukuman 13 tahun penjara pada 2006 setelah menjalani persidangan rahasia. (Cathy Zhang/The Epoch Times/waa)

Video pilihan redaksi :

https://youtu.be/SPFKsg0it4w