Pejabat Korea Selatan Sambangi Tiongkok dan Jepang Bahas Isu Korut

EpochTimesId – Korea Selatan mengumumkan bahwa dua orang pejabat senior yang berkunjung ke Korea Utara untuk menemui Kim Jong-un masing-masing akan mengunjungi Tiongkok dan Jepang. Kunjungan dilakukan minggu ini untuk membahas rincian kunjungan mereka ke Korea Utara.

Juru bicara Istana Gedung Biru atau Cheong Wa Dae, Kim Eui-kyeom mengatakan hal itu dalam sebuah pesan singkat, pada hari Minggu (11/3/2018). Kim menyebutkan bahwa Chung Eui-yong, Kepala Keamanan Nasional Cheong Wa Dae akan menemui Presiden Xi Jinping di Beijing pada hari Senin (12/3/2018).

Sedangkan Suh Hoon, Dekan dari Institut Nasional Intelijen Nasional Korea Selatan bersama Nam Gwan-pyo, pejabat senior Korea Selatan akan mengunjungi Jepang. Mereka akan bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe.

Chung Eui-yong dan Suh Hoon bersama kelompok pejabat yang dipimpinnya akan berangkat dari Korea Selatan menuju Tiongkok dan Jepang, pada hari Senin. Rombongan Chung rencananya juga akan mampir ke Rusia setelah urusan dengan Tiongkok selesai. Namun pihak Rusia belum memberikan tanggapan terkait kesediaan mereka menerima para diplomat Rusia.

Chung Eui-Yong (kanan) bersama Presiden Korea Utara, Kim Jong-Un. (South Korean Presidential Blue House/Getty Images/The Epoch Times)

Kedua pejabat tersebut mengakhiri kunjungan mereka ke Amerika Serikat pada hari Minggu dan langsung kembali ke Korea Selatan. Selama di Amerika Serikat, mereka secara pribadi menyampaikan undangan pertemuan dari Kim Jong-un kepada Presiden Trump. Trump pun langsung menanggapi dengan mengatakan akan memenuhi undangan sebelum akhir bulan Mei 2018.

Setelah menerima undangan pertemuan Kim Jong-un, Trump juga secara pribadi menghubungi kepala negara Jepang dan Tiongkok lewat sambungan telepon.

“Saya dan Presiden Xi Jinping telah melakukan pembicaraan dalam waktu yang cukup lama mengenai rencana dialog dengan Kim Jong-un, dan Presiden Xi mengatakan kepada saya bahwa beliau memberikan apresiasi kepada pemerintah Amerika Serikat,” kicau Trump di Twitter, Sabtu (10/2018).

“Memberikan apresiasi kepada pemerintah Amerika Serikat terhadap cara pendekatan diplomatik, tetapi bukan dengan cara-cara yang tidak menyenangkan lainnya dalam menangani isu nuklir Korea Utara. Karena itu pemerintah Tiongkok akan terus memberikan bantuan dan dukungan!” Trump melanjutkan.

perdagangan nuklir bawah tanah
Foto ini diambil pada 29 November 2017 dan dirilis pada 30 November 2017 oleh Kantor Berita Pusat Korea Utara, menunjukkan peluncuran rudal interballistik Hwasong-15. (AFP PHOTO / KCNA VIA KNS)

Trump sebelumnya juga sudah menelpon Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada 9 Maret 2018. Dia mengatakan bahwa Amerika Serikat dan Jepang telah sepakat melakukan pertemuan puncak pada bulan April mendatang untuk membicarakan masalah rezim Korea Utara.

Pejabat pemerintah Jepang pada tanggal 10 Maret mengungkapkan bahwa mengingat niat Korea Utara untuk melaksanakan denuklirisasi, pemerintah Jepang memutuskan untuk menganggarkan 300 juta yen (sekitar 2,8 juta dolar AS). Uang itu akan digunakan untuk biaya awal dalam pengerahan personil dan kebutuhan lain terkait inspeksi nuklir oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) ke Korea Utara.

Tempat pertemuan antara AS dengan Korea Utara masih menimbulkan spekulasi. Sampai saat ini, waktu dan tempat yang tepat untuk pertemuan Trump dengan Kim Jong-un belum ditentukan. Sehingga masyarakat internasional masih menaruh perhatian ekstra.

Pada hari Minggu, seorang pejabat Cheong Wa Dae mengatakan kepada wartawan bahwa Panmunjom mungkin menjadi kandidat kuat untuk tempat pertemuan tersebut. Sebab sebelum pertemuan dengan Trump, Kim Jong-un dan Moon Jae-in akan bertemu pada bulan April. Lokasi yang dipilih adalah Panmunjom.

Jika berhasil terwujud, maka ini adalah pertemuan puncak pertama antara Korea Selatan dan Korea Utara selama lebih dari satu dekade.

Namun, selain di semenanjung Korea, sejumlah kandidat tempat pertemuan netral juga mengemuka. Tempat-tempat yang mungkin menjadi lokasi pertemuan tingkat tinggi antara Dua Korea dan Amerika yang dilaporkan media adalah Swiss dan Swedia.

Pejabat Korea Selatan mengatakan bahwa pejabat Korea Utara dan Amerika Serikat akan berbicara secara langsung. Namun demikian, Korea Selatan akan menjadi mediator. (Zhang Ting/ET/Sinatra/waa)