Menlu Baru Sinyal Kuat Amerika untuk komunis Tiongkok

EpochTimesId – Begitu berita tentang pergantian Menteri Luar Negeri Amerika Serikat diumumkan, pembawa acara CNBC, Jim Cramer dalam analisisnya menyebutkan bahwa hal ini tidak hanya membawa perubahan pada politik Amerika. Namun, pergantian menteri strategis itu juga mengirimkan sebuah sinyal kuat untuk Tiongkok.

Presiden AS, Donald Trump melalui Twitter mengumumkan penggantian Rex Tillerson sebagai Menteri Luar Negeri AS oleh Mike Pompeo, Selasa (13/3/2018). Sedangkan jabatan Mike sebelumnya, yaitu Direktur CIA diisi oleh wakilnya, Gina Haspel.

Mike Pompeo yang berusia 54 tahun memiliki banyak pandangan politik Internasional yang sejalan dengan Trump. Dia dianggap sebagai salah satu tokoh berkarakter elang dalam lingkaran Trump.

Jim Cramer dalam acaranya mengatakan bahwa ditunjuknya Mike Pompeo sebagai Menlu AS menunjukkan sikap Tiongkok komunis adalah musuh Amerika.

“Ini tidak berbeda dengan (mengumumkan) Tiongkok komunis adalah musuh dalam aspek ilmu pengetahuan dan ekonomi kita,” ujar Jim Cramer.

“Jika Anda adalah Tiongkok komunis, Anda mungkin akan berpikir untuk apa Trump mengganti Menlu?!” Sebut Jim.

Jim kemudian menambahkan bahwa berbeda dengan klaim perdagangan bebas yang menjadi gagasan Tillerson, Pompeo menyamakan Tiongkok dengan Rusia. Dia menggolongkan mereka sebagai negara yang kerap melakukan penyusupan di Amerika Serikat.

Pompeo dalam sebuah kesempatan wawancara dengan BBC mengatakan bahwa intervensi Tiongkok komunis di negara-negara Barat perlu menjadi perhatian. Seperti misalnya Tiongkok yang sering mencoba untuk mencuri rahasia dagang badan-badan usaha milik AS.

Tiongkok komunis juga mencoba untuk menyusup ke dalam sistem rumah sakit dan sekolah lokal untuk mempengaruhi warga Amerika.

Tiongkok komunis juga menjadikan Inggris dan negara-negara Eropa lainnya sebagai sasaran untuk campur tangan. Menurutnya ini menunjukkan bahwa usaha dan energi yang dihabiskan Tiongkok komunis dalam hal ini tidak kalah banyak dengan Rusia.

Ketika ditanya apakah Pompeo tidak khawatir dengan spionase Tiongkok di Amerika Serikat, ia mengaku cukup mengkhawatirkan.

“Kami mencatat bahwa jaringan mata-mata Tiongkok komunis telah menyebar ke seluruh dunia, mereka bahkan merekrut ‘orang yang sangat pintar’ untuk bekerja kepadanya.Tiongkok sangat terkonsentrasi dalam usaha untuk mencuri informasi rahasia milik Amerika Serikat, mereka juga mengirimkan mata-mata menyusup ke Amerika Serikat, untuk bersama-sama ‘orang yang sangat pintar’ lainnya menentang kebijakan Amerika Serikat,” bebernya.

Selain itu, Pompeo juga menyerang Iran dan mensetarakannya dengan negara Islam ekstremis (IS/ISIS). Dalam pidato pada bulan Oktober tahun lalu, Pompeo mengatakan bahwa negara tersebut adalah ‘negara preman’ yang sedang mempercepat hegemoni regionalnya.

Seperti halnya dengan Trump, Pompeo setuju untuk membatalkan penghapusan sanksi internasional pada tahun 2015 sebagai imbalan lantaran Iran bersedia meninggalkan program pengembangan senjata nuklir.

Sebelum menjabat sebagai Direktur CIA, Mike Pompeo adalah anggota Kongres Partai Republik negara bagian Kansas. Dia adalah seorang veteran militer, lulus dari West Point Military Academy di New York State, dan Harvard Law School. (oleh Ma Li/EpochTimes/Sinatra/waa)

Video Pilihan :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA