Vaping dan Rokok Elektronik Bisa Membahayakan DNA dan Meningkatkan Risiko kanker

Epochtimes.id- Rokok elektronik, atau e-cigarette, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker, serta merusak DNA, menurut sebuah studi baru-baru ini dari Proceedings of National Academy of Sciences  Amerika Serikat. 

Meskipun dipromosikan sebagai alternatif “lebih aman” untuk tembakau rokok, studi tersebut mengklaim bahwa perangkat yang menggunakan baterai masih dapat menimbulkan konsekuensi kesehatan yang serius.

“Kami mengusulkan agar ECS (asap rokok) bersifat karsinogenik dan perokok e-cig memiliki risiko lebih tinggi daripada non-perokok untuk mengembangkan kanker paru-paru dan kandung kemih dan penyakit jantung,” tulis para peneliti.

Menurut pengujian yang dijalankan pada tikus, mereka yang terpapar asap rokok dari e-cigarette memiliki tingkat kerusakan DNA yang lebih tinggi di kandung kemih, jantung dan paru-paru dibandingkan dengan pernapasan yang biasa dihirup.

Namun sistem perbaikan yang melindungi dari kanker pada tikus yang terpapar asap e-cigarette juga rusak.

“Penting untuk dicatat bahwa banyak perokok e-cig telah mengonsumsi kebiasaan merokok e-cig tidak harus melakukannya untuk tujuan berhenti merokok (merokok tembakau), melainkan karena mereka mengasumsikan bahwa rokok elektronik sangat aman,” tulis para ilmuwan. (asr)

Sumber : Arabnews