Video Pejabat Perusahaan Rompi Anti Peluru Ditembaki untuk Uji Coba Produknya

EpochTimesId – Seorang Kepala divisi di perusahaan lapis baja Ukraina menunjukkan tingkat kepercayaan yang ekstrem pada rompi antipeluru. Dia membiarkan publik melihatnya ditembaki dengan senapan serbu saat memakai produk perusahaannya.

Vyacheslav Nalyvaiko membiarkan penembak berjalan sejauh 33 kaki sebelum berbalik. Penembak lalu menembaki tubuhnya dengan senapan AKM Kalashnikov.

Nalyvaiko kemudian menarik plat baja dari rompi sambil tertawa. Dia menunjukkan bekas peluru pada sisi depan rompi.

Dia juga seolah ingin menegaskan tidak ada titik keluar, atau tembusan di sisi belakang bagian depan pelat rompi. Meski nampak ada titik menonjol akibat terjangan peluru pada plat rompi.

“Mereka yang menciptakan baju besi, harus mempercayainya,” ujar Nalyvaiko.

Nalyvaiko nampaknya tidak tertekan, seolah-olah seluruh dampak peluru itu diserap oleh materi. Adegan tersebut membuat beberapa komentator YouTube mengungkapkan ketidakpercayaannya.

Youtuber tidak yakin kalau dia benar-benar ditembak dengan peluru tajam.

“Dia ditembak peluru kosong, rompi dan plat yang dipakai sudah ditembak sebelumnya. Dengan jarak 7,62 dia pasti akan goyah ketika tertembak,” komentar Guns and Subies.

“Dia bahkan tidak bergeming. Tidak ada hentakan, tidak ada langkah mundur. Saya tidak percaya dia dikejutkan oleh sebuah tembakan,” timpal Charles Leistner, mengomentari sebuah posting Facebook dari video yang sama.

Halaman Facebook perusahaan tersebut juga dilengkapi dengan video lainnya. Dimana seseorang mengarahkan pistol ke perutnya sendiri dan menarik pelatuknya, dengan mengenakan rompi antipeluru. Dia juga tertawa sesudahnya.

Armor Ukraina membuat dua tipe rompi anti peluru, yaitu pada pakaian militer dan kasual. Perusahaan tersebut juga menjual rompi antipeluru untuk anjing, tas buku antipeluru, dan bahkan dompet antipeluru, menurut situs perusahaan.

Perusahaan tersebut didirikan ketika tentara Ukraina membutuhkan rompi antipeluru. Kerjasama dimulai pada saat revolusi Ukraina tahun 2014 dan pencaplokan Crimea. (NTD.tv/Colin Fredericson/The Epoch Times/waa)

Erabaru Chanel :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA