Wang Qishan Akan Menghadapi 3 Tantangan yang Menghadangnya

oleh Li Muyang

Sebagai satu-satunya kandidat, Wang Qishan akhirnya muncul sebagai pendamping Presiden Xi Jinping untuk memimpin Tiongkok melalui sebuah acara pemungutan suara di dalam gedung Kongres Rakyat Nasional dengan hasil akhir hanya 1 orang yang memberikan suara menolak.

Tidak perlu diragukan lagi, ‘aliansi Xi – Wang’ yang selama 5 tahun terakhir telah menunjukkan ‘kekuatannya’, kini sedang bertransisi menuju ‘sistem kepemimpinan Xi – Wang’ yang diharapkan dapat menunjukkan prestasi yang lebih gemilang.

Meskipun isu tentang Wang Qishan tidak berhasil mendobrak aturan tak tertulis ‘tujuh naik delapan turun’ sehingga ia harus dilengserkan dalam Kongres Nasional ke 19 PKT.

Tetapi Wang terpilih sebagai Ketua Kongres Rakyat Nasional dan selama berlangsungnya Kongres Rakyat Nasional ia ‘berstatus’ sebagai pemimpin (Tiongkok) kedelapan yang berbaris di belakang 7 orang Anggota Komite Tetap Politbiro.

Baca juga : Wang Qishan Terpilih Sebagai Wakil Kepala Negara Tiongkok

Sejumlah analis percaya bahwa Xi Jinping berencana untuk mendirikan sebuah tim diplomatik ‘super’ untuk menangani hubungan Tiongkok – Amerika Serikat yang belakangan ini memburuk. Tampaknya Wang Qishan sebagai wakil kepala negara adalah kandidatnya.

‘New York Times’ menulis bahwa Wang Qishan akan mematahkan model sebelumnya dan berperan sebagai konsultan berpengaruh untuk Xi Jinping.

Laporan tersebut mengatakan bahwa Wang Qishan akan menangani beberapa tugas substantif pada jabatan yang selama ini dianggap hanya simbolis.

The Wall Street Journal juga menyatakan bahwa karena hubungan erat antara Wang Qishan dengan Xi Jinping, Wang Qishan yang berusia 69 tahun sangat mungkin akan memperoleh wewenang yang lebih besar.

“Financial Times” mengutip ucapan seorang sumber yang mendengar langsung dari laporan pemimpin senior Tiongkok memberitakan bahwa, Wang Qishan akan bertanggung jawab pada tugas menangani hubungan Tiongkok – AS.

Hubungan Tiongkok – AS dianggap sebagai yang paling penting dalam menjalin diplomatik dengan AS. Dan Wang Qishan diperkirakan mampu memainkan peran penting dan istimewa sebagaimana yang diharapkan.

Baca juga : Sosok Wang Qishan yang Berpotensi Menduduki Jabatan Wakil Kepala Negara Tiongkok

Namun ‘New York Times’ mengutip ucapan sumber yang berasal dari internal partai menyebutkan bahwa, Xi Jinping mengharapkan Wang Qishan dapat berperan sebagai konsultannya dan membantu Xi untuk menangani tugas pengembangan ekonomi, politik dan pemberantasan korupsi, tentu dengan pembenahan hubungan diplomatik dengan AS sebagai tugas utamanya.

Ada banyak analisis yang melukiskan tentang kemampuan Wang dalam menangani hubungan diplomatik dan gembangan ekonomi dalam negeri.

Wang Qishan pernah memimpin tim ekonomi sehingga memiliki hubungan yang dalam dengan orang-orang di bidang tersebut. Ia juga masih acap kali berinteraksi dengan pemerintah dan komunitas bisnis AS. Jadi cukup beralasan jika Wang Qishan ditunjuk untuk bertanggung jawab atas aspek urusan ini.

Hubungan AS – Tiongkok belakangan semakin memburuk. Administrasi Trump berusaha untuk sepenuhnya menekan komunisme dan Tiongkok komunis. Seperti yang dinyatakan oleh ‘Financial Times’ bahwa, hubungan AS – Tiongkok saat ini sedang berada di fase kemunduran paling parah dalam 30 tahun terakhir.

Diikuti oleh gesekan di bidang perdagangan dengan AS yang semakin meningkat, para ahli ekonomi menyebutkan bahwa pemerintahan Trump berencana mengenakan tarif tambahan pada 100 jenis komoditas asal Tiongkok, yang menandakan deklarasi perang perdagangan dimulai.

Sedangkan pemerintah Tiongkok tidak memiliki kartu AS di tangannya dan hanya bisa mengalah pasrah. Ini adalah faktor yang paling tidak pasti dan tidak menguntungkan dalam ekonomi Tiongkok.

Apalagi ekonomi Tiongkok sedang mengalami penurunan pertumbuhan. Ekonom Tiongkok Li Xunlei menulis dalam artikelnya bahwa ekonomi Tiongkok masih akan terus menurun tahun ini.

Dengan pandangan yang sama Wang Tao, ekonom UBS pada awal tahun ini juga menyebutkan  bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok tahun ini akan menurun ke 6.4 % dari tahun lalu yang 6,8 %. Diperkirakan pertumbuhan masih akan menurun menjadi 6.3 % di tahun depan.

Ada pengamat yang mengatakan, pertumbuhan ekonomi Tiongkok saat ini sedang mengalami himpitan masalah luar dan dalam. dan tantangan dan kontradiksi yang dihadapi dalam lima tahun ke depan akan menjadi lebih menonjol.

Pemerintah Tiongkok sudah berjuang untuk menghadapinya tetapi masih belum memenuhi harapan. Xi Jinping ingin memanfaatkan pengalaman ekonomi dan kemampuan diplomasi Wang Qishan yang dipandang lebih unggul daripada pejabat lainnya.

Selain di bidang ekonomi dan diplomatik. tak menutup kemungkinan Wang Qishan dimintai untuk melakukan pengawasan dalam operasi pemberantasan korupsi.

Seperti yang kita semua tahu, selama Wang Qishan menjabat Ketua Komisi Inspeksi Disiplin untuk anggota Partai Komunis Tiongkok, ia memimpin tindakan anti-korupsi dan berhasil membantu Xi Jinping untuk menangkap sejumlah pejabat tinggi yang melakukan korupsi.

Tindakannya meninggalkan efek jera yang besar sampai-sampai ada ucapan di antara anggota PKT bahwa “lebih baik bertemu Yanluo Wang (raja penguasa akhirat) jangan sampai bertemu dengan Qishan Wang”.

Tertangkapnya koruptor besar seperti Zhou Yongkang, Lin Jihua, Guo Boxiong, Xu Caihou, Bo Xilai, Sun Zhengcai, semua itu berkat ‘campur tangan’ Wang Qishan.

Hanya saja ‘harimau super besar’ seperti Jiang Zemin dan Zeng Qinghong yang sangat diharap-harap rakyat dapat ditangkap dan diadili sampai sekarang belum ada kejelasan.

Setelah Wang menyerahkan jabatan karena tidak terpilih lagi dalam Kongres Nasional ke 19,  anti-korupsi tampaknya berada dalam keadaan stagnan, tidak lagi terdengar ada ‘harimau besar’ yang tertangkap, terobosan lainnya pun tidak ada.

Sekembalinya Wang Qishan ke penanganan urusan anti-korupsi, walau ia hanya selaku pengawas, apakah pembasmian korupsi akan kembali berjalan sekeras dulu ? Ataukah target pembasmian akan dialihkan ke ‘harimau super besar’ ? Mari kita pantau bersama.

Zhou Xiaohui, seorang komentator mengatakan bahwa apapun tanggung jawab yang diserahkan kepada Wang Qishan, apakah ekonomi, diplomatik atau pemberantasan korupsi, tugas yang ia emban tidak mudah.

Zhou Xiaohui menunjukkan bahwa meskipun Wang Qishan secara individu memiliki beberapa energi, namun sayangnya ia bersandar pada kekuatan yang melawan Sang Pencipta, yang telah melakukan semua jenis kejahatan, memberikan janji-janji yang inkonsistensi.

Apalagi kekuatan itu yakni PKT selama ini tidak pernah mematuhi aturan internasional, kurangnya rasa hormat untuk nilai-nilai universal, sehingga tidak mendapatkan pengakuan atau simpatisan dari komunitas internasional.

Menurut Zhou Xiaohui, kesulitan yang dihadapi Wang Qishan sudah jelas. Tetapi, jika Xi Jinping dan Wang Qishan ingin membuka sebuah jalan baru yang relatif tidak terlalu menyulitkan mereka dalam memimpin bangsa dan negara, maka mereka harus waspada untuk tidak melakukan tindakan yang bertentangan dengan Pencipta Alam, merealisasikan kehendak rakyat dan membubarkan PKT pada waktu yang tepat. Ini adalah satu-satunya jalan! (Sinatra/asr)