Amerika Blokir Mata Uang Digital Venezuela

EpochTimesId – Amerika Serikat memberlakukan sanksi tambahan pada Venezuela, awal pekan ini. Pemerintah AS melarang penggunaan mata uang digital apa pun yang terkait dengan rezim komunis yang gagal.

Presiden AS, Donald Trump menulis bahwa sanksi itu diperlukan mengingat tindakan-tindakan rezim Maduro baru-baru ini. Rezim komunis mencoba menghindari sanksi AS dengan mengeluarkan mata uang digital.

Sanksi Amerika ini melarang orang Amerika atau siapa pun di wilayah Amerika untuk bertransaksi menggunakan mata uang digital, koin, atau token yang dikeluarkan atas nama Venezuela.

Venezuela meluncurkan cryptocurrency dengan nama petro, bulan lalu. Mereka menjadi negara pertama yang mengeluarkan mata uang digital. Kurs mata uang ini diklaim berdasarkan harga dan stok minyak.

Seorang wanita berjalan di antara rak-rak kosong sebuah supermarket di Caracas, Venezuela pada 11 Januari 2018. Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, pada hari Kamis menghubungi rekan senegaranya Nicolas Maduro agar mau menerima bantuan internasional guna membantu masyarakat Venezuela agar berhenti ‘menderita kelaparan dan kekurangan obat-obatan’. (JUAN BARRETO/AFP/Getty Images)

Ekonomi Venezuela yang dulu berkembang, kini telah runtuh dalam keadaan yang mengejutkan di bawah kebijakan sosialis yang gagal. Presiden Nicolas Maduro melihat petro sebagai cara untuk mengumpulkan uang tunai, demi menghindari sanksi dari AS.

Pada bulan Agustus tahun lalu, Trump memberlakukan berbagai sanksi ekonomi terhadap Venezuela. Sanksi dikeluarkan dengan alasan pelanggaran hak asasi manusia, dan pembentukan Majelis yang tidak sah. Alasan lainnya adalah korupsi publik, dan penganiayaan yang sedang berlangsung terhadap oposisi politik.
Presiden Barack Obama juga pernah mengumumkan keadaan darurat nasional Pada 2015. Obama juga menjatuhkan sanksi, dengan alasan yang sama.

Setiap satu petro didukung oleh satu barel minyak Venezuela, menurut CNBC. Maduro mengatakan bahwa 100 juta token akan dikeluarkan, senilai 6 miliar dolar AS. Ini akan menjadi rejeki tak terduga bagi rezim yang melarat.

Cryptocurrency, termasuk bitcoin, berada di bawah pengawasan yang intensif. Sebab, mata uang itu sangat berpotensi digunaan untuk perbuatan kriminal.

“Fokus Nomor-1 terhadap kripto-kripto, apakah itu mata uang digital atau bitcoin atau hal lainnya, adalah kami ingin memastikan bahwa iklan tersebut tidak digunakan untuk aktivitas terlarang,” kata Menteri Keuangan, Steven Mnuchin kepada CNBC pada bulan Januari.

“Jadi di AS, peraturan kami [katakanlah bahwa] jika Anda adalah dompet bitcoin, Anda tunduk pada peraturan yang sama seperti bank.”

Venezuela adalah contoh terbaru dari kegagalan sosialisme. Negara ini memiliki cadangan minyak terbukti terbesar di dunia dan pernah menjadi salah satu negara terkaya dan paling menjanjikan di Amerika Selatan.

Tetapi, dua penguasa sosialis berturut-turut membawa bangsa ini ke kedalaman kemelaratan. Populasinya kelaparan dan anak-anak sekarat karena kelaparan, sementara elit penguasa yang terpilih hidup super mewah.

Seorang gadis mengais makanan di jalanan Caracas, Venezuela pada 22 Februari 2017. (FEDERICO PARRA/AFP/Getty Images/The Epoch Times)

Trump telah berulang kali menyebut ideologi sosialisme dan komunisme, adalah ideologi gagal.

“Masalah di Venezuela bukanlah bahwa sosialisme telah diterapkan dengan buruk namun sosialisme telah diterapkan dengan baik,” kata Trump di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September tahun lalu.

“Dari Uni Soviet ke Kuba, Venezuela—di mana pun melalui sosialisme atau komunisme telah diadopsi, itu telah melahirkan kesedihan, kehancuran, dan kegagalan.”

“Mereka yang mengajarkan prinsip-prinsip dari ideologi yang didiskreditkan ini hanya berkontribusi pada penderitaan terus-menerus dari orang-orang yang hidup di bawah sistem yang kejam ini. Amerika berdiri dengan setiap orang yang hidup di bawah rezim brutal,” tambah Trump. (NTD.tv/The Epoch Times/waa)

https://youtu.be/fTKcu82AtsA