Hong Kong Rayakan 300 Juta Orang yang Mundur dari Partai Komunis Tiongkok

Orang-orang yang secara terbuka mengumumkan penarikan diri mereka keluar dari Partai Komunis Tiongkok (PKT) dan organisasi afiliasinya diperkirakan telah mencapai rekor 300 juta orang pada akhir bulan ini. Untuk memperingati tonggak ini, lebih dari 700 warga Hong Kong dan Taiwan mengadakan pawai dan parade besar pada 18 Maret.

Rapat umum dimulai pukul 10 pagi di Edinburgh Plaza di Central, kawasan bisnis utama. Tokoh penting dari semua lapisan masyarakat berpartisipasi.

Wang Zhiyuan, juru bicara Organisasi Dunia untuk Menyelidiki Penganiayaan Falun Gong, mengatakan bahwa sejak pembentukan rezim Komunis Tiongkok, lebih dari 80 juta orang Tiongkok telah meninggal secara tidak wajar.

Kampanye dari mantan pemimpin Partai, Jiang Zemin, untuk membasmi latihan spiritual Falun Gong adalah yang paling mengerikan, kata Wang. Penanda dari 300 juta orang Tionghoa yang mengundurkan diri dari PKT tersebut adalah “deklarasi untuk semua umat manusia bahwa orang-orang telah bangun dan menentang penganiayaan PKT terhadap Falun Gong.”

Sejak 1999, rezim Tiongkok telah melarang Falun Gong, juga dikenal sebagai Falun Dafa, latihan meditasi dengan berdasarkan prinsip-prinsip, sejati, baik, dan sabar. Jiang meluncurkan penganiayaan tersebut menganggap bahwa popularitas kelompok tersebut  akan merusak otoritas Partai, mengingat pada tahun 1999, ada hingga 100 juta praktisi yang berlatih, menurut media Barat yang mengutip para pejabat Tiongkok.

“Ini telah mencapai tahap kritis dan bersejarah,” kata Wang. “Sudah waktunya … untuk mengirim penjahat PKT ke pengadilan.”

300 juta tuidang mengundurkan diri dari partai komunis tiongkok
Praktisi Falun Dafa di Marching Band Tianguo berpartisipasi dalam pawai Hong Kong untuk merayakan 300 juta pengunduran diri dari Partai Komunis Tiongkok, pada 18 Maret 2018. (Song Bilong / The Epoch Times)

Jiang telah memobilisasi aparat keamanan negara untuk menangkap dan menahan praktisi. Lebih dari 4.000 pengikut dikonfirmasi telah meninggal akibat penyiksaan dan pelecehan saat dalam tahanan, meskipun jumlah sebenarnya diyakini jauh lebih tinggi, disebabkan oleh kesulitan dalam mendapatkan informasi dari Tiongkok, menurut Pusat Informasi Falun Dafa, kantor pers kelompok tersebut.

Selain itu, para peneliti telah melaporkan bahwa sejumlah besar praktisi telah dibunuh demi diambil organ-organ mereka, untuk digunakan dalam industri transplantasi organ besar Tiongkok.

Banyak tokoh politik Hong Kong meninggalkan pesan melalui rekaman audio. Ketua Partai Demokrat dan Anggota Dewan Legislatif Hong Kong, Wu Chi-wai, mengatakan bahwa memiliki 300 juta orang Tionghoa yang mengundurkan diri dari organisasi PKT menunjukkan ketidakpuasan orang-orang dengan aturan otoriter PKT. Dia merekomendasikan agar orang membaca seri editorial The Epoch Times, “Sembilan Komentar Mengenai Partai Komunis,” mencatat bahwa itu memberikan kesempatan bagi orang-orang untuk mempelajari sifat asli dari PKT.

Peluncuran editorial The Epoch Times pada tahun 2004 tersebut dipercaya dalam mengilhami gerakan Tuidang, atau “mundur dari Partai.”

“Partai Komunis telah menjadi korup sampai pokok intinya,” kata Han Lianshan, juru bicara Liga Pertahanan Kebebasan Hong Kong. “Kita tidak bisa lagi diam mengenai penindasan PKT terhadap orang Hong Kong, orang-orang Tiongkok.”

Sebelum penyerahan Hong Kong kembali ke kedaulatan Tiongkok pada tahun 1997, kota ini menikmati kemerdekaan politik, hukum, dan ekonomi sebagai koloni Inggris. Di bawah Deklarasi Bersama Tiongkok-Inggris, kedua negara sepakat bahwa Hong Kong akan terus memiliki kebebasan pasca tahun 1997, di bawah prinsip tata kelola “satu negara, dua system.”

Akibatnya, praktisi Falun Gong di Hong Kong dapat dengan bebas berlatih meditasi mereka yang damai dan mengatur kegiatan-kegiatan.

Namun, sejak serah terima itu, PKT telah semakin banyak mempengaruhi dalam urusan Hong Kong, dari serangan terhadap kebebasan pers hingga memenjarakan para aktivis demokrasi.

300 juta orang tionghoa tuidang mengundurkan diri keluar dari partai tiongkok
Peserta parade memegang spanduk yang bertuliskan, “Surga akan melindungi tanah Tiongkok. Langit akan melenyapkan Partai Komunis Tiongkok.” (Song Bilong / The Epoch Times)

Luo Yu, seorang putera pangeran dari Luo Ruiqing, mantan jenderal tertinggi Tentara Pembebasan Rakyat, juga menyatakan dukungan untuk gerakan Tuidang tersebut, menyerukan kepada semua yang “memiliki hati nurani” untuk mundur dari Partai.

Pawai dimulai pada sore hari, dimulai di King’s Road Playground, North Point, dan berakhir di Kantor Penghubung (Liaison Office), markas besar pemerintah Tiongkok daratan yang mengawasi urusan Hong Kong. Pawai ini menarik perhatian banyak warga Hong Kong dan turis Tiongkok daratan, yang berhenti untuk menonton dan mengambil foto.

Warga Hong Kong, Li, mengatakan sangat disayangkan bahwa PKT telah membuat warga biasa yang tidak tahu apa-apa,  dalam kegelapan, ikut memfitnah dan menyerang Falun Gong.

Liu dari Kota Shenzhen di Tiongkok tenggara mengatakan ini adalah pertama kalinya dia menyaksikan pawai Falun Gong. Dia terkejut melihat begitu banyak praktisi yang mempraktikkan keyakinan mereka secara terbuka. Dia mengatakan dia mendukung praktisi Falun Gong menjalankan kebebasan berkeyakinan mereka, sesuatu yang konstitusi Tiongkok yang seharusnya menjamin warganya.

“Sejati, baik, dan sabar, tentu saja kualitas yang baik,” kata Liu. (ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews