Tumpukan Sampah Plastik di Samudera Pasifik Seluas Negara Prancis, Jerman dan Spanyol

Epochtimes.id- Tumpukan sampah plastik dalam jumlah besar di lautan Pasifik kini semakin kronis. Onggokan sampah yang mengapung lebih besar dari gabungan negara-negara Prancis, Jerman, dan Spanyol.

Sampah yang menggunung ini jauh lebih besar dari sebelumnya yang dikhawatirkan serta terus meningkat berdasarkan sebuah studi yang dipublikasi dari The Ocean Cleanup Foundation, Delft, Belanda.

Para peneliti yang berbasis di Belanda menggunakan armada kapal dan pesawat untuk memindai akumulasi skala besar botol, wadah, jaring ikan dan mikropartikel yang dikenal sebagai “Great Pacific Garbage Patch” (GPGP).

Hasil temuan menunjukkan tumpukan sampah plastik yang mencengangkan.

“Kami menemukan sekitar 80.000 ton plastik terapung saat ini di GPGP,” tulis Laurent Lebreton, penulis utama studi yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Reports kepada AFP.

Onggokan sampah ini diperkirakan seberat 500 pesawat jet jumbo dan hingga enam belas kali lebih besar dari massa plastik ditemukan berdasarkan studi sebelumnya.

(www.theoceancleanup.com)

Temuan yang mengejutkan tim adalah jumlah potongan plastik yang telah teronggok antara Hawaii dan California dalam beberapa tahun terakhir.

Seperti diunggah dalam laporan di situs resminya, peneliti menemukan tumpukan sampah sekarang mengandung sekitar 1,8 triliun mikro plastik, yang merupakan ancaman ganda bagi kehidupan laut.

Mikroplastik, pecahan kecil dari plastik berukuran lebih kecil dari 50mm yang membentuk sebagian besar barang di GPGP, dapat masuk ke rantai makanan ketika ditelan ikan.

Polutan yang dikandungnya menjadi lebih terkonsentrasi saat mereka bekerja melalui jaringan makanan, sampai ke pemangsa tingkat atas seperti hiu, anjing laut, dan beruang kutub.

“Dampak lingkungan lainnya berasal dari puing-puing yang lebih besar, terutama jaring ikan,” kata Lebreton.

Tim peneliti dari Ocean Cleanup Foundation, sebuah perusahaan Belanda yang bertujuan surveilans setengah puing di GPGP dalam waktu lima tahun. Namun menemukan fakta terkejut khusunya onggokan barang-barang plastik yang lebih besar. Tumpukan plastik ini menyumbang lebih dari 90 persen dari massa GPGP.

Produksi plastik global mencapai 322 juta ton pada tahun 2015 seperti dalam laporan International Organization for Standardization.

(www.theoceancleanup.com)

Proyek Ocean Cleanup yang melakukan penelitian, mengatakan delapan juta ton plastik masuk ke lautan setiap tahun.

Untuk meningkatkan kemampuan mereka mengidentifikasi kepingan plastik, peneliti menggunakan 30 kapal dan dua pesawat termasuk C-130 Hercules yang dilengkapi dengan sensor canggih yang menghasilkan pemindaian 3D GPGP.

Mereka menemukan tumpukan sampah membentang 1,6 juta kilometer persegi. Peneliti memperingatkan onggokan sampah tersebut bisa menjadi lebih memburuk.

Tapi Lebreton ingin menekankan bahwa kerusakan global yang ditimbulkan oleh sampah plastik hanya dapat dimitigasi oleh tindakan terkoordinasi.

“Orang-orang melihat jumlah alat tangkap dan menuding industri perikanan, tetapi sekali lagi mereka juga memakan ikan. Tidak begitu banyak sektor atau wilayah ini, itulah cara kita mengkonsumsi dan hidup – plastik sekali pakai,” katanya.

“Kita perlu mengambil tindakan serius di depan itu. Kami akan menyelesaikan masalah ini dalam skala global,” ujarnya. (asr)

Sumber : AFP/newIndianExpress/theoceancleanup.com