Undang-Undang Anti Spionase Australia Menahan Penerbitan Visa Pelajar Tiongkok

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak laporan telah diterbitkan oleh media utama di seluruh dunia mengenai infiltrasi dan intervensi pemerintah Tiongkok di Australia. Melalui Institut Konfusius, para mahasiswa Australia telah diberikan sejarah Tiongkok dengan versi yang telah disimpangkan dari aslinya. Ideologi Partai Komunis Tiongkok tentang kediktatoran partai tunggal tersebut telah dipromosikan secara luas, dan banyak politisi utama Australia telah disuap.

Pemerintah Tiongkok telah melakukan kampanye infiltrasi yang luar biasa di semua bidang dan wilayah untuk campur tangan dalam masyarakat Australia.

Organisasi Intelijen Keamanan Australia (ASIO) telah mengumpulkan bukti dan informasi yang mengungkapkan plot-plot ini. Pada 2017, Pemerintah Australia memberlakukan undang-undang baru terhadap spionase dan intervensi asing. Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa Pemerintah Australia telah mulai aktif melawan intervensi asing.

Australia untuk sementara menolak penerbitan visa bagi pelajar yang didanai oleh pemerintah Tiongkok

Informasi yang dikumpulkan oleh ASIO menunjukkan bahwa mahasiswa Tiongkok yang didanai oleh pemerintah Tiongkok cenderung menjadi mata-mata. Menurut saluran berita Australian Broadcasting Corporation (ABC): “Pemerintah Tiongkok telah mendirikan jaringan mata-mata di Australia. Ini membahayakan keamanan nasional Australia. Ini adalah fakta yang tidak dapat dibantah bahwa para mahasiswa yang umumnya didanai Tiongkok sedang melakukan tugas mata-mata di kampus-kampus mereka.”

mata-mata tiongkok menyebar melalui pelajar mahasiswa
Direktur Australian Security Intelligence Organization (ASIO) mengirim peringatan ke beberapa Lembaga Studi Lanjutan Australia mengenai mahasiswa yang didanai pemerintah Tiongkok. (Gambar: Nick-D / CC BY-SA 3.0)

Pemerintah Australia yang terbangun sekarang sedang memeriksa permohonan visa pelajar dari Tiongkok. Jika sebuah permohonan menunjukkan bahwa siswa tersebut didanai oleh Pemerintah Tiongkok, maka akan ditahan. Permohanan visa pelajar lainnya belum terpengaruh.

Sebagian besar permohanan yang telah ditahan adalah untuk individu yang mengejar gelar doktor di bidang sains dan teknik. Tuduhan pencurian teknologi Australia telah dilakukan terhadap mahasiswa Tiongkok di bidang tersebut. Direktur ASIO mengirim peringatan ke beberapa Lembaga Studi Lanjutan Australia untuk mengawasi para mahasiswa yang didanai pemerintah Tiongkok tersebut.

Proses permohonan visa pelajar di Australia biasanya tidak lebih dari 74 hari. Namun, 10 bulan telah berlalu sejak pemerintah Australia memulai proses penyaringan mereka pada Mei 2017.

Secara nyata, pemerintah Australia telah mengambil tindakan pencegahan terhadap kemungkinan spionase melalui siswa yang didanai pemerintah Tiongkok. Tidak ada kata tentang status permohonan visa yang telah diterima dari Kantor Imigrasi Australia. Mereka hanya menjawab: “Materi visa memerlukan verifikasi pihak ketiga, dan itu membutuhkan waktu.” (Visiontimes/ran)

Rekomendasi video :

https://www.youtube.com/watch?v=0x2fRjqhmTA&t=27s

ErabaruNews