Tiongkok Potong Tarif Pajak untuk Para Pembuat Chip Domestik di Tengah Ketegangan Perdagangan dengan AS

BEIJING – Kementerian keuangan Tiongkok mengatakan pada 30 Maret telah memperkenalkan potongan pajak untuk para pembuat chip di negara tersebut. Rezim tersebut berusaha mengurangi ketergantungan pada semikonduktor asing di tengah ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat atas transfer teknologi.

Langkah tersebut dilakukan karena Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk mengenakan tarif pada ekspor Tiongkok senilai $50 miliar, merujuk praktik-praktik perdagangan yang diskriminatif di sektor teknologi tinggi, termasuk semikonduktor.

Para pembuat chip di Tiongkok akan dibebaskan dari pajak perusahaan selama dua hingga lima tahun diikuti dengan pengurangan sebagian, kata kementerian itu dalam pemberitahuan yang diposting di situsnya.

Pengecualian mencakup berbagai produk, dari yang sangat mendasar hingga chip canggih, untuk digunakan dalam komputer, ponsel pintar, dan perangkat elektronik lainnya.

tarif perdagangan pweusahaan chip
Smartphone P20 baru yang dikembangkan oleh perusahaan telekomunikasi Tiongkok Huawei, diresmikan di Paris, Prancis, pada 27 Maret 2018. (Eric Piermont / AFP / Getty Images)

Tiongkok sangat bergantung pada semikonduktor asing, yang merupakan salah satu kategori impor terbesar berdasarkan nilainya. Ini berusaha untuk menyalip saingan asing dan menjadi produsen semikonduktor atas pada tahun 2030, sesuai dengan peta jalannya sendiri.

Ambisi-ambisi Tiongkok telah mengganggu regulator-regulator luar negeri, bagaimanapun, yang telah menghambat beberapa upaya akuisisi oleh perusahaan-perusahaan Tiongkok mengubah pandangan untuk mempercepat pengembangan melalui transfer-transfer teknologi. Di Amerika Serikat, misalnya, beberapa kesepakatan Tiongkok untuk mengakuisisi pembuat chip Amerika dan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya terhenti atas kekhawatiran keamanan nasional bahwa Tiongkok pada akhirnya akan memperoleh kekayaan intelektual Amerika.

Perwakilan Perdagangan AS baru-baru ini telah mengeluarkan sebuah laporan, akibat dari mendorong tarif yang telah diusulkan atas barang-barang Tiongkok, yang memerinci bagaimana rezim Tiongkok tersebut mengarahkan dan membantu perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk memperoleh teknologi-teknologi sensitif.

potongan pajak untuk perusahaan chip
Sebuah tanda di kampus Qualcomm terlihat di San Diego, California, pada 6 November 2017. Presiden AS Donald Trump baru-baru ini menghentikan kesepakatan yang telah diusulkan untuk perusahaan yang berbasis di Singapura, Broadcom untuk mengakuisisi pembuat chip terkemuka Amerika, Qualcomm, dengan alasan kekhawatiran keamanan nasional. (Mike Blake / File Photo / Reuters)

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump meminta Tiongkok membeli lebih banyak semikonduktor dari Amerika Serikat sebagai bagian dari rencana untuk menghindari tarif-tarif yang telah diusulkan dan kemungkinan perang dagang, Reuters melaporkan awal pekan ini.

Menurut pemberitahuan terbaru kementerian Tiongkok, perusahaan-perusahaan yang memproduksi chip-chip canggih yang menggunakan teknologi 65 nanometer atau lebih kecil dengan investasi lebih dari 15 miliar yuan ($2,39 miliar) akan dibebaskan dari pajak perusahaan selama lima tahun. Perusahaan yang memproduksi chip menggunakan teknologi 130 nanometer atau lebih kecil akan dibebaskan pajak selama dua tahun.

Aturan-aturan baru ini sebagian besar akan menguntungkan para pembuat chip yang lebih besar dan lebih lama dari Tiongkok yang dapat menjanjikan investasi yang lebih tinggi dan produksi skala besar.

Tiongkok memiliki 171 pabrik fabrikasi chip pada akhir 2016, terhitung sekitar 14 persen dari total kapasitas global, menurut PwC, tetapi menghasilkan chip yang kurang canggih daripada pesaing-pesaing asingnya.

Negara ini telah mengalokasikan dana nasional skala luas untuk meningkatkan produksi domestik. Tahun lalu pembuat chip terkemuka Tsinghua Unigroup, anak perusahaan dari perusahaan milik negara, menandatangani kesepakatan dengan China Development Bank dan dana sirkuit terpadu nasional Tiongkok untuk pembiayaan hingga 150 miliar yuan ($23,9 miliar). (ran)

Dari Reuters. Anggota staf Epoch Times, Annie Wu, berkontribusi dalam laporan ini.

ErabaruNews