NASA : Kehidupan Lain Mungkin Tersembunyi di Atmosfer Planet Venus

oleh Chen Juncun

Selaini Bumi, apakah planet lain di tata surya juga memiliki kehidupan ? Sebuah penelitian yang disponsori oleh NASA menemukan bahwa di atmosfer planet Venus mungkin tersembunyi kehidupan, tetapi mereka itu dalam bentuk mikroorganisme sederhana.

Ilmuwan percaya bahwa atmosfer di Venus kaya akan sulfur dioksida dan cocok untuk pembentukan mikroorganisme sederhana.

Melalui wahana antariksa yang canggih para ilmuwan menemukan, ada bintik-bintik hitam seperti karat tersebar dalam atmosfer Venus. Ini mungkin bukti keberadaan kehidupan.

Bintik-bintik hitam misterius ini mungkin adalah mikroba yang memiliki sifat menyerap cahaya  mirip dengan bakteri di Bumi, seperti penyerapan cahaya yang terjadi di kolam atau danau.

Para peneliti dari California State Polytechnic University, Pomona menyatakan bahwa meskipun kondisi kehidupan di planet Venus sangat keras, suhu permukaannya dapat mencapai setinggi 470 derajat Celcius.

Selain itu dan turun hujan asam, namun mikroorganisme yang berada di atmosfer masih dapat bertahan hidup di bawah kondisi yang sangat asam, seperti kehidupan di Bumi yang dapat mengambil karbon dioksida untuk menghasilkan asam sulfat.

Dalam jurnal Astrobiology, para peneliti tersebut menulis : Penelitian mendukung hipotesis bahwa mungkin ada kehidupan di admosfer planet Venus.

Untuk mengkonfirmasi argumen ini, peneliti juga harus melakukan studi yang menggabungkan kimia, biokimia, dan mikrobiologi untuk menyelidiki apakah kondisi atmosfer planet Venus dapat membuat mikroba bertahan hidup.

Situs NASA melaporkan bahwa Venus adalah planet kedua dalam tata surya yang dekat dengan planet Matahari. Ia memiliki ukuran yang tak jauh berbeda dengan Bumi, tetapi keduanya adalah dunia yang sangat jauh berbeda satu sama lain.

Rotasi perputaran planet Venus cukup lambat, juga arah perputarannya berbeda dengan kebanyakan planet lainnya.

Atmosfernya yang paling tebal dapat menahan panas dari pelepasannya. Karena itu, planet tersebut termasuk planet yang paling panas kedua dalam tata surya. Suhu permukaan saja sudah cukup untuk melelehkan timah.

Sesuai model iklim yang ada, NASA berspekulasi bahwa pada sekitar 2 miliar tahun yang lalu, planet Venus mungkin memiliki samudra cair yang relatif dangkal dengan suhu permukaannya yang cocok untuk kehidupan makluk.

Meskipun hingga kini belum ada manusia yang pernah mengunjungi planet tersebut, tetapi  pesawat ruang angkasa ‘sempat mampir’ dalam waktu singkat di permukaan planet Venus. Suhu planet yang tinggi dikhawatirkan akan merusak fungsi peralatan elektronik pesawat ruang angkasa. (Sinatra/asr)