Bayi Dapat Terinfeksi Hepatitis B Sesaat Setelah Lahir

EpochTimesId – Hepatitis B kronis sangat mudah ditularkan. Ada 1 dari 10 orang terjangkit penyakit hepatitis B, dan 1 diantara 3 orang penderita hepatitis B adalah pasien hepatitis B kronis.

Lebih dari setengah jumlah pasien penderita penyakit hepatitis B kronis di Amerika Serikat adalah keturunan Asia. Dan keturunan Asia yang migrasi memiliki prevalensi mengidap penyakit hepatitis B kronis lebih tinggi dibandingkan dengan keturunan Asia yang lahir di Amerika Serikat.

Dalam forum ceramah seri kesehatan yang diadakan oleh Epoch Times pada 24 Maret 2018, Dr. Chen Zhengde, Associate Professor dari University of Texas Medical Center memberikan ceramah tentang pencegahan dan pengobatan penyakit hepatitis B kronis.

“Hepatitis B kronis sangat menular, setetes darah di atas meja yang mungkin tak terlihat mata meskipun sudah berjarak satu minggu, tetapi ia masih dapat menularkan penyakit hepatitis B kronis kepada orang lain melalui luka yang kebetulan menyentuhnya,” ujar Dr. Chen Zhengde.

“Yang paling penting adalah cairan tubuh, dapat ditularkan lewat seperti air mani, air liur.”

Banyak orang di Asia mengidap penyakit ini, dan kemudian menyebabkan sirosis hati, gagal hati, dan bahkan kanker hati. Kanker hati biasanya terjadi pada titik tertinggi dalam siklus kehidupan manusia yakni pada usia 40 atau 50 tahun.

Hepatitis B ditularkan melalui cairan tubuh. Rute penularan berbeda antara di Asia dan diAmerika Serikat.

“Di Asia, penyakit itu kebanyakan ditularkan dari ibu saat melahirkan anak,” kata Dr. Chen. “Jika ibu memiliki penyakit hepatitis B kronis, ia harus memperhatikan, misalnya, wajib memberitahu dokter.”

Sementara itu sang anak perlu divaksin sesegera mungkin setelah lahir. Vaksin akan menurunkan kemungkinan tertularnya penyakit itu.

Dalam kehidupan sehari-hari, sikat gigi di rumah dan gunting kuku sebaiknya tidak dipakai secara bersama-sama. Karena Hepatitis B juga dapat ditularkan dengan cara ini.

Dr. Chen Zhengde mengatakan bahwa skrining dini mungkin menjadi satu-satunya cara untuk mencegah hepatitis B. (Yi Yongqi / Epoch Times)

Hati tidak memiliki banyak saraf, sehingga tidak memunculkan rasa sakit. Tetapi, tidak ada rasa sakit bukan berarti lever atau hati seseorang sudah pasti dalam kondisi sehat.

Bahkan banyak orang yang terinfeksi hepatitis B kronis tidak menemukan gejala apa-apa. Sampai suatu ketika muncul ‘peringatan’ baru sadar bahwa pengobatannya sudah terlambat.

Dr. Chen mengingatkan semua orang untuk melakukan skrining secara rutin melalui (HBsAg) uji darah dapat dengan cepat mengetahui apakah terinfeksi virus penyebab penyakit tersebut.

Dr. Chen Zhengde menambahkan, “Setelah mengetahui situasi ini, sekarang telah beredar banyak obat yang efektif untuk mengendalikan penyakit hepatitis B. Di masa lalu, obat digunakan untuk mengurangi kerusakan hati, untuk menurunkan resiko sirosis hati dan kemungkinan kanker hati.” (Yi Yongqi/ET/Sinatra/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA