Anak Mantan Agen Ganda Yulia Skripal Tolak Bantuan Rusia

EpochTimesId – Anak dari mantan agen ganda Rusia, Yulia Skripal, mengatakan tidak ingin menerima bantuan yang ditawarkan kedutaan besar Rusia di London. Yulia diracun bersama ayahnya, Sergei Skripal di Inggris bulan lalu.

Sang ayah adalah mantan mata-mata Rusia. Sergei adalah desertir pejabat intelijen militer Rusia, GRU, dengan pangkat terakhir Kolonel.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan atas nama Yulia, oleh polisi Inggris pada Rabu (11/4/2018) malam waktu setempat, dia mengatakan ayahnya, Sergei, masih sakit parah. Sang Ayah masih menderita akibat efek dari serangan racun saraf Novichok kelas militer yang digunakan untuk meracuni mereka.

Serangan itu, menurut Inggris adalah kesalahan dan tanggungjawab Rusia. Sementara Rusia telah berulangkali membantah keterlibatannya. Kasus ini telah menyebabkan krisis dan perang diplomatik terbesar antara Rusia dan negara-negara Barat sejak Perang Dingin.

“Saya memiliki akses ke teman dan keluarga, dan saya telah diberitahu tentang kontak khusus saya di Kedutaan Rusia yang telah dengan senang hati menawarkan kepada saya bantuan mereka dengan cara apa pun yang mereka bisa,” kata Yulia Skripal, dalam pernyataannya.

“Saat ini saya tidak ingin memanfaatkan layanan (dan bantuan) mereka. Tetapi, jika saya berubah pikiran, saya tahu cara menghubungi mereka.”

Seorang petugas polisi berjaga-jaga di luar rumah mantan perwira intelijen militer Rusia, Sergei Skripal, di Salisbury, Inggris, 8 Maret 2018. (Peter Nicholls/Reuters/The Epoch Times)

Kedutaan besar Rusia di London, berulang kali meminta akses konsuler kepada Yulia Skripal. Rusia bahkan menuduh pemerintah Inggris menculik Yulia. Mereka juga mengaku sangat meragukan pernyataan itu benar-benar datang dari Yulia.

“Teks tersebut disusun dengan cara khusus sehingga dapat mendukung pernyataan resmi yang dibuat oleh otoritas Inggris dan pada saat yang sama untuk mengecualikan setiap kemungkinan kontak Yulia dengan dunia luar, (seperti) konsul, wartawan dan bahkan kerabat,” kata kedubes Rusia dalam sebuah pernyataan.

“Singkatnya, dokumen itu hanya memperkuat kecurigaan bahwa kita berurusan dengan isolasi paksa warga Rusia.”

Yulia Skripal keluar dari rumah sakit di kota Salisbury Inggris, Senin (9/4/2018) lalu, di mana, katanya, dia diperlakukan ‘dengan keahlian klinis yang jelas dan dengan kebaikan seperti itu’. Dia dibawa ke lokasi yang belum dipublikasikan.

Putri Skripal mengatakan dia belum cukup kuat untuk memberikan wawancara media dan dia mengatakan sepupu yang telah berbicara dengan media Rusia tidak berbicara untuknya ataupun untuk mewakili ayahnya.

“Saya ingin menekankan bahwa tidak ada yang berbicara untuk saya, atau untuk ayah saya, tetapi (kami akan berbicara melalui) diri kami sendiri.”

“Saya berterima kasih kepada sepupu saya Viktoria atas perhatiannya untuk kami, tetapi saya meminta dia untuk tidak mengunjungi kami atau mencoba menghubungi saya untuk sementara waktu,” kata pernyataan itu.

Kedutaan Rusia membedah pernyataan baris demi baris, mengkritik apa yang dikatakannya adalah kontradiksi antara deskripsi Yulia tentang keadaan kesehatannya dan panggilan telepon yang direkam dengan Viktoria, yang disiarkan di televisi negara Rusia pekan lalu, di mana Yulia mengatakan, “semuanya baik-baik saja.”

Kedutaan juga meragukan pernyataan bahwa Yulia memiliki akses kepada teman dan keluarganya. Rusia mengatakan bahwa tidak ada konfirmasi kontak dengan kerabat di Rusia.

“Sangat luar biasa adalah kalimat ‘tidak ada yang berbicara untuk saya’ yang muncul dalam sebuah pernyataan yang, bukannya dibaca di depan kamera oleh Yulia sendiri, (melainkan hanya) diterbitkan (tertulis) di situs web Scotland Yard,” kata kedutaan, mengacu ke markas polisi London.

Duo Skripal berada dalam kondisi kritis selama berminggu-minggu setelah serangan 4 Maret 2018 sebelum kesehatan mereka membaik.

Sergei Skripal, yang direkrut oleh MI6 Inggris, ditangkap karena berkhianat di Moskow pada 2004. Dia berakhir di Inggris setelah ditukar pada 2010 karena mata-mata Rusia ditangkap di Amerika Serikat.

Pemerintah negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat telah mengusir lebih dari 100 diplomat Rusia sebagai protes atas serangan terhadap duo Skripal. Rusia juga langsung membalas dengan mengusir diplomat dari puluhan negara barat. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA