Inggris Sebut Rusia Awasi Skripal Sejak Lima Tahun Terakhir

EpochTimesId – Sejumlah agen dari badan intelijen Rusia dilaporkan memata-matai mantan agen ganda mereka, Sergei Skripal dan putrinya Yulia Skripal selama setidaknya lima tahun terakhir. Mereka bahkan diawasi hingga sebelum diserang dengan racun saraf kelas militer Soviet, pada awal Maret 2018.

Laporan tersebut dikatakan oleh penasihat keamanan nasional untuk perdana menteri Inggris, Mark Sedwill, seperti dikutip The Epoch Times dari Reuters, Senin (16/4/2018).

Mark Sedwill mengatakan dalam sebuah surat kepada Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Jumat (13/4/2018) pekan lalu bahwa akun email Yulia telah ditargetkan pada 2013. Email itu diawasi oleh spesialis intelijen dunia maya dari layanan intelijen militer, GRU Rusia.

Sedwill juga mengatakan dalam surat yang diterbitkan oleh pemerintah, bahwa, “sangat mungkin bahwa badan intelijen Rusia melihat setidaknya beberapa pembelotnya sebagai target sah untuk pembunuhan.”

Video Rekomendasi :

Skripal ditargetkan oleh apa yang dikatakan London sebagai serangan racun saraf. Serangan racun itu menyebabkan mereka berdua menderita sakit parah, bahkan kritis dan koma selama berminggu-minggu. Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan sangat mungkin bahwa Moskow berada dan bertanggungjawab di balik serangan itu.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mencatat pada hari Jumat bahwa laporan pekan ini oleh Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) tidak mengkonfirmasi asal-usul racun yang digunakan terhadap dua Skripal.

Lavrov mengatakan laporan itu hanya mengkonfirmasi komposisi substansi dan klaim Inggris. Moskow menegaskan posisi atau pernyataan Inggris pada kasus Skripal terlalu dibesar-besarkan.

Secara terpisah pada hari Jumat, duta besar Rusia untuk Inggris mengatakan dia prihatin dengan pemerintah Inggris yang berusaha menyingkirkan bukti terkait dengan kasus tersebut.

“Kami mendapat kesan bahwa pemerintah Inggris sengaja mengejar kebijakan menghancurkan semua bukti yang mungkin, mengklasifikasikan semua bahan yang tersisa dan membuat penyelidikan independen dan transparan tidak mungkin (untuk dilakukan),” ujar Alexander Yakovenko kepada wartawan.

Dia juga mengatakan Rusia tidak yakin tentang keaslian pernyataan yang dikeluarkan oleh Yulia Skripal pada hari Rabu. Bahwa Yulia menolak tawaran bantuan dari kedutaan Rusia. (Reuters/The Epoch Times/waa)

Video Rekomendasi :

https://youtu.be/fTKcu82AtsA